Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Ogah Bayar Parkir Rp 50 Ribu, Penjual Baju Nyaris Dibunuh Preman Mabuk Sudah Lanjut Usia dan Stroke

Seorang penjual baju nyaris terbunuh lantaran ulah seorang premam mabuk yang sudah lanjut usia dan mengalami sakit stroke.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Kompas.com
Sosok preman lanjut usia yang ternyata nekat melakukan penganiayaan terhadap seorang penjual baju. 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang penjual baju nyaris kehilangan nyawa setelah disodorkan parang oleh seorang preman mabuk.

Preman mabuk tersebut sebenarnya sudah lanjut usia dan mengalami penyakit stroke.

Sosok preman tersebut adalah Edi Siswanto, padahal punya penyakit stroke dan usia sudah lanjut, ia tetap nekat meminum tuak.

Edi Siswanto mengancam Aloan seorang penjual baju yang tak mau membayar uang parkir sebesar Rp 50 ribu.

Edi Siswanto akhirnya langsung ditahan dan ditangkap oleh kepolisian.

Polisi mengungkapkan kronologi penganiayaan yang dilakukan seorang preman bernama Edi Siswanto (62) terhadap penjual pakaian, Aloan (69), di Jalan Madong Lubis, Kecamatan Medan Perjuangan, Kota Medan.

Kepala Unit Reskrim Polsek Medan Kota Iptu Eko Sanjaya menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi pada Senin (19/8/2024) sekitar pukul 16.10 WIB.

Saat itu, korban sedang menjaga toko pakaiannya, sementara pelaku mendampingi istrinya yang berjualan di seberang toko korban.

Tiba-tiba, pelaku masuk ke toko korban untuk meminta uang parkir bulanan.

"Pelaku minta Rp 50.000 untuk uang parkir bulanan. Tapi dia dalam keadaan mabuk, minum tuak. Pelaku ini preman setempat aja," kata Eko kepada Kompas.com, Senin (26/8/2024), seperti dikutip TribunJatim.com.

Baca juga: Murka Ayah usai Bawa Selingkuhan Nginap Dua Minggu di Rumah, Anak Gadis Tak Terima Malah Dianiaya

Korban menolak memberikan uang parkir karena sebelumnya sudah membayar.

Pelaku pun emosi dan bersikeras bahwa uang parkir tersebut belum diberikan. Tak lama kemudian, pelaku mengambil parang dari becaknya.

"Pelaku sempat mengacungkan parang sambil mengancam akan membunuh korban. Tapi tak lama dia menyimpan parang itu lagi," ucap Eko.

Setelah mengancam dengan parang, pelaku mengambil kursi besi dan membantingnya hingga mengenai korban.

Peelaku Edi Siswanto seorang preman yang nyaris bunuh penjual baju karena tak mau bayar parkir Rp 50 ribu.
Peelaku Edi Siswanto seorang preman yang nyaris bunuh penjual baju karena tak mau bayar parkir Rp 50 ribu. (Kompas.com)

Setelah melakukan tindakan kekerasan tersebut, pelaku pergi meninggalkan lokasi kejadian.

"Terus pelaku mengambil kursi besi dan membantingnya hingga mengenai korban. Setelah itu dia pergi meninggalkan lokasi," sambungnya.

Akibat kejadian tersebut, korban membuat laporan dan pihak kepolisian melakukan proses penyelidikan. Pelaku akhirnya ditangkap di Jalan Satria Datuk Kabu pada Jumat (23/8/2024) sekitar pukul 15.30 WIB.

"Saat ini pelaku telah ditahan. Terkait upaya perdamaian, kami serahkan ke korban, apakah mau atau tidak.

Karena memang mereka ini sama-sama sudah tua, dan pelaku kena stroke ringan juga," tutup Eko.

Baca juga: Dukun Online Gadungan Ancam Sebar Foto Tanpa Busana Pasiennya, Korban Merugi Rp 88 Juta

Perkara ini kini berada dalam penanganan pihak kepolisian, dengan opsi perdamaian yang sepenuhnya diserahkan kepada korban.

Mengingat usia kedua pihak yang sudah lanjut dan kondisi pelaku yang mengalami stroke ringan, keputusan akhir berada di tangan korban.

Kisah lainnya, Mbah Kasih yang jualan kerupuk dan kayu bakar menjadi sorotan karena simpati terhadap nasibnya.

Bagaimana tidak, ia menjajakan kayu bakar dan kerupuknya dengan berkeliling jalan kaki dari satu desa ke desa lain.

Mbah Kasih rela jualan demi mencari nafkah karena menggantikan suaminya yang jatuh sakit karena stroke.

Video kisah pilu seorang nenek menjual kayu bakar dan kerupuk ini pun viral di media sosial.

Tepatnya setelah kisah pilu Mbah Kasih viral dibagikan akun Instagram @sayaphati, Selasa (30/7/2024).

Tampak dalam video memperlihatkan perekam yang tak sengaja bertemu dengan nenek penjual kerupuk dan kayu bakar tersebut.

Saat itu, dirinya bertemu sang nenek saat mengantarkan teman di sebuah desa.

Perekam memperlihatkan nenek tersebut yang berjalan hendak menepi di sebuh bangunan rumah kosong untuk istirahat.

Terlihat nenek tersebut mengais kayu bakar sambil memegang beberapa kerupuk di tangan kanannya.

Karena melihat gelagat sang nenek yang tampak lelah dan penasaran, perekam menghampiri nenek tersebut.

Ternyata setelah dihampiri, nenek tersebut berjualan kayu bakar dan kerupuk yang digenggam di tangannya.

"Jadi beberapa hari kemarin pas saya pulang nganter teman, saya ketemu sama nenek2 yg sedang istirahat sambil gendong kayu bakar dan bawa kerupuk.

Karena penasaran sya samperin buat ngajak ngobrol beliau," tulis keterangan perekam.

Setelah diajak mengobrol, terungkap kisah hidup nenek penjual kayu bakar dan kerupuk yang memilukan.

Baca juga: Adik Kandung Rebut Suaminya, Mbah Rupiah Hidup Telantar hingga Tak Bisa Bersihkan Kotoran Sendiri

Diketahui sosok nenek tersebut bernama Mbah Kasih dan berusia 62 tahun, melansir Tribun Jabar.

Sehari-hari Mbah Kasih berjualan kayu dan kerupuk dengan cara berkeliling desa.

Ia menjajakan dagangan kayu bakar dan kerupuknya dari desa ke desa dengan berjalan kaki.

Penghasilannya dari jualan kayu bakar dan kerupuk tersebut juga tidak seberapa.

Jika semua dagangannya laku, penghasilan yang bisa didapat Mbah Kasih hanya di kisaran Rp25 ribu.

Itu pun Mbah Kasih masih harus berjuang untuk mendapatkan uang dari dagangannya tersebut, karena seringnya tidak laku.

Hal yang memilukannya lagi, ternyata dagangan kerupuk yang dibawanya adalah milik orang lain.

Mbah Kasih menjual kerupuk tersebut seharga Rp5000 per bungkus.

Dari kerupuk tersebut, ia hanya mendapatkan untung Rp1000.

Sementara itu, ia menjual kayu bakar seharga Rp10.000 per ikat.

Kisah pilu Mbah Kasih jualan kayu bakar dan kerupuk keliling desa, cari nafkah gantikan suami yang sakit stroke
Kisah pilu Mbah Kasih jualan kayu bakar dan kerupuk keliling desa, cari nafkah gantikan suami yang sakit stroke (Instagram/sayaphati)

Rupanya Mbah Kasih terpaksa keliling jualan kayu bakar dan kerupuk tersebut demi bertahan hidup.

Ya, Mbah Kasih jalan kaki keliling jualan demi menggantikan suaminya mencari nafkah.

Hal itu lantaran sang suami sudah lama jatuh sakit karena stroke.

Bahkan setiap hari sebelum berangkat jualan, Mbah Kasih harus merawat suaminya dulu.

Kini kisah pilu nenek Kasih penjual kayu bakar dan kerupuk tersebut viral.

Kisah hidupnya tersebut membuat netizen merasa iba dan bersimpati.

Di sisi lain, pengunggah @sayaphati membuka donasi untuk membantu perekonomian Mbah Kasih.

Baca juga: Nasib Kakek Penjual Perabot Nelangsa Tunggu Pembeli yang Kabur Tak Bayar, Harusnya Dapat Rp 174 Ribu

Sejumlah netizen pun memberikan beragam komentar:

"Yuk, sisihkan rejeki kita buat mereka"

"Tiap hari nangisin org, pengen bantu semuanya"

"Ya allah bener" jadi renungan bgt..kita terlalu banyak mengeluh ketimbang bersyukur ternyata"

"Done..Semoga nenek dan kakek diberikan KESEHATAN dan REJEKI nya di lancarkan ya Allah, Aamiin"

"Ya Allah.. Semoga ibu dan keluarga selalu diberikan kesehatan, kebahagiaan dan rezwki halal dan berlimpah aamiin... ibu wanita hebattt"

"Terkadang kita terlalu sering mengeluh ketimbang bersyukur,ternyata di luar sana ada yg lebih susah ketimbang kita,sedangkan kita masih bisa makan dan bekerja mendapatkan gaji,panjang umur utk nenek semoga dimurahkan rezeki nya," tulis beragam komentar netizen.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved