Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Terpopuler

VIRAL TERPOPULER Ojol Ngamuk Kesulitan Cari Alamat - Orang Tua Protes Anak Tak Lolos PPDB Zonasi

3 Berita Jatim terpopuler Selasa, 25 Juni 2024: Driver ojol ngamuk kesulitan cari alamat. - Orang tua protes anaknya tak diterima sistem PPDB zonasi.

Editor: Hefty Suud
KOLASE TribunSumsel.com - TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat
Ilustrasi penganiayaan yang dilakukan driver ojek online kepada pelanggannya. - Orang tua protes sistem PPDB zonasi imbas anak tak lolos, curiga ada yang numpang KK. 

TRIBUNJATIM.COM - Kumpulan peristiwa viral di media sosial tersangkum dalam berita viral terpopuler hari ini, Selasa 25 Juni 2024.

Berita pertama, driver ojek online (ojol) ngamuk setelah kesulitan cari alamat di Depok. 

Ada juga berita perut pemuda di Indramayu isi 70 paku tapi bukan kena santet

Selanjutnya berita banyak orang tua di Kota Bogor, Jawa Barat, yang protes anaknya tak diterima sistem PPDB zonasi hingga ukur jarak sekolah secara manual.

Berikut selengkapnya berita viral terpopuler hari ini, Selasa (25/6/2024) di TribunJatim.com.

Baca juga: JATIM TERPOPULER: Pedagang Nasi Goreng Jualan Naik Mini Cooper - Adik Bunuh Kakak di Ponorogo

Baca juga: Putri Bos Toko Perabot Habisi Ayah Kandung Sendiri, Sakit Hati Dikatai Anak Haram, Dituduh Nyolong

Baca juga: Kemenag Kecewa Garuda Indonesia Delay Lebih dari 5 Jam dan Tak Berikan Kompensasi pada Jemaah Haji

1. Ojol Ngamuk setelah Kesulitan Cari Alamat Pelanggan, Cekcok Hingga Tendang Motor: Lama

Ilustrasi penganiayaan yang dilakukan driver ojek online kepada pelanggannya
Ilustrasi penganiayaan yang dilakukan driver ojek online kepada pelanggannya (TribunSumsel.com)

Kasus driver ojok online (ojol) kembali menyita perhatian publik.

Kali ini, seorang driver ojol melakukan aksi kekerasan kepada pelanggannya sendiri.

Aksi kekerasan itu dilakukan di Jalan H Japat, Kelapa Dua RTM, Cimanggis, Kota Depok pada Jumat (21/6/2024) malam.

Pelaku berinisial SS.

Kapolsek Cimanggis Kompol Judika Sinaga membenarkan aksi kekerasan tersebut.

Baca juga: Nasib Bocah Tantang Driver Ojol karena Lewat Jalur Sepeda, Digampar hingga Sesak, Kronologi Dikuak

SS melakukan aksi kekerasan akibat tersulut emosi, lantaran kesulitan menemukan alamat korban.

Usai bertemu korban berinisial DP (34), pelaku langsung marah-marah dan terlibat cekcok mulut dengan korban.

“Iya, karena emosi lama nyari alamat dan setelah ketemu pelaku marah-marah, akhirnya cekcok,” kata Judika saat dikonfirmasi, Senin (24/6/2024).

Bahkan, pelaku menendang motor korban hingga mengenai kaca rumah dan pecah berantakan.

Usai terjadinya aksi kekerasan, korban langsung melaporkan kasus tersebut ke Mapolsek Cimanggis.

Baca selengkapnya

2. Penyebab Ada 70 Paku di Perut Slamet, Bukan Santet, Dirut RSUD Indramayu: Suka Makan Jarum Pentul

Slamet Hidayat (22), warga Desa Pabean Ilir, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat perutnya dipenuhi paku. Ternyata bukan karena santet.
Slamet Hidayat (22), warga Desa Pabean Ilir, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat perutnya dipenuhi paku. Ternyata bukan karena santet. (KOLASE Unsplash - Istimewa via TribunTrends)

Penyebab perut pemuda ini isi paku akhirnya terkuak.

Perut penuh paku ini dialami oleh Slamet Hidayat (22).

Ia merupakan warga Desa Pabean Ilir, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Di dalam perutnya ditemukan 70 paku.

Tapi Slamet Hidayat bukan kena santet.

Baca juga: Kesaksian Ustaz soal Pelaku Santet Stevie Agnecya, Dibantu 2 Orang, Anggi Pratama: Jalan Terbaik

Dirut RSUD Indramayu, Deden Bonnu Koswara pun tak habis pikir dengan kondisi pemuda Indramayu ini.

Terungkapkan sejumlah paku di perut Slamet bermula dari keluhan sakit perut.

Tiba-tiba saja Slamet mengeluh perutnya sakit dan mengalami muntah-muntah.

Pihak keluarga kemudian membawanya ke RSUD Indramayu untuk menjalani pemeriksaan medis.

Pihak rumah sakit kemudian mencari tahu penyebab rasa sakit pada perut pasien.

Baca selengkapnya

3. Orang Tua Protes Anak Tak Lolos PPDB Zonasi, Curiga Praktek Numpang KK, Pihak Sekolah: Nitip Boleh

Orang tua protes sistem PPDB zonasi imbas anak tak lolos, curiga ada yang numpang KK
Orang tua protes sistem PPDB zonasi imbas anak tak lolos, curiga ada yang numpang KK (TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat - Instagram/folkshitt)

Banyak orang tua di Kota Bogor, Jawa Barat, yang protes anaknya tak diterima sistem PPDB zonasi.

Mereka yang tidak terima pun sampai menggeruduk sekolah sambil bawa meteran untuk ukur jarak rumah ke sekolah.

Baca juga: Nasib Sekolah Cuma Dapat 3 Siswa Baru di PPDB Online, Tahun Lalu Malah 7 Murid, Kepsek: Kita Terima

Bahkan ada yang sampai mengukur jarak sekolah dan rumah secara manual pakai kayu.

Melansir TribunnewsBogor.com, sejumlah orang tua mendadak datangi SMAN 3 Kota Bogor pada Kamis (20/6/2024) pagi.

Orang tua ini mendatangi SMAN 3 Kota Bogor lantaran tidak terima dengan hasil penerimaan peserta didik baru sistem zonasi.

Perwakilan orang tua yang datang ini sampai melakukan aksi mengukur manual menggunakan meteran kayu.

"Saya rumah itu di Ciheuleut. Ya jaraknya 650 meter lah kalau ke sini (SMAN 3)," ucap Slamet, orang tua salah satu calon murid SMAN 3 Kota Bogor yang tidak diterima sistem zonasi.

"Tapi, anak saya enggak keterima zonasi," imbuhnya.

Baca selengkapnya

---

Berita Jatim dan Berita Viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved