Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Istana Garuda di IKN Disebut Mistis, Nyoman Nuarta Sang Pendesain: Kita Membuat Agar Berwibawa

Bentuk bangunan Istana Garuda ini malah disebut seperti burung gagak dan terkesan mistis.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
PTPP/GALANG SINU SUSILO - KOMPAS.com/HILDA B ALEXANDER
Desain Istana Garuda di IKN dianggap mistis 

TRIBUNJATIM.COM - Wujud Istana Negara dan Istana Garuda di Ibu Kota Nusantara (IKN) belakangan ini memancing komentar di berbagai kanal media sosial (medsos).

Beberapa netizen menganggap bahwa bentuk bangunan Istana Garuda ini malah tampak seperti burung gagak.

Pasalnya dengan warna hitamnya, Istana Garuda malah jadi terkesan menyeramkan dan mistis.

Netizen lainnya pun menyindir bahwa jika Istana Garuda ini tampak seperti tokoh kartun Jack di serial 'Oggy and The Cockroaches'.

Yakni jika Istana Garuda digabungkan dengan Istana Negara dan halaman di depannya, kemudian dipotret dari arah muka. 

Perancang Istana Garuda tersebut, Nyoman Nuarta, pun angkat bicara.

Ia buka suara menjawab beredarnya opini yang menganggap karyanya terkesan suram, menyeramkan, bahkan mistis.

Nyoman Nuarta mengatakan, memang membutuhkan waktu agar pelat-pelat kuningan yang kini berwarna gelap tersebut berubah warna.

Nantinya pelat kuningan yang berwarna gelap ini akan berubah warna hijau kebiruan atau hijau toska.

"Warna kuningan di bagian depan akan berubah menjadi hijau, tergantung kondisi alam," jelasnya.

"Proses oksidasi secara perlahan akan mengubahnya menjadi biru toska," kata Nyoman Nuarta, Minggu (11/8/2024).

Menurut Nyoman, proses perubahan warna itu serupa dengan yang terjadi pada karya seninya yang lain, patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali, yang kini berwarna hijau.

Struktur bilah pada Istana Garuda ini, kata Nyoman Nuarta, terbuat dari baja tahan cuaca yang awalnya berwarna kemerahan.

Namun seiring berjalannya waktu dan terpapar cuaca, warna akan berubah menjadi lebih gelap dalam kurun waktu satu sampai dua tahun.

Baca juga: Penuhi Kebutuhan Upacara HUT RI di IKN, Pengusaha Rental di Kalimantan Cari Mobil Sampai Jatim

"Struktur bilahnya pertama berwarna kemerahan, tapi setelah terkena hujan dan cuaca, warnanya akan semakin gelap," ujar Nyoman Nuarta.

"Kelembapan alam kita itu dia secara pelan-pelan dia oksidasi berubah ke biru-biru toska," ucap Nyoman.

Ia pun mengatakan, rangka di belakang bilah tersebut dibuat dari material perforated.

Yaitu pelat baja berlubang yang juga tahan terhadap cuaca.

Nyoman Nuarta menegaskan, material tersebut memiliki daya tahan sampai ratusan tahun.

Istana Garuda, Istana Negara, dan Lapangan Upacara Ibu Kota Nusantara (IKN)
Istana Garuda, Istana Negara, dan Lapangan Upacara Ibu Kota Nusantara (IKN) (PTPP/GALANG SINU SUSILO)

Lebih lanjut Nyoman Nuarta memaparkan, bangunan tersebut dibuat sedemikian rupa guna memperlihatkan kewibawaan dan bukan terkesan mistis.

"Jadi kalau itu menjadi aura mistis dan segala macam, ya itu terserah masing-masing lah."

"Tapi kita membuat itu tentu Istana itu agar berwibawa, kita butuh butuh wibawa itu," kata Nyoman Nuarta saat dihubungi, seperti dikutip dari Antaranews via Kompas.com, Minggu (11/8/2024).

Menurut pendapat Nyoman Nuarta, membangun sebuah Istana Negara harus menggambarkan ciri sebuah bangsa, dan bukan mengambil elemen dari masa kolonial.

"Jangan berpikirannya seperti rumah karena kebawa-bawa dari zamannya kolonial. Istana ini harus kita bangun sendiri dengan ciri kita sendiri," ujar Nyoman.

Maka dari itu, Nyoman Nuarta menilai, dia sengaja membuat rancang bangun yang berbeda supaya menegaskan ciri kebangsaan pada Istana Garuda.

Baca juga: Istana Garuda IKN Viral Disebut Mirip Kelelawar & Bernuansa Horor, Basuki: Nanti Kena Oksidasi

Ia pun memaparkan alasan mengapa sengaja membiarkan warna gelap pada pelat melingkupi bangunan tersebut.

Nyoman Nuarta mengatakan, dia memang menghindari warna-warna mencolok seperti biasa digunakan pada bangunan mewah.

"Banyak orang terbiasa melihat warna-warna menyala seperti emas, tapi saya tidak ingin menggunakan warna seperti itu untuk Istana Garuda," kata Nyoman Nuarta.

Dia mengatakan, pelat Istana Garuda akan berubah warna menjadi biru toska dalam jangka waktu dua tahun karena proses alami akibat cuaca, atau kerap disebut patina.

Istana Negara dengan latar belakang Istana Garuda di Ibu Kota Nusantara (IKN)
Istana Negara dengan latar belakang Istana Garuda di Ibu Kota Nusantara (IKN) (KOMPAS.com/HILDA B ALEXANDER)

Nyoman Nuarta mengatakan, rangka dalam Istana Garuda dibuat dengan sangat teliti menggunakan baja yang dibeli dari Krakatau Steel.

Seluruh rangka dibuat khusus dan bukan produk yang dibeli di pasaran.

"Rangka di dalam istana dibuat sendiri, tidak dibeli di toko. Kami menggunakan baja dari Krakatau Steel, dan semuanya dibuat secara khusus," ujar Nyoman Nuarta.

Nyoman Nuarta juga menekankan pentingnya penggunaan produk lokal dalam proyek ini, sesuai dengan peraturan tentang Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

Dia memastikan semua material yang digunakan memenuhi persyaratan TKDN, sebagai bentuk komitmen terhadap industri lokal.

"Kami mematuhi peraturan TKDN dengan menggunakan produk lokal dalam pembuatan Istana Garuda."

"Ini bukan proyek sembarangan, semuanya dilakukan dengan sangat hati-hati dan teliti," papar Nyoman Nuarta.

Nyoman Nuarta berharap, Istana Garuda IKN tidak hanya menjadi bangunan yang indah secara estetika.

Ttetapi juga memiliki daya tahan dan makna yang mendalam sebagai simbol nasional.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved