Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Viral Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk', Ojol Curhat Ogah Beri Jalan: Bikin Kisruh Aja

Gerakan stop tot tot wuk wuk di jalan raya kini menjadi perbincangan. Gelombang protes itu bahkan muncul dalam bentuk poster.

via Tribun Medan
GERAKAN STOP STOBO - Ilustrasi stobo atau sirene. Gerakan stop tot tot wuk wuk di jalan raya kini menjadi perbincangan warganet. Gelombang protes itu bahkan muncul dalam bentuk poster digital hingga stiker sindiran yang ditempel di mobil. 

TRIBUNJATIM.COM - Gerakan stop tot tot wuk wuk di jalan raya kini menjadi perbincangan warganet.

Gelombang protes itu bahkan muncul dalam bentuk poster digital hingga stiker sindiran yang ditempel di mobil.

Pengguna jalan di Jakarta mengaku enggan beri ruang kendaraan pejabat melintas dengan strobo dan sirene tersebut.

Seperti pengemudi ojek online bernama Budi (45).

Menurutnya bunyi sirene tersebut menambah kekisruhan di tengah kemacetan jalan.

Budi, ojol di kawasan Grogol, Jakarta Barat, menegaskan dirinya tidak mau menepi bila kendaraan pejabat lewat dengan sirene.

Baca juga: Arti Stop Tot Tot Wuk Wuk, Viral di Media Sosial untuk Protes Penggunaan Strobo di Jalan Raya

"Kalau saya sih kagak mau (minggir). Tetep saya mah, yang penting saya enggak ngelanggar jalur bus saya mah. Kecuali ambulans yang lewat, nah itu baru," kata Budi kepada Kompas.com, Jumat (19/9/2025).

Menurut dia, meskipun ada penumpang yang meminta agar ia menepi, ia tetap enggan memberikan jalan kecuali untuk kendaraan darurat seperti ambulans dan pemadam kebakaran.

Budi berpendapat, lampu rotator dan suara sirene justru memperparah suasana jalanan yang macet.

"Karena bukan dia doang yang macet, semua masyarakat macet juga. Ya bikin kisruh aja kalau ada suara mobil seperti itu, strobo, apa lagi not-not-not begitu ya kan, pusing," ucapnya.

Ia juga menuturkan, tidak sedikit rekan sesama ojol pernah bersitegang di jalan lantaran menolak memberikan jalan bagi kendaraan bersirene.

Budi berharap pemerintah memperketat aturan agar strobo dan sirene tidak disalahgunakan.

Baca juga: Sosok Alvi Maulana Pelaku Kasus Mutilasi Pacet Ternyata Driver Ojol, Korban Diakui Istri Sirinya

Budi (45), pengemudi ojek online (ojol) yang mengeluhkan penggunaan strobo dan sirene oleh mobil pejabat di jalan raya.
Budi (45), pengemudi ojek online (ojol) yang mengeluhkan penggunaan strobo dan sirene oleh mobil pejabat di jalan raya. (Kompas.com/Ridho Danu Prasetyo)

"Pemerintah tolong jaga instansi pemerintahnya ya, buat mobil-mobil Fortuner, atau mobil-mobil pejabat yang ada strobonya. Gimana ya bahasanya, ibarat kasarnya, diperketat gitu. Jangan sembarang asal make aja gitu," ujarnya.

Rijal (35), sopir angkot JakLingko rute Grogol–Meruya, mengaku serba salah ketika berhadapan dengan iring-iringan patwal.

Ia menyatakan tak setuju dengan penggunaan strobo dan sirene di tengah kemacetan bila tidak dalam keadaan darurat.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved