Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Sosok Aipda Saraju Rumalean, Polisi Nyambi Jadi Guru Ngaji sampai Bangun TPQ: Agar Anak-anak Khusyuk

Aipda Saraju Rumalean mendedikasikan waktunya untuk mengajarkan anak-anak belajar membaca kitab suci Alquran.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
YouTube/Tribunnews - TRIBUNPAPUABARAT.COM/ALDI BIMANTARA
Aipda Saraju Rumalean saat mengajarkan anak-anak membaca Alquran di Kabupaten Fakfak, Papua Barat, Kamis (4/7/2024). 

"Banyak mendapatkan pertolongan Allah SWT dan banyak berkah yang harus saya syukuri dalam hidup ini.

Pengabdian menjadi pengajar Alquran ini salah satu wujud rasa terima kasih saya kepada Sang Khalik," kata Saraju Rumalean.

Saraju Rumalean sebelumnya mengajarkan mengaji secara sederhana di rumah.

Kini ia mendirikan TPQ Babin Kamtibmas Nurul Quran untuk menampung anak-anak yang belajar mengaji.

Lokasi TPQ Bhabinkamtibmas Nurul Quran tersebut persis berada di samping usaha kios miliknya.

"Sehari-hari, saya mulai proses pengajaran mengaji itu mulai pukul 16.00 WIT, sampai dengan 17.00 WIT," ujarnya.

Ia dibantu dengan sang istri tercinta untuk mengajarkan anak-anak untuk belajar mengaji, khususnya bagian tajwid.

"Tujuan saya sebetulnya dari semua ini, selain tentunya untuk memperdalam atau mengasah kemampuan membaca Alquran, tetapi juga untuk memberikan mereka aktivitas kesibukan yang positif dan berpahala," katanya.

Sehingga dikatakannya, anak-anak yang pada umumnya punya rasa ingin tahu yang tinggi dapat disalurkan dalam wadah positif seperti membaca Alquran.

Aipda Saraju Rumalean saat mengajarkan anak-anak membaca Alquran di Kabupaten Fakfak, Papua Barat, Kamis (4/7/2024).
Aipda Saraju Rumalean saat mengajarkan anak-anak membaca Alquran di Kabupaten Fakfak, Papua Barat, Kamis (4/7/2024). (TRIBUNPAPUABARAT.COM/ALDI BIMANTARA)

Sehari-hari, Saraju Rumalean harus membagi waktu untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai polisi dan terlibat dalam kegiatan sosial kemasyarakatannya sebagai guru mengaji. 

Namun ia paham betul bagaimana dapat mengatur waktu secara baik. 

"Sembari mengunjungi rumah-rumah warga di tempat binaan, saya biasanya pulang sore dan kegiatan sudah kosong.

Itu saya pakai untuk mengajarkan anak-anak baca Alquran," katanya. 

Meski waktu yang dialokasikannya untuk mengajarkan anak-anak mengaji selama satu jam saja, ia lebih menitikberatkan pada kualitas setiap kali pertemuan. 

"Saya tidak membiarkan mereka sendiri, saya selalu menemani dan menuntun mereka membaca Alquran.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved