Kakek Samsuri Jual Es Potong Pakai Sepeda Ontel, Harga Cuma Rp 2 Ribu Masih Setor ke Majikan: Sulit

Kakek Samsuri rupanya sering kucing-kucingan dengan petugas Satpol PP.

 "Saya jalani semua dengan ikhlas, karena ya jadi kayak risiko orang berjualan seperti ini," tambahnya. 

Disampaikannya, satu kotak kayu yang berada di kursi boncengan belakangnya, tidak sampai habis dalam sehari. Ini berbeda dengan kondisi sekitar 30 tahun yang lalu. 

"Dulu itu ramai pas harga es itu antara Rp 50 sampai Rp 100. Bisa habis satu kotak, kalau sekarang sulit untuk habis," kata Kakek Samsuri.

Baca juga: Kakek 56 Tahun Lemas Kehilangan Rp1,1 Miliar, Penipu Janjikan Rumah dan Ruko, Ambil Foto dari Google

Sekarang ini, harga es potong ditawarkan mulai harga Rp 2.000 dan seterusnya. Uang yang diperoleh itu akan disetorkan ke majikan yang membuat es. 

Samsuri mengaku masih kuat dan tidak mau menggantungkan kehidupannya untuk dirinya dan istri. 

"Saya tidak tahu sampai kapan akan berhenti, mungkin kalau saya sudah tidak mampu lagi ya," katanya polos.

Sehingga meski dilarang anak anaknya, kakek Samsuri rela berjualan demi mencari nafkah untuk keluarganya.

Ia hanya memikirkan agar uang hasil kerja kerasnya bisa diberikan untuk anak dan istrinya.

"Upah saya selalu saya simpan untuk dibawa nanti pas pulang," jelasnya. 

Baca juga: Cuma Punya Uang Rp2 Ribu, Kakek Penjual Sapu Nangis Diberi Nasi Bungkus, Sisakan Buat Istri di Rumah

Kakek lainnya yang mengalami hal serupa dengan perjuangan hidup keras adalah Kakek Partono.

Pria berusia 80 tahun itu setiap harinya menjajakan jualannya.

Namun barang dagangannya itu kerap tidak laku karena berkurangnya peminat.

Bahkan, di tengah keramaian pun dagangan kakek Partono tidak ada yang membeli.

Baca juga: Nasib Kakek Partono Keliling Jual Mainan Jadul Tanpa Alas Kaki, Kelaparan karena Tak Ada yang Beli

Kisah kakek Partono viral di media sosial setelah dibagikan akun Instagram @sayaphati beberap waktu lalu.