Pemulangan dari Kloter 13, 1 Jemaah Haji Tuban Terpaksa Ditinggal di Bandara Kualanamu, ini Sebabnya

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Nuraini Faiq

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Hingga pemulangan kloter 13 Debarkasi Surabaya saat ini, sebanyak 51 jemaah haji asal Embarkasi Surabaya dinyatakan meninggal dunia di Tanah Suci.

Salah satunya juga karena cuaca ekstrim dengan kondisi jemaah sudah punya riwayat penyakit sebelumnya.

Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Surabaya Abdul Haris  harus menyampaikan berita duka ini.

"Hingga sore kemarin, sebanyak 51 jemaah kita wafat di Arab Saudi. Insya Allah para jemaah wafat secara husnul khotimah," kata Haris, Rabu (26/6/2024).

Baca juga: Buya Anwar Puji Penyelenggaraan Haji 2024 Lebih Baik, Minta Kritikan Jadi Masukan untuk Perbaikan

Dia berharap agar para petugas berupaya maksimal dalam merawat jemaah haji yang sakit sehingga angka jemaah yang wafat bisa ditekan. Diimbau para jemaah untuk tidak sungkan dan tidak segan untuk meminta pertolongan epada para petugas jika merasa kondisi fisiknya sedang membutuhkan perawatan lebih lanjut.

Selain wafat di tanah suci, ada dua jemaah haji yang wafat ketika sudah sampai di Debarkasi Surabaya, yaitu jemaah kloter 8 asal Kabupaten Magetan dan jemaah kloter 11 asal Kabupaten Tuban.

Hari ini pemulangan jemaah haji akan memasuki hari kelima. Hingga saat ini sudah Ada 4.814 orang atau 13 persen jemaah Embarkasi Surabaya telah tiba di tanah air.

Baca juga: Puncak Haji 2024, Hari ini Seluruh Jemaah Haji Laksanakan Wukuf di Arafah

Saat pemulangan kloter 13 asal Tuban ke tanah air Selasa kemarin, pesawat membawa 370 jemaah. Pesawat transit di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara, untuk mengisi BBM. Namun ada seorang jemaah haji yang jatuh sakit.

Kondisinya makin memburuk.

Jemaah haji asal Tuban ini pun diturunkan untuk memperoleh perawatan di rumah sakit terdekat. Oleh karena itu, ada 369 jemaah haji kloter 13 yang tiba di Debarkasi Surabaya. Saat ini kondisi terakhir jemaah haji ini masih dicek