Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Ritualnya di Aceh Gagal, Mbak Rara Pawang Hujan Dipulangkan, Gubernur Tuntut Maaf: Jaga Nilai Islam

Mbak Rara si pawang hujan dipulangkan dari Aceh usai ritualnya gagal di Stadion Harapan Bangsa. Video ritualnya gagal viral di media sosial.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
IST - Instagram Mbak Rara
Ritualnya di Aceh Gagal, Mbak Rara Pawang Hujan Dipulangkan, Gubernur Tuntut Maaf: Jaga Nilai Islam 

TRIBUNJATIM.COM - Mbak Rara si pawang hujan dipulangkan dari Aceh usai ritualnya gagal di Stadion Harapan Bangsa,  yang bakal dijadikan venue Pekan Olahraga Nasional XXI Aceh-Sumatera Utara.

Video aksi wanita bernama lengkap Rara Istiani Wulandari itu viral di media sosial, Selasa (27/8/2024).

Dalam video, Mbak Rara tampak berjalan di pinggir stadion sambil memegang yang diduga sesajen (dupa).

Rara tampak berjalan di pinggir stadion dengan kepala menengadah ke langit. 

Dia membawa alat yang biasa dipakainya saat bekerja sebagai pawang hujan.

Seorang pria mengikutinya dari belakang.

Beberapa orang tampak melihat Rara beraksi dari atas tribun. 

Rekaman yang diungguh ke sejumlah akun sosial media itu mendapat tanggapan negatif netizen Aceh. 

Infomasi dihimpun Serambinews.com, pihak kontraktor pembangunan Stadion Harapan Bangsa Banda Aceh, mendatangkan pawang hujan Rara Istiati Wulandari, untuk mengusir hujan karena proses pembangunan sedang dikebut.

Ritual mengusir hujan yang dilakukan Rara di Stadion Harapan Bangsa, direkam oleh seseorang pada Selasa sore (27/8/2024) saat mendung pekat bergelayut di langit Banda Aceh, melansir dari SerambiNews.

Usai Rara melakukan ritual, tidak lama kemudian hujan deras mengguyur Banda Aceh dan Aceh Besar. Hujan deras turut disertai dengan angin kencang.

Baca juga: Sosok Mbah Rebo Pawang Hujan Tak Kalah dari Mbak Rara, Pernah Jadi Pengawal Ibu Tien Istri Soeharto

Kemudian Mbak Rara akhirnya dipulangkan.

Pihak kontraktor yang mendatangkan Rara akhirnya memulangkan pawang hujan tersebut melalui Bandara Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, pada penerbangan Rabu siang, 28 Agustus 2024. 

PT. Wijaya Karya Gedung (Persero) Tbk dan PT. Nindya Karya (Persero), KSO, yang bertanggung jawab atas proyek di Stadion Harapan Bangsa Lhong Raya mengatakan, keputusan ini diambil setelah Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Dr. H. Safrizal ZA, M.Si., memanggil pihak perusahaan untuk mengklarifikasi praktik tersebut, yang dinilai bertentangan dengan syariat Islam dan budaya Aceh.

Pertemuan antara Pj Gubernur dan perwakilan PT. WIKA-Nindya berlangsung di ruang kerja Gubernur Aceh pada Rabu, 28 Agustus 2024.

Dalam pertemuan tersebut, Safrizal didampingi oleh Plh. Sekda, asisten Sekda, dan Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Aceh.

Sementara itu, perusahaan diwakili oleh Deputi DPM Firmansyah dan KSKA Aditia.

Baca juga: Kehadiran Mbak Rara Si Pawang Hujan di TKP Kasus Subang, Terawang Golok? Polisi Jelaskan Perannya

Pihak perusahaan menjelaskan bahwa kehadiran pawang hujan adalah inisiatif dari pekerja proyek yang bermaksud mengantisipasi hujan agar tidak mengganggu pekerjaan di stadion.

Namun, mereka mengakui bahwa inisiatif tersebut diambil tanpa mempertimbangkan sensitivitas masyarakat Aceh yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman dan budaya lokal.

Atas permintaan Pj Gubernur, pihak perusahaan segera memulangkan Rara melalui Bandara Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, pada penerbangan siang hari Rabu. 

Pj Gubernur Safrizal menegaskan agar perusahaan segera mengklarifikasi kejadian tersebut dan menyampaikan permohonan maaf kepada publik.

Safrizal juga menekankan bahwa tindakan yang tidak sesuai dengan syariat dan budaya lokal tidak dapat diterima, terlebih lagi dalam konteks proyek besar yang melibatkan banyak pihak.

"Aceh adalah daerah yang sangat menjaga nilai-nilai keislaman, setiap kegiatan yang bertentangan dengan nilai-nilai tersebut harus dihentikan," kata Pj Gubernur.

Di sisi lain, Pengurus Besar (PB) PON XXI 2024 wilayah Aceh, menyesalkan atas kejadian tersebut yang tidak sesuai dengan syariat Islam yang diterapkan di Aceh.

PB PON Wilayah Aceh juga menyatakan pihaknya tidak pernah mengundang maupun mendatangkan  pawang hujan tersebut.

Bahkan hingga kini pihaknya sedang berkoordinasi untuk mencari tahu pihak yang mendatangkan pawang hujan tersebut. 

"Kami dari PB PON Aceh sepakat dengan masyarakat, sangat menyesalkan atas kejadian tersebut, tentu keberadaan pawang hujan bertentangan dengan regulasi yang ada di Aceh yang menjunjung tinggi syariat Islam," kata seorang Pengurus Besar PON XXI.

Sebelumnya, kabar Mbak Rara usia viral sempat menjadi perhatian publik.

Baca juga: Jasa Mbak Rara Tak Akan Dipakai Lagi di MotoGP Indonesia? Sang Pawang Hujan: Kemarin Ada Chit Chat

Diketahui, Mbak Rara adalah seorang pawang hujan yang mencuri perhatian berbagai kalangan baik lokal maupun Internasional berkat aksinya saat MotoGP Mandalika 2022 lalu.

Bahkan aksinya ketika melakukan ritual menjadi pawang hujan menjadi viral, hingga beberapa pembalap MotoGP pun kagum dengannya.

Sayangnya untuk MotoGP Mandalika 2023 Mbak Rara tidak beraksi.

"Saya kurang tahu, karena memang komunikasi aku kan by chit chat," ucap Rara Istiati Wulandari atau Mbak Rara, kepada wartawan di Jakarta, Selasa (10/10/2023).

"Kalau pihak penyelenggara sudah bilang tidak pakai modifikasi cuaca," tambahnya.

"Tapi setahu saya, pasti ada tim support doa dari lokal.

Entah ulama, entah pemangku," jelasnya lagi.

Baca juga: Aksi Rara Si Pawang Hujan di KTT ASEAN 2023, Mengaku Ritual Berhasil Bikin Cuaca Cerah: Didoakan

Alasan lain absennya Mbak Rara karena ia mengaku sudah ada agenda lain bertepatan dengan tanggal diadakannya MotoGP Mandalika 2023.

"Saya tidak berharap harus Rara dipanggil. Sempat sih kemarin ada chit chat, ayo Mbak nonton."

"Saya sih jawabnya untuk tanggal 12 dan 13 belum bisa, 14 saya ada syukuran.

Intinya silaturahmi aku dan ITDC masih baik," ungkap Mbak Rara.

Selain itu ia menganggap cuaca akhir-akhir ini cukup panas, sehingga tidak butuh pawang hujan.

"Hanya mungkin mereka karena posisinya panas, enggak membutuhkan pawang hujan, dan mungkin bisa juga menggalakkan pawang hujan lokal," ucap Mbak Rara.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved