Penolakan Revisi UU Pilkada
Digelar Bersamaan dengan Pelantikan Dewan, Aksi Mahasiswa Tolak Revisi UU Pilkada Berlangsung Panas
Digelar bersamaan dengan pelantikan dewan, aksi mahasiswa menolak revisi UU Pilkada di DPRD Kota Blitar berlangsung panas.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Samsul Hadi
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Aksi unjuk rasa mahasiswa menolak revisi UU Pilkada di depan Kantor DPRD Kota Blitar, Jawa Timur, berlangsung panas, Jumat (23/8/2024).
Aksi mahasiswa itu, bersamaan dengan acara pelantikan anggota DPRD Kota Blitar periode 2024-2029.
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia), HMI (Himpunan Mahasiswa Islam), PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) dan Cipayung Plus tiba di lokasi saat para anggota baru DPRD Kota Blitar selesai mengucapkan sumpah janji di dalam gedung.
Sambil membentangkan poster, para mahasiswa menggelar orasi di depan Kantor DPRD Kota Blitar.
Para mahasiswa juga sempat menggelar teatrikal sebagai simbol matinya konstitusi di Indonesia.
Dalam teatrikal itu, para mahasiswa membawa mayat dan keranda yang dibubuhkan tulisan konstitusi.
Selanjutnya para mahasiswa membakar mayat dan keranda di depan Kantor DPRD Kota Blitar.
Suasana memanas saat mahasiswa meminta semua anggota DPRD Kota Blitar yang baru dilantik keluar gedung.
Awalnya, hanya ada perwakilan anggota DPRD Kota Blitar yang keluar menemui mahasiswa.
Tetapi, mahasiswa tetap memaksa semua anggota DPRD Kota Blitar keluar dan bergabung dengan para peserta aksi.
Baca juga: DPR Batal Sahkan Revisi UU Pilkada, Dasco Janjikan Tak Ada Rapat Paripurna Malam-malam: Gue Jamin
Para mahasiswa sempat hendak menerobos barikade petugas untuk masuk menjemput anggota DPRD Kota Blitar yang masih berada di dalam gedung.
Kondisi itu membuat suasana panas.
Seorang anggota DPRD Kota Blitar sempat terlibat aksi saling dorong dengan mahasiswa.
Polisi kemudian mencoba menenangkan suasana. Polisi meminta anggota DPRD mundur.
Setelah semua anggota DPRD Kota Blitar keluar, akhirnya mereka duduk bersama dengan mahasiswa.
Para mahasiswa menyampaikan tuntutan kepada para anggota DPRD Kota Blitar.
Para anggota DPRD Kota Blitar diminta menandatangani kesepakatan bersama atas tuntutan mahasiswa.
Terakhir, para mahasiswa juga melantik ulang para anggota baru DPRD Kota Blitar di tengah jalan.
Perwakilan mahasiswa, Vita Nerisa mengatakan, aksi ini digelar untuk menyikapi dinamika yang terjadi di pemerintah pusat, seiring dengan keputusan MK terkait UU Pilkada yang sempat dianulir DPR.
"Kawan-kawan harus peka dengan dinamika ini. Dalam aksi ini, kami minta DPR mengawal konstitusi, bukan mencederai," katanya.
Dikatakannya, DPR memang membatalkan paripurna pembahasan revisi UU Pilkada.
Tapi, mahasiswa ingin terus mengawal keputusan DPR itu.
"Kita tidak boleh lengah, jangan sampai (revisi UU Pilkada) disahkan. Kami ingin keputusan DPR yang membatalkan revisi UU Pilkada tertuang di PKPU," ujarnya.
Ketua sementara DPRD Kota Blitar, Syahrul Alim mengaku menampung aspirasi dari para mahasiswa.
DPRD Kota Blitar juga akan mengawal aspirasi mahasiswa untuk disampaikan ke DPR RI.
"Kami akan mengawal dan menyampaikan aspirasi mahasiswa ke DPR RI," katanya.
Penolakan revisi UU Pilkada
DPRD Kota Blitar
Syahrul Alim
TribunJatim.com
berita Kota Blitar terkini
Tribun Jatim
berita Jatim terkini
Running News
TribunBreakingNews
Disebut 'Anak Mami' karena Dijemput Machica Mochtar usai Demo, Iqbal Ramadhan: Ya Emang Bunda Saya |
![]() |
---|
Ratusan Mahasiswa Tulungagung Turun ke Jalan Kawal Putusan MK |
![]() |
---|
Pengakuan Iqbal Anak Machica Mochtar Ditangkap Aparat, Wajah Ditendang & Disuruh Buka Celana |
![]() |
---|
Ikut Demo Turun ke Jalan, Alam Ganjar Beri Sindiran Pedas: Saya Tidak Disuruh-suruh Sama Orang Tua |
![]() |
---|
Nasib Andi Mahasiswa yang Kehilangan Bola Mata karena Kena Lemparan Batu saat Demo DPR, Butuh Donasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.