Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Nasib Supeni Tinggal di Gang Sempit, WC Ditaruh Luar Rumah Meski Bau Kotoran: Enggak Mau Jorok

Inilah potret kehidupan warga yang tinggal di gang sempit, rela cium bau busuk.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Kompas.com/Shela Octavia
Tinggal di gang sempit, warga taruh WC di luar rumah meski bau kotoran 

Jika lurus terus, warga akan langsung masuk ke gang yang lebih besar.

Gang yang lebarnya tidak lebih dari satu meter ini beratapkan kayu.

Hampir semua rumah membangun lantai dua karena lantai satu rumah mereka sudah sesak.

Baca juga: Kabar Terbaru Penghuni Rumah Viral Cimahi Ditinggali 46 Orang, Kini Bakal Dipindah ke Rusunawa

Supeni pun demikian.

Di lantai satu rumahnya ditaruh sejumlah peralatan untuk mengisi warung dan dua kulkas.

Satunya sudah rusak dan digunakan layaknya rak plastik untuk menyimpan lauk yang baru saja matang.

Gang yang ada di sisi kiri rumah Supeni justru lebih sempit lagi.

Rumah-rumah petak di dalamnya tampak terbuat dari kayu dan triplek.

Sementara, atap-atapnya menggunakan seng.

Jika Jakarta sedang dilanda hawa panas, warga yang kamarnya persis di bawah atap pun serasa sedang dipanggang.

Meski anaknya yang laki-laki saat ini kerja serabutan, Supeni mengaku tidak mau bergantung banyak ke orang lain.

Oleh karena itu, dia berusaha mencari uang tambahan dengan berdagang kecil-kecilan.

"Warung kecil-kecilan saja, yang penting bisa buat (cari uang)," imbuh Supeni.

Warung milik Supeni di Gang Spoor RT 7/ RW 2, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (6/8/2024).
Warung milik Supeni di Gang Spoor RT 7/ RW 2, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (6/8/2024).

Serupa dengan Supeni, kisah satu keluarga sudah lima tahun tinggal di toilet umum di Sulawesi Tenggara juga membuat miris.

Udin bersama istri dan anak-anaknya tinggal di toilet umum di Desa Kancinaa, Kecamatan Pasarwajo, Kabupaten Buton. 

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved