Berita Viral
Sosok Roike Wane, Wasit Tinju di PON 2024 Tuai Kontroversi Terlalu Bela Tuan Rumah, Kini Dipecat
Sang wasit tinju diduga melakukan tindakan dan keputusan kontroversial karena berat sebelah membela tuan rumah.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Dalam pertandingan tinju pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 lalu, menuai kontroversi.
Diketahui, kontroversi terjadi di duel Joshua Juan Vargas Harianja (Sumatera Utara) melawan petinju Lampung, Rusdianto Suku.
Pasalnya saat itu sang wasit tinju diduga melakukan tindakan dan keputusan kontroversial karena berat sebelah membela tuan rumah.
Baca juga: Jawab Hujatan Nasi Boks PON 2024, Menpora Dito Buktikan Makan Lahap Semua Menunya: Lapar, Enak
Sebagaimana diketahui, gelaran PON 2024 Aceh-Sumut memang ramai menjadi perbincangan di Tanah Air.
Hal ini dikarenakan penyelanggaraannya yang terkesan amburadul dan asal-asalan.
Tidak hanya dari segi teknis seperti laga yang berlangsung kisruh.
Namun kejadian lain juga mengundang geram publik Indonesia.
Mulai dari perihal venue tak memadai hingga konsumsi bagi para atlet dan wasit yang tak layak untuk diberikan.
Kontroversi PON 2024 juga tak luput dari cabang olahraga tinju.
Tepatnya di babak perempat final yang berlangsung di Gedung Nommensen Siantar, Sabtu (14/9/2024).
Dalam pertandingan yang mempertemukan petinju Sumut, Joshua Juan Vargas Harianja melawan petinju Lampung, Rusdianto Suku, wasit diduga telah melakukan tindakan dan keputusan kontroversial.
Video pertandingan yang menunjukkan kontroversi wasit juga beredar di media sosial X, Minggu (15/9/2024) siang, WIB.
Wasit Roike Wane yang memimpin pertandingan kelas 75-80 kg tersebut dinilai kerap membuat keputusan yang merugikan petinju Lampung dan lebih menguntungkan tuan rumah.
Dalam video yang viral di media sosial, keanehan terlihat pada pertandingan ronde ketiga, saat Joshua terkena pukulan keras dari Rusdianto hingga membuatnya terjatuh.

Saat jatuh yang pertama, wasit sempat menghitung.
Tapi kemudian wasit meminta Joshua kembali ke sudutnya untuk memperbaiki sarung tinju. Joshua kembali bertarung.
Di laga tersebut, Joshua terlihat dua kali mengulur waktu setelah menerima pukulan Rusdianto dengan cara mengelap sarung tangannya.
Ia juga menjatuhkan gum shield yang menurut aturan tinju dunia tidak diperbolehkan.
Kemudian Joshua kembali dapat pukulan keras dari Rusdianto.
Joshua sempat goyang, tapi dia langsung memeluk Rusdianto.
Tak lama kemudian, Rusdianto kembali mendaratkan pukulan keras yang membuat Joshua goyang dan jatuh.
Baca juga: Menu Nasi Kotak Atlet PON 2024 Tuai Hujatan, Rp50 Ribu Tempe Sepotong, Padahal Anggaran Rp30,8 M
Wasit kembali menghitung, tapi kemudian meminta petinju Sumut tersebut untuk pergi ke sudut.
Seolah-olah ingin mengulur waktu untuk mengembalikan kondisinya, Joshua tampak menjatuhkan pelindung gigi yang sangat dilarang dilepas oleh pemain.
Pada akhirnya, Joshua dinyatakan sebagai pemenang pertandingan tersebut.
Namun video tersebut menunjukkan indikasi kecurangan hakim yang bertugas.
Dari lima hakim yang bertugas, empat di antaranya memberikan poin penuh bagi Rusdianto di ronde ketiga, karena ia dinilai memberikan lebih banyak pukulan ke Juan.
Namun hakim asal Jawa Barat ini malah memberikan poin 10 ke Joshua, sementara Rusdianto diberikan poin sembilan.
Alhasil ketika pengumuman pemenang, Rusdianto nampak terkejut karena kalah poin dari Joshua di kedudukan 10-9, 10-9, 10-9 dalam tiga ronde.
Wasit pun dianggap menguntungkan tuan rumah hingga beberapa kali memunculkan protes dari pihak Lampung.
Bahkan pelatih Lampung melemparkan kursinya.
Pihak panitia pun memberikan sanksi kepada wasit dengan menonaktifkannya dari segala pertandingan.
Panita juga melarang pelatih yang melempar kursi memimpin atletnya selama PON berlangsung.
Tak hanya tinju, sosok wasit sepak bola di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh Sumut 2024 menjadi sorotan.
Wasit bernama Eko Agus Sugiharto ini mendapat tinjuan dari pemain Sulawesi Tengah di laga melawan Aceh, Sabtu (14/9/2024) malam.
Akibat peristiwa ini, dia dibawa ke ambulans untuk mendapatkan perawatan.
Pemukulan ini disebut-sebut akibat ketidakadilan Eko sebagai wasit lapangan terhadap tim Sulteng.
Dilansir dari Sripoku.com, Eko Agus Sugiharto merupakan wasit asal Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan.
Pria berusia 39 tahun ini memiliki lisensi wasit A Nasional.
Sehari-hari, Eko Agus Sugiharto juga merupakan guru olahraga di SMPN 2 Belitang Jaya.
Ia sendiri dijadwalkan memimpin empat laga sepak bola dalam ajang PON XXI Aceh-Sumut 2024.

Adapun pertandingan sepak bola antara Aceh vs Sulteng ini berlangsung panas terutama menuju menit-menit akhir.
Sulteng yang sudah unggul 1-0 dari tuan rumah mulai bermain bertahan dan cenderung keras.
Kemudian, mulailah terjadi hujan kartu dari Eko Agus Sugiharto sebagai wasit.
Eko mengeluarkan kartu merah untuk Wahyu Alman asal Sulteng pada menit ke-74.
Kala itu, pemain bernomor punggung 25 tersebut mengangkat kaki terlalu tinggi saat mencoba membuang bola dan hampir mengenai kepala pemain Aceh.
Kemudian, kericuhan mulai terjadi ketika Eko mengeluarkan kartu merah kedua untuk Sulteng kepada Moh Akbar pada menit ke-85.
Kartu merah tersebutmenuai protes panjang dari para pemain Sulteng.
Tak berselang lama, Eko memberikan perpanjangan waktu 13 menit.
Pada menit ke-97, Eko memberikan hadiah penalti keapda tuan rumah walaupun tekel di kotak penalti terlihat bersih.
Baca juga: Atlet PON 2024 Sesak Napas Lapangan Kotor Berdebu Imbas Venue Belum Rampung, Mau Latihan Ngepel Dulu
Tak ayal, aksi protes pemain Sulteng semakin meledak-ledak.
Kepemimpinan wasit sepanjang laga dikatakan beberapa media lain berat sebelah.
Hingga tak disangka, salah satu pemain Sulteng Muhammad Rizki yang tengah naik pitam langsung memukul wasit di bagian kepala hingga tersungkur jatuh.
Wasit kemudian sampai ditandu ke luar lapangan dengan menggunakan ambulans untuk diberikan pertolongan.
Situasi juga sempat memancing kemarahan pendukung tuan rumah yang sempat melemparkan botol-botol ke lapangan.
Saat tensi panas tersebut, pertandingan terpaksa dihentikan.
Hingga kemudian beberapa menit, laga kembali dimulai dengan tendangan penalti dari Aceh.
Namun eksekusi penalti tersebut gagal dimanfaatkan dengan baik.
Rizki pun mendapat kartu merah yang menjadi kartu merah ketiga Sutleng apda laga tersebut.

Tak berapa lama kemudian, Aceh kembali mendapatkan hadiah penalti.
Wasit memberikan hadiah penalti usai pemain Sulteng dianggap melakukan handball.
Akmal Juanda mengambil penalti pun sukses melakukan tugasnya, dan skor menjadi imbang 1-1.
Setelah peluit panjang dibunyikan wasit, laga seharusnya dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu.
Namun, tim Sulteng memutuskan untuk mengundurkan diri alias WO, membuat Aceh yang dipastikan lolos ke semifinal, sementara Sulteng harus terhenti langkahnya di babak 8 besar.
Di semifinal, Aceh akan menghadapi Jawa Timur yang dijadwalkan berlangsung pada Senin, 16 September 2024.
Buka Praktik Terapi hingga Raup Rp 500 Juta, Dokter ini Ternyata Palsu, Vonis Pasien Sakit HIV |
![]() |
---|
Warga Gerebek Kades yang Nikah Siri dan Ada di Rumah Janda, Tuntut Mundur dari Jabatannya |
![]() |
---|
Kebohongan Wali Kota Arlan Terkuak, Terbukti Mutasi Kepsek Tanpa Prosedur Benar, Nasib Bak Terbalik |
![]() |
---|
Sosok Kakak Adik Pakai Seragam Sekolah Gantian karena Cuma Punya 1, Tinggal di Kontrakan, Ibu ODGJ |
![]() |
---|
Dokter Tifa Unggah Surat Kementerian Era Jokowi Setarakan UTS Insearch dengan SMK Demi Gibran: Parah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.