Bukan Sedih, Ruben Onsu Malah Lega Bisa Resmi Cerai dari Sarwendah: Sudah Lewat

Berikut adalah tiga perjanjian Ruben dan Sarwendah:

1. Pembagian peran sebagai orang tua

Ruben Onsu dan Sarwendah telah sepakat dan berjanji untuk tetap mengurus serta membesarkan anak-anak bersama, bahkan jika mereka telah resmi bercerai.

Hal itu diungkapkan oleh Ruben Onsu dan Sarwendah melalui kuasa hukum mereka.

"Kalau untuk apa yang dilakukan selama ini oleh Ruben seperti mengantar sekolah, menjemput anak itu tidak ada yang berubah."

“Setiap pagi masih jemput anaknya ke rumah di mana sekarang anaknya tinggal bersama istrinya dan mengantarkannya ke sekolah,” kata Minola.

Minola memastikan Ruben Onsu masih beraktivitas seperti biasa selama proses perceraian ini Sementara, untuk pembagian waktu dengan anak-anak, kata Minola, hal itu sudah dibicarakan Ruben Onsu dengan Sarwendah.

Baca juga: Sarwendah Diramal Kesehatan Terganggu Gegara Pikiran, Istri Ruben Onsu Takut tapi Pasrah: Jalani Aja

2. Pembagian Harta dan Bisnis Bersama

Minola juga mengatakan, Ruben Onsu dan Sarwendah sudah membicarakan tentang pembagian harta dan bisnis mereka bersama.

Namun, Ruben akan mengumumkan hal itu setelah ia dan Sarwendah diputus bercerai.

“Itu sudah dibicarakan dan itu pasti sudah ada setelah putusan dan itu juga yang mungkin akan jadi materi yang akan disampaikan ke teman-teman yang berkaitan dengan harta bersama, atau usaha,” ujar Minola.

3. Sepakat Cerai dan Tak Ada Peluang Rujuk

Kuasa hukum Ruben Onsu, Minola Sebayang mengatakan, Ruben dan Sarwendah dianggap bersepakat untuk bercerai.

Hal itu karena Sarwendah atau pun kuasa hukumnya selama tiga kali tidak hadir dalam sidang cerai ini meski sudah ada panggilan resmi dari PN Jakarta Selatan.

Sikap Sarwendah ini menunjukkan bahwa ia sebagai tergugat menyetujui seluruh permohonan cerai Ruben Onsu.

“Ini kan juga menunjukkan bukan semata-mata Ruben saja yang ingin tetap kekeuh untuk mengakhiri perkawinannya dengan perceraian. Artinya adalah suatu hal yang sudah menjadi keputusan bersama yang mana mungkin masing-masing pihak sudah tidak yakin lagi bisa hidup rukun terikat dalam perkawinan,” kata Minola.