Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Tulungagung

Terjadi Pergeseran Peta Kekeringan, Empat Desa di Tulungagung Mulai Minta Bantuan Air Bersih

Terjadi pergeseran peta kekeringan, empat desa di Tulungagung mulai meminta bantuan air bersih, berikut datanya.

Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Istimewa/TribunJatim.com
Petugas BPBD Tulungagung menyalurkan air bersih di Desa Demuk, Kecamatan Pucanglaban, Tulungagung, 2024. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Empat desa di wilayah Kabupaten Tulungagung mulai mengalami kesulitan air bersih.

Empat desa ini secara resmi telah meminta bantuan pengiriman air bersih ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Desa-desa itu adalah Desa Joho Kecamatan Kalidawir, Desa/Kecamatan Besuki, Desa/Kecamatan Campurdarat, dan Desa Demuk Kecamatan Pucanglaban.

Sebelumnya, Pj Bupati Tulungagung, Heru Suseno telah mengeluarkan SK Siaga Kekeringan pada 1 Juli 2024.

“Pertama kali ada permintaan air bersih 3 Juli lalu dari Desa Joho. Sekarang meluas di empat desa,”  jelas Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Tulungagung, Gilang Zelakusuma, Senin (29/7/2024).

Selain itu, ada sejumlah desa yang meminta bantuan tandon portabel ke BPBD Tulungagung, yaitu Desa Winong dan Banyuurip di Kecamatan Kalidawir, serta Desa Demuk, Kecamatan Pucanglaban.

Tandon portabel ini mirip kolam ikan terpal dengan kerangka dari pipa.

Alat ini berguna untuk menampung air jika ada kelebihan pengiriman.

“Warga sering patungan membeli air secara mandiri. Mereka butuh tempat penampungan sementara,” sambung Gilang Zelakusuma.

Baca juga: Ponorogo Mulai Dilanda Kekeringan, Warga Dusun Sukun Mandi dan Mencuci Pakai Air Keruh

Setiap hari BPBD Tulungagung mengirimkan dua tangki air bersih, masing-masing berkapasitas 5.000 liter air.

Pengiriman ini dilakukan secara bergilir ke desa-desa yang memohon bantuan.

Peta daerah kesulitan air bersih ini sebagian mengalami pergeseran dibanding tahun sebelumnya.

Misalnya di Kecamatan Campurdarat, wilayah yang lebih dulu terdampak kekeringan biasanya di Desa Pelem, namun tahun ini justru di Desa Campurdarat.

Demikian juga Desa Pakisrejo dan Tenggarejo di Kecamatan Tanggunggunung yang biasanya terdampak lebih awal, sampai saat ini belum ada permintaan bantuan.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved