Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Gegara Suruh Copot Sepatu, Dokter Babak Belur Dihajar Keluarga Pasien & Diancam Akan Dibunuh

Dokter meminta keluarga pasien melepas sepatu sebelum memasuki ruang gawat darurat, malah bonyok dihajar.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
mStar
Dokter dihajar keluarga pasien karena masalah sepele 

TRIBUNJATIM.COM - Malangnya nasib seorang dokter yang dihajar oleh keluarga seorang pasien gara-gara masalah sepele.

Kejadian tersebut langsung menarik perhatian pengunjung rumah sakit lainnya.

Ternyata keluarga pasien ngamuk dipicu hal yang sepele.

Baca juga: Sosok Dokter Detektif Viral Review Skincare Merk Ternama, Pro Kontra Disebut Resahkan Owner Kosmetik

Peristiwa dokter dipukuli oleh anggota keluarga pasien ini terjadi di Malaysia.

Penyebabnya pun hanya sepele, dokter meminta mereka melepas sepatu sebelum memasuki ruang gawat darurat.

Menurut polisi, kejadian tersebut terjadi saat tersangka ingin berobat terhadap seorang wanita yang mengalami cedera kepala.

Peristiwa yang terekam melalui kamera CCTV ini terjadi di sebuah rumah sakit di kota Sihor di Bhavnagar, India, pada 12 September.

Diketahui bahwa wanita tersebut dirawat di ruang gawat darurat dan anggota keluarganya menemaninya ke sana.

Namun seorang dokter berusia 33 tahun meminta mereka melepas sepatu sebelum memasuki bangsal,.

Saat itulah kerabat pasien mulai memaki-maki korban dan staf perawat sebelum memukulinya.

"Dokter meminta mereka melepas sepatu, setelah itu mereka mulai menyerang dia dan perawatnya," kata seorang petugas polisi melansir mStar via TribunTrends.com.

Ia menambahkan, tersangka juga dituduh merusak peralatan medis dan mengancam akan membunuh dokter tersebut.

Setelah kejadian tersebut, tiga pria ditangkap dan didakwa melakukan beberapa pelanggaran pidana.

Investigasi lebih lanjut atas kasus ini sedang berlangsung.

Seorang dokter yang dihajar oleh keluarga seorang pasien karena marah diminta melepas sepatu
Seorang dokter yang dihajar oleh keluarga seorang pasien karena marah diminta melepas sepatu (mStar)

Sementara itu di Indonesia, seorang pasien BPJS penderita kanker payudara bernama Irmawati dikabarkan mendapat pelayanan kurang menyenangkan dari rumah sakit.

Pasalnya Irmawati dipulangkan oleh pihak rumah sakit ke rumah padahal dirinya belum sembuh.

Irmawati dipulangkan setelah menjalani perawatan di RS selama sepekan.

Peristiwa ini terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lanto Daeng Pasewang, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Keluarga pasien, Rahma menuturkan, Irmawati dipulangkan setelah menjalani perawatan selama sepekan. 

"Iya, pada 7 September pasien diminta oleh pihak rumah sakit untuk pulang dulu ke rumah," kata Rahma, Rabu (11/9/2024).

"Dan bisa kembali ke rumah sakit setelah tiga hari kemudian," sambungnya.

Baca juga: Klarifikasi RS Soal Ibu Pulang Naik Motor Padahal Baru 2 Hari Melahirkan, Ungkap Ambulans Tersedia

Alasan rumah sakit meminta Irmawati pulang lantaran klaim BPJS yang sudah menghampiri Rp11 juta.

Padahal sang pasien masih membutuhkan pelayanan dan dikhawatirkan semakin kritis.

"Itu kan kondisinya tidak memungkinkan untuk dipulangkan karena kondisinya lemah sekali dan otomatis sudah tidak mendapat pelayanan sama sekali," jelas Rahma.

Saat itu, kata Rahma, pihak keluarga hendak merujuk Irmawati ke RS Bhayangkara Makassar.

Namun status pasien telah berubah menjadi pasien dipulangkan.

Alhasil Irmawati harus kembali ke rumah dan menunggu waktu tiga hari ke depan.

"Sabtu disuruh pulang, berarti kembali hari Selasa tiga hari kemudian (di RSUD Lanto)," ucapnya.

RSUD Lanto Daeng Pasewang, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan
RSUD Lanto Daeng Pasewang, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Tribun-Timur.com)

Singkat cerita, pada Selasa (10/9/2024), Irmawati kembali dibawa ke RSUD Lanto Daeng Pasewang sesuai anjuran pihak rumah sakit.

Setibanya, pihak rumah sakit mengaku bahwa status Irmawati baru tercatat sebagai pasien dipulangkan dan bukan pasien baru.

"Kalau hari Selasa baru terhitung status dipulangkan, lantas waktu hari Sabtu itu statusnya apa waktu kami minta dipulangkan?" kata Rahma dengan nada kesal kepada Tribun Timur.

"Kenapa memang itu tiga hari nusuruh pulang? Kenapa memang itu tiga hari sebelumnya tidak ada tindakanmi, pemberitahuan?" tambahnya.

Atas pelayanan kurang menyenangkan tersebut, Rahma lantas menghubungi Pj Bupati Jeneponto, Junaedi Bakri.

Irmawati akhirnya dibawa ke RS Bhayangkara, Makassar, Selasa (10/9/2024) malam, atas instruksi Junaedi Bakri.

"Alhamdulillah, betul Pak Pj Bupati sudah buktikan."

"Dan Irmawati sudah dirujukmi ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar," tutup Rahma.

Baca juga: Dokter Gadungan Nekat Operasi Batu Empedu Modal Nonton YouTube, Pasien Meninggal Pelaku Malah Kabur

Sebagai informasi, Pj Bupati Jeneponto Junaedi Bakri memang kerap mengingatkan petugas kesehatan untuk mendahulukan pelayanan dibandingkan pengurusan administrasi bagi pasien.

Seperti yang pernah dilontarkan Junaedi dalam acara pembukaan MTQ di depan kantor Desa Balumbungan, Kecamatan Bontoramba, Jeneponto, 22 Maret 2024 lalu.

"Saya sampaikan kepada Kepala Puskesmas, kepala rumah sakit, Kepala Dinas Kesehatan, kalau ada keluarga atau warga masyarakat di Jeneponto yang sakit, tolong dilayani dengan cepat."

"Layani saja dulu, jangan dulu tanya KTP, KK, BPJS, itu persoalan belakangan," kata Junaedi Bakri yang diringi tepuk tangan masyarakat.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved