Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tarif Parkir Wisuda Rp50 Ribu Tuai Protes, Karang Taruna Ngaku untuk Agustusan: Harusnya Rp40 ribu

Tarif parkir saat wisuda kampus jadi Rp50 ribu, Karang Taruna mengaku untuk kegiatan Agustusan,

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
ISTIMEWA - TribunPriangan.com/Aldi M Perdana
Tarif parkir saat wisuda jadi Rp50 ribu, Karang Taruna mengaku untuk kegiatan Agustusan 

TRIBUNJATIM.COM - Tarif parkir sebesar Rp50 ribu saat acara wisuda Unsil Tasikmalaya ramai jadi buah bibir di media sosial.

Parkir di seberang bangunan kampus tersebut dikelola oleh Karang Taruna setempat.

Namun tarif parkir Rp50 ribu yang diminta mereka menuai protes.

Hal itu diketahui setelah seorang pria asal Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, terkejut dengan harga tiket parkir mobil sebesar Rp50 ribu.

Tepatnya saat ia hendak menghadiri wisuda adiknya di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Rabu (26/6/2024).

Pria yang bernama Rifan Aldiana tersebut awalnya hendak mencari lahan parkir di sekitaran luar kawasan Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya.

"Karena lagi wisuda gini kan parkiran pada penuh, akhirnya saya nyari tempat parkir," tuturnya.

"Dapet tuh di belakang minimarket seberang Unsil," jelas Rifan, Rabu (26/6/2024).

Menurut Rifan, akses menuju lahan parkir tersebut cukup kecil dan nyaris hanya seukuran mobilnya.

"Masuk ke lokasinya juga enggak diparkirin. Nah, pas masuk, ada lahan kosong gitu.

Di sana juga saya parkir sendiri," ucapnya.

Setelah kendaraannya terparkir dan dirinya keluar untuk menuju gedung kampus, seseorang yang diduga penjaga parkir di sana menghampirinya.

"Pas keluar, mau ke lokasi wisuda, saya ditagih tiket parkir Rp50 ribu. Mahal banget.

Tiketnya juga saya lihat fotokopian. Yang jaga parkir itu saya lihat antara tiga sampai empat orang," jelas Rifan.

 

Rifan juga menjelaskan, bahwa lokasi parkir tersebut tampak acak-acakan dan sangat tidak nyaman.

"Tempat parkirnya enggak enak, acak-acakan. Bawahnya juga masih tanah dan enggak rata, itu kan bumper mobil saya kena.

Ini kalau hujan, wah, pasti lumpur semua. Belum lagi panas, enggak teduh. Parahlah," terangnya.

Dengan harga tiket parkir sebesar Rp50 ribu, menurut Rifan, fasilitas parkir seperti itu sangat tidak layak.

"Kalau Rp20 ribu karena alasannya itu lahan pribadi punya seseorang, okelah. Tapi kalau Rp50 ribu mah kemahalan.

Saya bisa terima harga segitu kalau parkirnya valet, nyaman, teduh," keluh Rifan menutup perbincangan.

Klarifikasi Karang Taruna terkait tarif parkir Rp50 ribu di sekitar Unsil Tasikmalaya saat wisuda
Klarifikasi Karang Taruna terkait tarif parkir Rp50 ribu di sekitar Unsil Tasikmalaya saat wisuda (TribunPriangan.com/Aldi M Perdana)

Karang Taruna Unit 09 yang menerapkan tarif parkir sebesar Rp50 ribu itu pun jadi sorotan.

Terkait hal ini, pihak pengelola parkir yang menerapkan tarif sebesar Rp50 ribu saat acara wisuda Unsil Tasikmalaya di seberang bangunan kampus, memberikan klarifikasinya.

Ketua Karang Taruna Unit 09, Rendy Sudirman mengatakan, bahwa hal tersebut untuk kebutuhan masyarakat yang hendak menyambut Agustusan.

"Untuk tempat (lahan parkir) sendiri itu, kalau ada kegiatan kemasyarakatan yang terkait, seperti misal wisuda Unsil Tasikmalaya atau kegiatan perayaan Hari Kemerdekaan itu.

Pengelolaannya memang diserahkan kepada kami selaku Karang Taruna," jelasnya, dilansir dari Tribun Priangan, Kamis (27/6/2024).

Rendy juga mengungkap, bahwa pemilik lahan tidak ada kaitannya dengan kegiatan tersebut.

Baca juga: Pengemudi Mobil Kesal Isi Bensin Rp150 Ribu Cuma Diisi Petugas SPBU Rp100 Ribu, Videonya Viral

Adapun tarif harga yang sebesar Rp50 ribu, lanjutnya, ditetapkan oleh pihaknya atas kesepakatan anggota Karang Taruna Unit 09.

"Jadi, tidak ditetapkan oleh satu orang, tapi dilemparkan juga ke forum dan kesepakatannya seperti itu," tutur Rendy.

Alasan tarif parkir sebesar Rp50 ribu tersebut, yakni dalam rangka menghadapi Hari Kemerdekaan pada Agustus 2024 mendatang.

"Jadi kami menambahkan nominalnya itu untuk persiapan menyambut Hari Kemerdekaan.

Karena harapannya, mulai pertengahan Juli, kemudian pada Agustus, sampai pertengahan September, itu semarak kemerdekaannya, jadi ada rangkaian acara," ujarnya.

"Kami ingin perayaan kemerdekaan itu sudah mulai terasa gitu dari sebelum Agustusan. Jadi ya lumayan panjang rangkaian acaranya," lanjut dia.

Seorang pria asal Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, terkejut dengan harga tiket parkir mobil sebesar Rp50 ribu di lahan parkir yang kurang layak saat hendak menghadiri wisuda adiknya di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Rabu (26/6/2024).
Seorang pria asal Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, terkejut dengan harga tiket parkir mobil sebesar Rp50 ribu di lahan parkir yang kurang layak saat hendak menghadiri wisuda adiknya di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Rabu (26/6/2024). (Istimewa)

Rendy juga mengaku, bahwa pada acara wisuda di Unsil Tasikmalaya tersebut, pihaknya menyediakan total delapan titik lahan parkir.

"Adapun tadi jumlah Karang Taruna atau personelnya yang ditempatkan di setiap titik itu memang kami standarkan itu ada yang empat orang.

Kalaupun ada kehilangan, kami siap ganti rugi. Tapi alhamdulillah selama ini tidak ada," tuturnya.

Bahkan, tambah Rendy, di beberapa titik lahan parkir tersebut ada yang dijaga sampai tujuh orang.

"Jadi ya kembali lagi, tarif parkir tersebut dikembalikan lagi ke masyarakat. Peruntukannya itu kan dibagi-dibagi," ujarnya.

Lahan parkir yang dikelola di sekitaran Unsil Tasikmalaya, tambah Rendy, sudah berlangsung sejak era 90-an.

"Tarif pertama setiap ada momen wisuda itu, dulu Rp15 ribu sekitar tahun 2019, dan tarifnya terus naik setiap tahunnya," terang dia.

"Sekarang itu, harusnya Rp40 ribu, tapi meghadapai rangkaian Agustusan ini, kami tambahkan Rp10 ribu jadi Rp50 ribu," pungkas Rendy.

Baca juga: Aksi Wanita Ngamuk Maki Kurir, Tolak Bayar Paket COD yang Sudah Dibuka, Ancam Bakal Viralkan

Di sisi lain, video pria berseragam Pemuda Pancasila di minimarket, jadi sorotan hingga viral di media sosial.

Aksi pria berseragam Pemuda Pancasila tersebut saat beli rokok disorot karena pakai uang koin Rp3,7 juta.

Pria itu pun meminta kasir agar tak menghitung jumlah uang koin tersebut.

Ya, saat kasir akan menghitung uang koin tersebut, pria tersebut melarangnya.

Ia mengaku uang koinnya tersebut senilai Rp 3,7 juta.

Aksi pria berseragam Pemuda Pancasila itu pun membuat kasir curiga.

Tak pelak aksi pria tersebut juga menjadi sorotan netizen.

Video pria berseragam Pemuda Pancasila beli rokok pake uang koin ini viral usai dibagikan akun Instagram @infookutiimur.

Dalam video tersebut memperlihatkan suasana di sebuah minimarket.

Tampak kasir minimarket tersebut dihampiri seorang pria mengenakan seragam Pemuda Pancasila.

Lalu pria tersebut mengeluarkan sebuah keresek hitam.

Diketahui isi keresek hitam tersebut berisi uang koin.

Pria tersebut mengaku seluruh uang koin dalam keresek hitam tersebut bernilai Rp3,7 juta.

Namun saat kasir minimarket hendak menghitung uang koin tersebut, pria tersebut menolaknya.

Viral aksi pria berseragam Pemuda Pancasila beli rokok pakai uang koin Rp3,7 juta di minimarket Karawang, kasir tak boleh hitung 


Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Viral, Pria Berseragam Pemuda Pancasila Beli Rokok Pake Uang Koin Rp3,7 Juta, Kasir Gak Boleh Hitung, https://jabar.tribunnews.com/2024/06/27/viral-pria-berseragam-pemuda-pancasila-beli-rokok-pake-uang-koin-rp37-juta-kasir-gak-boleh-hitung?page=all.
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
Viral aksi pria berseragam Pemuda Pancasila beli rokok pakai uang koin Rp3,7 juta di minimarket Karawang, kasir tak boleh hitung (Instagram/infookutiimur)

Ia juga ngotot mengaku bahwa uang koin dalam keresek tersebut bernilai Rp 3,7 juta.

Lantas ia meminta kasir tak usah menghitungnya kembali.

Karena curiga dengan permintaan pria tersebut, seketika kasir mengungkapkan modus penipuan.

"Oh ieu moal dietang? Soalna banyak kasus a, bayar ngaku empat juta, padahal mah bukan empat juta a," papar kasir minimarket tersebut.

Lalu pria berseragam Pemuda Pancasila tersebut beralasan buru-buru karena akan mengurus lagi parkir.

"Sanes ulah dietang, buru-buru rek markir," ucap pria tersebut, dilansir dari Tribun Jabar, Kamis (27/6/2024).

Terdengar suara kasir minimarket tampak emosi bahwa dirinya akan menghitung uang tersebut.

Sang kasir ingin memastikan bahwa jumlah uang koin yang dibawa pria tersebut benar-benar senilai Rp 3,7 juta.

Tak tanggung-tanggung, si kasir menuduh bahwa pria tersebut juga melakukan penipuan di toko lainnya dengan modus serupa.

Pegawai minimarket lalu memberikan ancaman jika uang tersebut tidak sesuai nilai yang disebutkan, mereka akan melaporkan kejadian ini kepada polisi.

"Benar ieu Rp4 juta, urang ka polisi ayeuna yeuh," ucap kasir tersebut.

Mendapat ancaman tersebut, pria berseragam Pemuda Pancasila dan satu pria lainnya tampak ciut.

Pada akhirnya mereka kembali memasukkan uang koin tersebut ke dalam keresek hitam.

Dalam narasi video disebutkan kejadian aksi pria berseragam Pemuda Pancasila itu diduga modus penipuan.

"Modus beli rokok pake uang koin katanya Rp 3,7 juta giliran mau dihitung gak boleh, alasannya buru-buru," tulis narasi videonya tersebut.

Dalam keterangan disebutkan, peristiwa dalam video tersebut terjadi di sebuah minimarket daerah Karawang, Jawa Barat.

Kini video aksi pria berseragam Pemuda Pancasila itu sontak viral dan menyita perhatian netizen.

Sejumlah netizen memberikan beragam reaksi dan komentar.

Berikut beragam komentar netizen:

"tebak iq sdm"

"Tebak seragam"

"Seragam Pemuda Pancasila kok warna merah hitam biasanya warna oranye atau jingga hitam," tulis beragam komentar netizen.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved