Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Tanda si Nelayan Kini Jadi Anggota DPRD, Janji Melaut Cuma di Hari Libur, Ungkap Cara Dapatkan Suara

Inilah sosok Tanda, seorang nelayan yang jadi anggota DPRD. Ia berasal dari Kecamatan Balanipa, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TribunSulbar/Fahrun Ramli
Tanda si Nelayan Kini Jadi Anggota DPRD, Janji Melaut Cuma di Hari Libur, Ungkap Cara Dapatkan Suara 

TRIBUNJATIM.COM - Inilah sosok Tanda, seorang nelayan yang jadi anggota DPRD.

Tanda merupakan nelayan tradisional asal Kecamatan Balanipa, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

Terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Polewali Mandar periode 2024-2029, Tanda mengungkap acaranya dapatkan suara.

Ia juga membeberkan rencananya tetap melaut meski jadi anggoa DPRD.

Diketahui, Tanda mampu menyisihkan sejumlah politisi senior yang memiliki banyak dana dan pengaruh yang juga berkompetisi meraih dukungan suara di daerah pemilihannya.

Meski tak menggunakan fasilitas mewah saat kampanye, Tanda berhasil mengalahkan sejumlah politisi lain termasuk politisi senior.

Tanda merupakan warga Desa Bala, Kecamatan Balanipa yang tinggal di wilayah pesisir, di mana 95 persen masyarakatnya adalah nelayan tradisional.

Pekerjaan Tanda sehari-harinya adalah melaut dan mencari ikan menggunakan perahu tradisional kecil jenis katinting.

Sebagai anggota DPRD Kabupaten Polman dari fraksi Golkar, Tanda maju di Dapil Polman II dengan perolehan suara sebanyak 2.391 suara.

"Perjuangannya tidak mudah di tengah budaya money politics yang masif. Namun berkat usaha sosialisasi yang tulus, saya akhirnya bisa meraih dukungan suara masyarakat pesisir yang mayoritas nelayan tradisional," jelas Tanda, yang telah resmi dilantik sebagai anggota DPRD Polman, Sabtu (31/8/2024), melansir dari Kompas.com.

Baca juga: Sosok Bima Rafsanjani Rafid, Anggota DPRD Jatim Termuda, Belajar Politik dari Meja Makan Keluarga

Menurut Tanda, upaya sosialisasi door to door dan menyampaikan visi misi tanpa menggunakan politik uang membuat namanya fenomenal di Polewali Mandar.

Tanda berjanji akan memperjuangkan aspirasi masyarakat pesisir di dapilnya dan khususnya akan memajukan nelayan tradisional agar taraf hidupnya lebih baik.

Tanda juga berjanji akan memberikan bantuan alat tangkap ikan kepada nelayan sekitar agar kehidupan nelayan bisa lebih sejahtera dan mapan secara ekonomi.

"Setelah terpilih, saya akan bekerja untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat di dapil saya dan khususnya memajukan nelayan tradisional agar taraf hidup mereka lebih baik," ujarnya.

Baca juga: Deni Ilhami Dilantik Jadi Anggota DPRD Probolinggo, Pernah Demo dan Lompat Pagar Gedung Dewan

Untuk bisa berkonsentrasi penuh menjalani kewajiban barunya sebagai legislator, Tanda berjanji akan mengurangi waktu berlayar atau mencari ikan.

Ia akan berkonsentrasi penuh selama lima hari kerja sebagai wakil rakyat dan hanya akan menekuni profesi lamanya sebagai nelayan tradisional pada hari libur kantor, yaitu Sabtu dan Minggu.

Tanda telah dilantik bersama 40 anggota DPRD Polman terpilih lainnya pada 28 Agustus lalu.

Dengan terpilihnya, Tanda membawa harapan baru bagi masyarakat pesisir yang selama ini kurang mendapatkan perhatian dari para legislator sebelumnya.

Sebelumnya juga viral sosok Tika Kartika Sari penjual seblak yang kini dilantik sebagai anggota DPRD.

Wanita berusia 30 tahun itu dilantik menjadi anggota DPRD Lebak pad Rabu (28/8/2024). 

Tika lahir dari keluarga sederhana di Kampung Dukuh, Desa Leuwidamar, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak.

Ia pun terbiasa hidup susah. 

Sang ibu hanya seorang buruh cuci, sedangkan ayahnya meninggal saat Tika berusia satu tahun.

Demi memenuhi kebutuhan sehari-hari dan sekolah, Tika memilih untuk berjualan cemilan dan sayuran.

"Karena jualan sayuran saat sekolah, saya dikenal sebagai tukang genjer, bahkan julukan tersebut masih dikenal sampai sekarang dari teman-teman dekat," kata Tika, Rabu, dikutip dari Kompas.com.

Karena keterbatasan biaya, Tika hanya bisa sekolah sampai SMA.

Ijazah SMA itu pun menjadi modal dia untuk mendaftar sebagai caleg di Pilkada 2024 melalui PDI-P.

Baca juga: Yitno Penjual Cilok Jadi Peneliti di Jerman usai Lulus ITB, Sejak Sekolah Bantu Ibu yang Jual Sayur

Di lingkungan sekitar rumahnya, Tika dikenal sebagai penjual seblak yang sering dimintai pertolongan oleh tetangga.

Ia berjualan di teras rumahnya sambil mengisi waktu sebagai ibu rumah tangga.

Di sela itu, Tika kerap dimintai tolong tetangga untuk membantu berbagai urusan dari beres-beres rumah hingga mengurus dokumen tetangga yang henda berobat ke puskesmas atau rumah sakit.

"Apa saja dikerjain ketika tetangga minta tolong, karena hal tersebut saya jadi kenal banyak orang tidak hanya di kampung sendiri tapi juga ke desa lain," kata dia.

Kegiatan berjualan seblak, dan kadang juga jualan baju, dilakoni Tika hingga dirinya timbul niat untuk menjadi anggota dewan.

Keinginan untuk menjadi wakil rakyat, muncul lantaran dorongan dari suami, keluarga dan warga yang kenal baik dengannya.

Untuk menjadi anggota dewan, Tika lantas mendaftarkan ke PDI-P pada 2022.

Baca juga: Masih 22 Tahun, Muhammad Hafidz Jadi Anggota DPRD Kabupaten Malang Termuda, Raih Suara Terbanyak

Satu prinsip kuat untuk terus maju ke parlemen, adalah ingin memperjuangkan nasib-nasib orang kecil dan anak yatim seperti yang dialaminya.

Tika mengaku seringkali menangis karena mendapat cemooh dari warga.

"Hal ini juga yang membuat saya kuat setiap hari datang ke kampung-kampung untuk kampanye, walaupun setelahnya kerap menangis karena kadang dicemooh warga yang tidak yakin saya bakal lolos," kata dia.

Ia mengaku tidak mengeluarkan banyak modal untuk kampanye.

Hampir semua biaya kampanye seperti turun bertemu warga, membuat alat peraga kampanye dibantu oleh para donator yang tidak lain warga kenalan-kenalannya.

Perjuangannya pun berbuah manis, ia mendapatkan 4.500 suara dan lolos ke DPRD Lebak mewakili Dapil III.

Tini, orang tua Tika mengaku bangga pada pencapaian anaknya.

Dari awal ia merasa optimis anaknya bisa menjadi anggota dewan karena perjuangannya yang keras sejak kecil.

"Dia orang baik yang suka menolong, apa saja dia kerjakan ketika dimintai tolong oleh tetangga, jadi saya sudah menduga Tika akan lolos karena kebaikannya," kata Tini. 

Tini berharap, anaknya bisa menjadi anggota dewan yang amanah dan tetap membantu warga seperti yang sering dia lakukan sehari-hari. 

Pesan yang sama juga disampaikan oleh suaminya, Harda Belly yang selama ini menyemangati Tika selama perjalanannya menjadi anggota DPRD. 

"Satu pesan untuk istri saya, saya haramkan satu rupiahpun korupsi, harus ingat saat perjuangan sebelumnya, kita orang kecil, tetap jadi sederhana," kata Harda.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved