Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Isi Dompet Cuma Rp50 Ribu, Siti Nelangsa Bayinya Tewas Terjatuh dari Gendongan saat Lawan Jambret

Kisah bayi tewas terjatuh dari gendongan ibu sepulang dari puskesmas viral di media sosial.

Penulis: Arie Noer Rachmawati | Editor: Mujib Anwar
ISTIMEWA via Tribun Jateng
Siti nelangsa bayinya tewas terjatuh dari gendongannya saat lawan jambret. Padahal isi dompet yang hendak dijambret cuma Rp50 ribu. 

TRIBUNJATIM.COM - Kisah bayi tewas terjatuh dari gendongan ibu sepulang dari puskesmas viral di media sosial.

Si bayi terjatuh saat ibunya melawan pejambret yang merebut dompet berisi uang Rp50 ribu.

Sang ibu bernama Siti Munawarah (31) inipun tak kuasa menahan tangis kehilangan bayi yang baru berusia 3 bulan itu.

Peristiwa ini terjadi di Jalan Muhibbin, Kelurahan Sekumpul, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Sabtu (21/9/2024). 

Siti mengaku trauma dengan kejadian nahas yang dialaminya.

Siti menangis lagi saat mengingat bayinya, ARA.

Baca juga: Viral Kisah Pasangan Jodoh Sejak Bayi, Lahir di Rumah Sakit & Dokter yang Sama, Tanggalnya Identik

Adapun peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 09.30 WITA.

Awalnya satu keluarga yang terdiri dari M Fausal (24), Siti (31), bayi ARA dan anak mereka yang lain Syifa baru saja pulang dari berobat di Puskesmas Sungai Ulin, Banjarbaru. 

"Saat itu saya baru saja bertolak dari Puskemas Sungai Ulin periksa bayi saya yang batuk. Sesudah berobat saya langsung menuju rumah," cerita Siti. 

Mereka menggunakan sepeda motor matic.

Seingat Siti saat jambret menarik tas, pelaku menggunakan helm dengan pakaian hitam.

Pelaku memakai motor gede sejenis Nmax atau Aerox. 

"Penjambretnya langsung kabur ke arah Sekumpul ke Gunung Ronggeng," jelas Siti, dikutip dari Tribunnews via Tribun Jateng.

Siti duduk di belakang sambil menggendong bayi ARA, serta membawa anaknya Syifa di depan.

Siti Munawarah, ibu kehilangann bayi yang terjatuh dari gendongan saat lawan jambret.
Siti Munawarah, ibu kehilangan bayi yang terjatuh dari gendongan saat lawan jambret. (ISTIMEWA via Tribun Jateng)

Ketika mereka melintas di Jalan Muhibbin, tiba-tiba sepeda motor mereka dipepet oleh pelaku yang mengendarai sepeda motor lainnya.

"Saat itu jalan agak sepi dari pemotor lain. Jambret itu datang dari belakang dan menarik tas saya di sebelah kanan dengan kuat, di situ lah saya langsung terjatuh, dan tali tas sampai putus," cerita Siti.

Pelaku kemudian mencoba merampas tas milik Siti.

Siti sempat berusaha mempertahankan tas tersebut.

Dia lalu terlibat tarik-menarik dengan pelaku, yang mengakibatkan sepeda motor mereka jatuh.

Siti dan bayi ARA terjatuh ke jalan beraspal.

Meski tas milik SM tidak berhasil dirampas, akibat dari insiden tersebut bayi ARA mengalami luka parah/

ARA akhirnya meninggal dunia setelah dibawa ke Rumah Sakit Pelita Insani, Martapura. 

Baca juga: Nenek 36 Tahun Dihujat karena Pamer Punya Cucu, Ayah sang Bayi Masih 18 Tahun, Merasa Seperti Teman

Setelah Siti jatuh, dia langsung memastikan anak-anaknya.

Siti mengira bayinya masih bisa tertolong. 

Di saat itu pula Siti mengaku histeris dengan keadaan sang bayi tidak bernapas. 

"Saya sudah kebumikan si bayi kemarin juga di kuburan muslim di Jalan Tembus Sungai Ulin, " jelasnya. 

Sementara itu, Siti mengalami luka-luka dan mendapatkan perawatan.

Jambret tidak berhasil mengambil tasnya yang hanya ada isi uang Rp 50 ribu.

Tapi jambret itu sudah tega membuatnya dan bayi yang digendongnya jatuh sampai ke aspal. 

Siti meminta pihak kepolisian segera menangkap pelaku dan dihukum seberat beratnya. 

"Ini soal nyawa anak saya," lugas Siti sapaanya. 

Kapolres Banjar AKBP M Ifan Hariyat melalui Kasat Reskrim AKP Bara Pratama mengatakan, hingga saat ini pelaku masih dalam penyelidikan intensif oleh Unit Pidana Umum (Pidum) Sat Reskrim Polres Banjar Polda Kalsel. 

Polisi tengah mencari informasi lebih lanjut terkait identitas pelaku dan sepeda motor yang digunakan dalam aksi kejahatan tersebut.

Pihak kepolisian mengimbau kepada masyarakat yang memiliki informasi terkait kejadian ini untuk segera melapor. 

Ilustrasi bayi.
Ilustrasi bayi. (PIXABAY via KOMPAS.com)

Sementara kisah lainnya, video aksi pria cekoki miras alias minuman beralkohol ke batita di tongkrongan, menuai sorotan.

Tampak pelaku iseng melakukan hal itu untuk bahan lelucon semata.

Menyaksikan hal itu, teman-temannya di tongkrongan tertawa.

Sontak video batita diduga dicekoki miras tersebut viral dan telah dibagikan berulang kali di berbagai platform media sosial. 

Salah satunya diunggah oleh akun Instagram @inilah_com.

Dalam video memperlihatkan segerombolan pria tengah asyik minum minuman keras pada siang hari.

"Minum, minum arak minum. Mabuk, mabuk," kata si pria yang diduga memberikan alkohol ke si bayi, dikutip dari akun X @dhemit_is_back, Kamis (12/9/2024) lalu.

Video berdurasi 16 detik tersebut memperlihatkan seorang pria bertelanjang dada cekoki batita yang tengah digendong temannya dengan minuman beralkohol.

Baca juga: Nasib Bayi Lahir Berat Badan Cuma 4 Ons, Setahun Dirawat di Rumah Sakit, Ibu: Sulit Mengungkapkan

"Minum, minum arak, mabuk, mabuk, minum arak" katanya sambil menyodori minuman tersebut ke mulut batita.

Pria yang nampak menggendong batita dan diduga adalah orang tua korban, justru hanya tersenyum saat anaknya dicekoki alkohol oleh temannya.

Terdengar pula bunyi tertawaan orang yang ikut melihat aksi batita minum arak.

Bahkan tak hanya batita itu saja yang berada di tongkrongan.

Terlihat beberapa anak kecil lainnya yang tengah ikut duduk di tengah-tengah gerombolan pria tersebut.

Hingga artikel ini tayang, belum diketahui pasti siapa pelaku pria cekoki batita dengan minuman keras dan dimana lokasi tempat kejadian.

Dikutip dari Tribun Bengkulu, netizen berharap agar orang dewasa yang ada di video ini bisa ditangkap.

Beberapa lainnya juga kasihan dengan nasib si bayi.

Pasalnya kesehatan si bayi bisa terancam karena dicekoki miras.

"Makin gendeng," ungkap @Yuu***.

"Ketawa ketawa, nanti ketangkep nangis," ujar @cla***.

"Jahat banget itu! Itu organ dalam perut bayi bisa hancur. Itu namanya matiin pelan-pelan. Kelakuan sinting, masa depan anak jadi taruhannya," kata @Osc***.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved