Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sosok Guru Renang Wanita Ditendang Pelatih Pria, Kondisi Kini Trauma, Was-was Balik ke Rumah Sendiri

Kasus guru renang wanita ditendang pelatih pria viral di media sosial. Kondisi korban kini trauma.

via Tribun Medan
Tangkapan layar video viral guru renang wanita ditendang pelatih pria. 

TRIBUNJATIM.COM - Kasus Asliani Siregar (35), guru renang wanita ditendang pelatih pria viral di media sosial.

Adapun guru renang wanita tersebut ditendang di bagian alat vitalnya.

Pelatih pria tersebut diketahui berinisial JS.

Akibat peristiwa tersebut, Asliani dikabarkan mengalami pembengkakan dan pendarahan di bagian kemaluannya.

Peristiwa Asliani ditendang seorang pria pelatih renang terjadi di kolam renang daerah Kisaran, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.

Video detik-detik Asliani ditendang pelatih renang viral usai diunggah oleh akun Facebook Hendra Icha Fachry.

Baca juga: Berkali-kali Tendang Alat Vital Wanita, Nasib Pelatih Renang Dipolisikan, Korban Trauma dan Pingsan

Dikutip dari Bangka Pos, Selasa (6/8/2024), dalam video yang beredar, awalnya korban dan pelaku terlibat cekcok.

Pelaku yang mengenakan celana pendek hitam, mendorong korban yakni Asriani menggunakan tangannya.

Korban merasa tidak terima dan menepis tangan pelaku.

Selanjutnya, pelaku menendang paha korban.

Dalam rekaman terlihat pelaku menendang sebanyak 2 kali sementara korban sekali.

Kejadian ini sempat dilerai penjaga kolam renang.

Lalu tiba-tiba pelaku mendatangi korban dan menendang ke arah bagian alat vital korban.

Seketika korban pingsan dan terjatuh ke kolam.

Tangkapan layar video viral guru renang wanita ditendang pelatih pria.
Tangkapan layar video viral guru renang wanita ditendang pelatih pria. (via Bangka Pos)

Spontan penjaga kolam renang menyelamatkan korban.

Sedangkan pengunjung kolam renang panik, lalu berteriak minta tolong.

Asliani saat ditanyai mengaku kejadian tersebut bermula saat dirinya sedang mendidik anak-anaknya untuk berenang di Kolam Renang Sabty Garden.

Namun, pelaku yang juga seorang pelatih renang, hadir dan mengganggu proses latihan anak didik korban.

"Kejadian itu berawal ketika saya sedang bersama anak didik saya latihan di kolam Sabty Garden Kisaran."

"Kemudian, tiba-tiba pelaku datang dan menurunkan anak saya dari batu loncatan karena anaknya mau latihan," kata Asliani, Senin (5/8/2024).

Akibatnya, korban langsung mendatangi pelaku untuk mempertanyakan apa maksud pelaku menurunkan anaknya yang sedang latihan.

"Tiba-tiba dia datang menyerang saya dan bilang kalau saya pelatih monyet," katanya.

Akibatnya, adu mulut tak dapat terhindari.

Bahkan, pelaku dan korban saling tendang untuk mempertahankan.

"Sampai akhirnya, saya kira sudah selesai. Saya ambil tutup telinga saya yang terjatuh."

"Tiba-tiba dia datang lagi, dan menendang alat vital saya hingga saya pingsan," katanya.

Akibat kejadian tersebut, korban mengaku trauma dan saat ini sudah melaporkan sang pria ke Polres Asahan untuk diproses secara hukum.

Baca juga: Pengakuan Guru Renang Wanita Pingsan Ditendang Pelatih Pria, Berawal dari Anak Didik Rebutan Tempat

Kondisi Terkini Asliani

Asliani Siregar (35), guru olahraga di Kabupaten Asahan yang ditendang oleh oknum pelatih renang di kolam renang Garden Sabtu, Jumat (2/8/2024) masih menjalani perawatan.

N kerabat Lani sapaan akrab korban mengatakan, saat ini kondisi Lani masih dalam proses pemulihan di rumah keluarganya.

"Sekarang Miss Lani lagi pemulihan di rumah kediaman keluarganya, karena dia masih was-was mau balik ke rumahnya," ujar N.

N menuturkan, usai kejadian tersebut, Lani terus menangis terutama ketika menceritakannya.

"Secara fisik mungkin ga terlalu sakit ya, tapi tiap cerita kejadian ini Miss Lani langsung nangis," tuturnya.

Lani telah melaporkan perbuatan tersebut ke Polres Asahan dan kini masih dalam proses penyelidikan. 

Kasat Reskrim Polres Asahan, AKP Rianto membenarkan laporan tersebut.

Menurut Rianto, kini petugas masih melakukan penyelidikan terhadap perkara tersebut. 

"Benar, ada laporan atas nama Asliani Siregar," ungkap Rianto, Senin (5/8/2024). 

Lanjutnya, saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi untuk melengkapi berkas. 

"Pelaku belum, masih memeriksa saksi-saksi," katanya. 

Video penganiayaan yang dilakukan oleh pelatih renang terhadap guru olahraga tengah viral di media sosial. Korban mengaku trauma dan sempat pingsan saat kejadian.
Video penganiayaan yang dilakukan oleh pelatih renang terhadap guru olahraga tengah viral di media sosial. Korban mengaku trauma dan sempat pingsan saat kejadian. (Tribun Medan)

PRSI Kuak Sosok JS

Terkait aksi tendangan oknum pelatih renang pada alat vital guru olahraga wanita di kolam Renang Sabty Garden, Kisaran, Kabupaten Asaha, Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Asahan buka suara.

Menurut keterangan sekretaris PRSI Asahan, oknum pelatih renang berinisial JS tersebut bukanlah pengurus maupun anggota PRSI Asahan.

Bahkan, PRSI menyayangkan perbuatan oknum pelatih renang tersebut.

"Kejadian tersebut benar terjadi pada Jumat (2/8/2024) lalu. Dimana, oknum tersebut bukanlah anggota maupun pengurus dari PRSi Asahan," kata Agus Salim, Sekretaris PRSI Asahan, Senin (5/8/2024).

Lanjutnya, ia sangat prihatin kejadian yang tidak sepatutnya terjadi tersebut dipertontonkan di depan anak-anak.

"Kami sangat prihatin dan sangat menyayangkan kenapa peristiwa ini bisa terjadi. Kalau ada perselisihan sebaiknya diselesaikan tanpa adanya kekerasan," ungkap Agus.

Agus berharap, perkara ini dapat segera diselesaikan secara kekeluargaan dan tidak sampai ke ranah hukum.

"Kita berharap, ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan tanpa harus sampai kerana hukum. Semoga ini diselesaikan sebaik mungkin," pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Ikatan Sarjana Olahraga Indonesia (Isori) mengutuk aksi tak terpuji yang dilakukan JS.

Menurut Ketua ISORI Asahan, Taufik, perbuatan tersebut sangat tidak terpuji dan tidak memiliki etika.

Di mana, perbuatan tersebut ditonton oleh anak-anak didik yang dilatih oleh kedua guru tersebut.

"Kami sari Isori Asahan sangat mengutuk keras kejadian kekerasan yang dilakukan lleh oknum pelatih renang," kata Taufik, Senin (5/8/2024).

Katanya, kejadian tersebut terjadi Jumat (2/8/2024) lalu. Di mana, korban yang merupakan guru olah raga dianiaya oleh oknum pelatih renang.

"Kami sangat menyayangkan kejadian ini. Kami akan terus kawal laporan ini sampai ke Polres Asahan. Korban sudah menjalani visum, dan kini masih di rawat," kata Taufik.

Ia meminta kepada Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) mencabut lisensi pelatih renang tersebut.

"Pelatih renang itu tidak memiliki etika. Dia melakukan kekerasan terhadap wanita, dan di depan anak-anak."

"Kami meminta agar PRSI mencabut lisensi pelatih tersebut agar tidak bisa lagi melatih," ungkapnya.

Sebab, menurutnya, sebagai pelatih semestinya memberikan contoh kepada anak didiknya. Selain teknis, etika dan moral tetap harus dibina.

"Kalau begini, bagaimana seorang guru tidak beretika. Kami meminta agar PRSI cabut lisensinya agar tidak bisa melatih dia," tegas Taufik.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved