Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jember

Jember Jadi Daerah Terpapar Penyakit Kusta Nomor 4 Terbanyak di Jatim, Pemkab Beber Penyebabnya

Data Studio Kusta Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menempatkan Kabupaten Jember nomor 4 di Jawa Timur dengan kasus terbanyak.

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Sudarma Adi
ISTIMEWA
Ilustrasi pasien terpapar kusta  

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Imam Nawawi

TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Data Studio Kusta Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menempatkan Kabupaten Jember nomor 4 di Jawa Timur dengan kasus terbanyak.

Berdasarkan data kementerian tersebut diketahui, hinga Juli 2024 sebanyak 56 kasus di Kabupaten Jember.

Pasien kusta itu didominasi anak umur mulai 0 hingga 14 tahun.

Jumlah pasien kusta di Jember berada di bawah tiga Kabupaten di Pulau Madura, diantaranya Sampang yang memiliki dengan 134 kasus baru, Kabupaten Sumenep 111 kasus, dan Kabupaten Bangkalan 62 kasus.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Jember dr. Rita Wahyuningsih mengatakan jumlah ini relatif menurun dibanding dengan tahun sebelumnya.

Baca juga: Pantai Payangan Jember Disurvei untuk Pemasangan Alat Pendeteksi Tsunami

Menurutnya, penyakit itu dibedakan menjadi dua macam yakni kasus MB (kusta Basah) serta kasus PB (Kusta Kering). Kata dia, pada 2023 di Jember totalnya ada 148 kasus dari dua jenis penyakit ini.

"Dari 148 kasus, sebagian besar adalah kasus MB dengan 142 kasus dan 6 kasus PB. Sedangkan pada tahun 2024 sampai dengan semester 1 terdapat 56 kasus yang semua adalah tipe MB," ungkapnya, Sabtu (10/8/2024).

dr. Rita mengakui dari data statistik Kemenkes RI, angka kasus kusta di Jember tinggi. Namun dia menilai, angka itu sudah sesuai target eliminasi dengan perhitungan 1 banting 10.000 penduduk. 

"Lima Kecamatan yang masih memiliki angka prevalensi diatas 1/10.000 penduduk yakni Kecamatan Tanggul, Puger, Ajung, Sumberbaru menjadi kecamatan dengan kasus yang paling tinggi untuk Kusta," imbuhnya

Dia menjelaskan Kusta merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium Leprae. ia mengatakan mikroba ini menyerang saraf tepi, kulit dan organ tubuh lain pada manusia.

"Kecuali susunan saraf pusat sehingga dapat menimbulkan kecacatan. Adapun faktor penyebab dari penyakit ini yang paling dominan adalah kurangnya perilaku hidup bersih dan sehat," tutur dr Rita.

Baca juga: Kisah Ponidi Sekop Viral dari Jember, Dulu Kontennya Cuma Dapat 1000 View Sebulan, Kini Kewalahan

dr Rita menjelaskan, Kusta merupakan katagori penyakit menular, melalui bakteri yang hinggap di penderitanya. Sehingga para penyitasnya harus segera mendapatkan penanganan medis.

"Penyakit kusta adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri yang dapat hidup pada lingkungan yang lembab dan memiliki pencahayaan kurang," ulasnya.

Meskipun demikian, kata dr Rita, kusta merupakan penyakit yang masih bisa diobati. Kata dia, selama pasiennya punya semangat untuk kembali sehat.

"Sekali lagi kusta bukan penyakit turunan, dan kusta bisa diobati dan di eliminasi," pungkasnya. 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved