Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sepele Cuma Buka Jastip Bikin Ucapan di Puncak Gunung, Riska Kantongi Rp10 Juta Sekali Mendaki

Wanita bernama Riska tersebut mampu mengantongi Rp10 juta dalam sekali mendaki karena jastip bikin ucapan di puncak gunung.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TikTok/riskaoutdoor
Wanita buka jastip ucapan di puncak gunung, bisa dapat Rp10 juta 

TRIBUNJATIM.COM - Siapa sangka cuma sepele buka jasa titip bikin ucapan di puncak gunung, seorang wanita bisa untung cuan banyak.

Bagaimana tidak, wanita bernama Riska tersebut mampu mengantongi Rp10 juta dalam sekali mendaki.

Kisah Riska yang buka jastip ucapan di puncak gunung itu pun viral di media sosial.

Diketahui, Riska memiliki hobi mendaki gunung di seluruh Pulau Jawa bahkan Indonesia.

Namun, di sela-sela hobinya tersebut, ternyata ia kepikiran untuk membuka jasa titip berupa foto atau ucapan.

Hal itu diungkapkan lewat akun TikTok miliknya, @riskaoutdoor.

Akhir-akhir ini, ia menjadi perbincangan media sosial karena ulahnya yang bikin kagum.

Bukan saja mendaki gunung, namun ternyata ia juga menjalankan amanah atas titipan ucapan atau pun foto dari para followersnya.

Ia menyebut bahwa penghasilannya dari jastip foto tersebut bisa mendapatkan Rp10 juta dalam sekali mendaki.

Awalnya ia mendata nama-nama yang jastip foto.

Ia juga mendata siapa saja followersnya yang akan jastip ucapan.

Total ada 110 orderan yang diterima Riska dengan berbagai harga yang berbeda juga, jadi tidak sama.

Terdapat jastip video, foto, ucapan, hingga paket lengkap, semua bakal ia lakukan saat berada di puncak gunung.

Dalam unggahan video di akunnya pun, terdapat data-data nama serta harga jastip yang sudah disepakati bersama.

Baca juga: Sosok Artis Cantik Hobi Naik Gunung di Usia 59 Tahun, Ajang Melawan Diri Sendiri: Bebas dan Aman

Harganya pun beragam mulai dari Rp50 ribu hingga Rp300 ribu, yang terbilang masih terjangkau.

Siapa sangka, bila dilihat sepertinya mudah.

Namun siapa sangka, hal itu semua membutuhkan tenaga yang luar biasa.

Apalagi cuaca saat di atas gunung tidak bisa ketebak, jadi semua butuh perjuangan.

Sebelum mendaki gunung, wanita ini pun harus rela begadang untuk mengedit foto dan mengonfirmasi ulang tiap orderan yang masuk sebelum akhirnya berangkat.

Foto tersebut bukan saja berupa dari handphone, melainkan wanita ini harus mencetaknya satu persatu sesuai dengan orderan.

Ia menyebut bahwa penghasilannya dari jastip foto tersebut bisa mendapatkan Rp10 juta sekali mendaki
Ia menyebut bahwa penghasilannya dari jastip foto tersebut bisa mendapatkan Rp10 juta sekali mendaki (TikTok/riskaoutdoor)

Pada saat istirahat di camp pun, wanita berhijab ini pun masih sibuk dengan memisahkan orderan jastip foto dan video serta ucapan.

Yang menarik dengan usahanya, ia tetap berusaha untuk mengambil video dari orderan jastip karena meski di jalur pendakian yang sangat sulit pun.

Sehingga bisa dibayangkan dengan orderan sebanyak itu, ia sampai di atas puncak pun hanya sebentar menghabiskan waktunya untuk menikmati indahnya alam.

Ia selebihnya menghabiskan waktunya di puncak dengan memenuhi pesanan dari para konsumennya.

Ia menyebut bahwa penghasilannya dari jastip foto tersebut bisa mendapatkan Rp10 juta sekali mendaki
Ia menyebut bahwa penghasilannya dari jastip foto tersebut bisa mendapatkan Rp10 juta sekali mendaki (TikTok/riskaoutdoor)

Hingga akhirnya momen tersebut viral di media sosial dan tuai banyak komentar netizen.

Uniknya lagi, banyak para netizen jadi terinspirasi dengan jastip yang dilakukan wanita tersebut.

Shan, "Jujur unik, lebih unik lg yg pesen."

Barokahonlineshop, "kamu kreatif n keren kak"

awang, "ada yg mau nitip? bulan depan gue mau naik."

Ngabbar, "fotonya udh sampe rinjani, orangnya masih rebahan di rumah."

Sementara itu, sosok pria Sidoarjo jadi sorotan karena mendaki Gunung Lawu demi makan di Warung Mbok Yem.

Seorang pendaki asal Sidoarjo rela naik ke Gunung lawu demi makan nasi pecel di Warung Mbok Yem.

Sosok pendaki tersebut diketahui bernama Setiawan.

Sedangkan Warung Mbok Yem sendiri memang viral di media sosial.

Pasalnya warung ini berasa di ujung jalur pendakian puncak Gunung Lawu, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Digadang-gadang, Warung Mbok Yem adalah warung pecel tertinggi di Jawa.

Dari sekian banyak pesona Gunung Lawu, Warung Mbok Yem ini menjadi salah satu yang mencuri perhatian.

Baca juga: Sosok Mbak Rasidi Ditemukan di Hutan Gunung Kawi usai Hilang 2 Tahun, Nangis Haru Dijemput Keluarga

Selain itu, Gunung Lawu juga kerap didatangi banyak pendaki saat malam satu Suro.

Banyak orang yang melakukan ritual di Gunung Lawu saat malam satu Suro.

Ada juga yang mendaki Gunung Lawu hanya untuk menikmati pemandangannya.

Namun Setiawan pendaki asal Sidoarjo berbeda.

Ia mendaki Gunung Lawu saat malam satu Suro, demi makan di Warung Mbok Yem.

"Kebetulan momennya bersamaan satu Suro. Cuma mau lihat pemilik warung tertinggi yang viral, Mbok Yem itu," ujar Setiawan, Minggu (7/7/2024).

Ia mengaku sempat kecewa karena Mbok Yem sebelumnya turun gunung.

Tetapi saat ia mendaki, Mbok Yem telah kembali lagi ke puncak untuk membuka warungnya.

Jadi sambil berkemah, Setiawan juga akan menikmati suasana bercengkrama di puncak bersama para pendaki lain sembari makan pecel atau minum kopi di Warung Mbok Yem yang legendaris.

Pendaki asal Sidoarjo naik Gunung Lawu demi kuliner Mbok Yem yang viral di media sosial.
Pendaki asal Sidoarjo naik Gunung Lawu demi kuliner Mbok Yem yang viral di media sosial (Surya/Febrianto Ramadani - KOMPAS.com Sukoco)

Di sisi lain, Setiawan juga tidak menampik Gunung Lawu selain terkenal dengan panorama indahnya, juga dipercaya memiliki kekuatan spiritual yang besar.

Karena itu, setiap tahunnya terutama pada bulan Muharram, banyak masyarakat yang melakukan ritual di gunung tersebut.

Dengan harapan mendapatkan berkah dan kemudahan dalam menjalani kehidupan.

"Senang nanti bisa ketemu Mbok Yem, sama menikmati kuliner pecelnya," tandas Setiawan.

Para Pendaki menikmati pemandangan sepanjang pendakian Gunung Lawu via Cemorosewu, Desa Ngancar, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Minggu (7/7/2024)
Para pendaki menikmati pemandangan sepanjang pendakian Gunung Lawu via Cemorosewu, Desa Ngancar, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Minggu (7/7/2024). (Surya/Febrianto Ramadani (Febrianto))
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved