Nasib Dua Pria Dorong Motor Curian ke Arah Madura Bikin Curiga, Sempat Kejar-kejaran dengan Polisi
Nasib dua pria di Surabaya yang ditangkap polisi setelah mendorong motor curian ke arah Madura. Namun aksi mereka justru mengundang curiga dari polisi
TRIBUNJATIM.COM - Nasib dua pria di Surabaya yang ditangkap polisi setelah mendorong motor curian ke arah Madura.
Namun aksi mereka justru mengundang curiga dari polisi.
Diketahui, pria tersebut bernama Muafi (21) dan Bahrul Ulum (20) berasal dari Bangkalan, Pulau Madura, Jawa Timur.
Mereka sempat melawan sampai akhirnya dilumpuhkan oleh polisi.
Baca juga: Curi Motor saat Nobar Timnas di Surabaya, Pelaku Pesan Ojol untuk Minta Dorong, Dijual Buat Judi
Kedua warga asal Bangkalan, Madura, itu sekarang mendekam di Polsek Sukolilo, Kota Surabaya, Jawa Timur.
Kanit Reskrim Polsek Sulolilo Ipda Aan Dwi menjelaskan, tangkapan itu terjadi Senin (1/7) dini hari.
Mulanya sejumlah anggota Opsnal melakukan giat patroli di seputaran Jalan Merr atau Jalan Ir Soekarno.
Kedua tersangka terlihat mendorong sepeda motor (stut) melintasi Jalan Merr.
"Anehnya pas dorong motor itu kecepatannya tinggi, setiap lampu merah diterabas.
Saat kami dekati, mereka malah memacu sepeda motornya untuk kabur," ujarnya.
Gelagat itu membuat polisi curiga.
Aksi kejar-kejaran sempat terjadi di jalan Merr.
Sampai-sampai petugas mengeluarkan tembakan peringatan.
Tepat di Jalan Kenjeran (dekat makam Rangkah) dua tersangka terkepung.
Bukannya pasrah, dua tersangka berusaha melawan agar bisa kabur.
Tersangka Bahrul menabrakan motor ke salah satu petugas, sebaliknya Muafi memukul wajah petugas hingga terjatuh.
Tak mau buruannya kabur, petugas polisi menembak 2 pelaku.
Dua tersangka pun tersungkur dan minta ampun setelah ditembak.
Muafi kena tembakan di kaki kiri, sedangkan Bahrul Ulum terkena pada bagian lengan kiri.
Setelah itu, petugas memboyong mereka ke Rumah Sakit Haji untuk mengobati luka.
Muafi tampak terpincang-pincang setelah terkena tembak.
Bahrul Ulum tampak meringis kesakitan menahan timah panas yang menembus lengan kirinya.
Introgasi kemudian dilanjutkan di Polsek Sukolilo.
"Jadi sebelum kami tangkap dua tersangka itu telah mencuri motor Scoppy di sebuah kos, di Jalan Perum IKIP Gunung Anyar.
Saat ekseskusi Bahrul tugasnya memantau lokasi, kalau Muafi yang metik motor," ujarnya.
Dari tangkapan tersebut, polisi mengamankan dua sepeda motor.
Satu sepeda motor Honda Scoopy nopol S-6072-CM (hasil) dan Honda Vario merah M-4904-GM.
Dugaan kuat dua maling tersebut setelah mencuri di Gunung Anyar, berniat membawa lari motor curian ke arah Madura.
Kapolsek Sukolilo, Kompol Made Pateranegara menjelaskan, dua tersangka sampai saat ini masih diintrogasi pelaku.
Disinyalir kuat keduanya adalah spesialis curanmor.
"Ada yang mengaku sudah mencuri tiga kali. Ada juga yang sudah empat kali.
Kami akan terus kembangkan untuk mengungkap kejahatan yang sudah dilakukan mereka" tandasnya.
Sementara itu, aksi pencurian di Surabaya juga pernah terjadi di wilayah lain.
Tersangkanya berinisial MNR (36) warga Kebraon, Karang Pilang, Kota Surabaya.
Ia berhasil mencuri motor Yamaha Nmax keyless milik seorang warga yang nonton bareng pertandingan Semifinal Piala Asia U-23 Indonesia VS Uzbekistan pada Senin (29/4/2024) malam.
Meskipun pada akhirnya pria berkulit sawo matang itu, berhasil ditangkap setelah diburu Polisi selama hampir tiga bulan.
Ternyata modus operandinya dalam mencuri motor berfitur canggih keyless miliki korban, bikin geleng-geleng kepala seraya mengelus-elus dada.
Saat diinterogasi penyidik Unit Reskrim Polsek Genteng Polrestabes Surabaya, Tersangka MNR mengakui dirinya sudah mengintai posisi letak motor selama diparkir di bahu jalan depan Gedung Grahadi.
Lantaran masyarakat atau peserta nonton bareng cenderung berfokus pada layar lebar yang disediakan di lokasi tersebut, memudahkannya menjalankan aksi.
Baca juga: Hanya Butuh 10 Detik Saja! Terekam CCTV Aksi Maling Gasak Motor Koki Kafe di Surabaya
Ia mengaku duduk di seberang jalan dekat lokasi kejadian, seraya menenggak segelas es cendol.
"Saya aksi tidak tahu tukang parkir, saya nunggu di depan, dekat toko es cendol, dan saya beraksi sendirian," ujar Tersangka MNR saat diinterogasi penyidik, pada Selasa (2/7/2024).
Lalu saat situasi dirasa telah terpantau aman, karena letak lokasi motor sasarannya jauh dari pantauan ataupun jangkauan para warga peserta nonton bareng. Tersangka MNR mulai menjalankan aksinya.
Ternyata, ia mencuri motor tersebut dengan cara mendorong motor hasil curian itu, dan berlagak seakan-akan sedang mengalami kendala kerusakan mesin.
Tersangka MNR mendorong motor dari jalanan depan Gedung Grahadi sampai ke kawasan Jalan Panglima Sudirman.
Lalu, ia mencoba memesan layanan ojek online dan meminta untuk didorong dengan cara menyetut menggunakan satu kaki, hingga ke tempat persembunyiannya kawasan Jalan Mastrip, Karang Pilang, Surabaya.
"Saya dorong pakai pesanan ojek online, dari Jalan Panglima Sudirman hingga kawasan Jalan Gunungsari," pungkasnya.
Baca juga: Aksi Maling Santai Bobol Rumah Warga Sambil Bawa Kabur NMax, Hidupkan Motor Sejak di Garasi
Sementara itu, Kapolsek Genteng Polrestabes Surabaya Kompol Bayu Halim Nugroho mengatakan, pihaknya langsung melakukan penyelidikan setelah pihak korban menerima laporan tersebut.
Lalu Tim Opsnal unit Reskrim Polsek Genteng yang dikomandoi Iptu Harsya melakukan serangkaian tindakan penyelidikan secara bertahap.
Alhasil, berkat kejelian melakukan olah TKP dan diperkuat dengan keterangan beberapa saksi, pihaknya berhasil mengidentifikasi profil identitas dan keberadaan pelaku.
"Tersangka kami tangkap di rumahnya daerah Karang Pilang, pada Minggu (9/7/2024)," kata mantan Kasat Lantas Polres Lumajang itu.
Baca juga: Maling Curanmor di Probolinggo Dihajar Massa, Curi Motor Warga yang Sedang Cari Rumput
Lalu, Kanit Reskrim Polsek Genteng Polrestabes Surabaya Iptu Harsya mengungkapkan, Tersangka MNR sengaja memanfaatkan layanan ojol untuk membantu mendorong motor hasil curian.
Setelah berhasil disembunyikan, motor hasil curian tersebut lantas dijual ke seorang penadah kenalanannya di Pulau Madura, seharga kisaran Rp7,5 juta.
Ternyata uang tersebut digunakan untuk melakukan deposit aplikasi permainan judi online, hingga uang hasil penjualan motor curian itu, amblas.
"Motor hasil curian dijual di Madura dengan harga Rp7,5 juta sedangkan uangnya telah habis dipergunakan untuk bermain judi online," ujar Iptu Harsya.
Baca juga: Maling Buah Naga yang Resahkan Petani Banyuwangi Tertangkap, Sempat Kabur Tinggalkan Motor
pencurian motor
pencuri dorong motor
dorong motor curian
Madura
Bangkalan
Tribun Jatim
TribunJatim.com
Usung Teknologi AI Tercanggih, GAC Indonesia Kenalkan AION UT di GIIAS Surabaya 2025 |
![]() |
---|
Gubernur Khofifah Salurkan 300 Drum Aspal untuk Perbaiki Jalan Rusak di Tulungagung |
![]() |
---|
Polwan Berikan Pelayanan Pemeriksaan Kesehatan Gratis pada Warga Sidoarjo |
![]() |
---|
Pawai Budaya di Trawas Mojokerto Berlangsung Meriah, Gus Barra: Branding Lokal Desa |
![]() |
---|
BREAKING NEWS - Ponpes Attanwir Bojonegoro Terbakar, Santri Panik Berhamburan Keluar Asrama |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.