Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pilkada Bojonegoro 2024

Setyo Wahono Komitmen Tuntaskan Masalah Kekeringan dan Krisis Air di Bojonegoro

Calon Bupati (Cabup) Bojonegoro Nomor Urut 2, Setyo Wahono berkomitmen akan menuntaskan masalah kekeringan dan krisis air bersih yang kerap melanda

Editor: Sudarma Adi
ISTIMEWA
Setyo Wahono Komitmen Tuntaskan Masalah Kekeringan dan Krisis Air di Bojonegoro 

TRIBUNJATIM.COM, BOJONEGORO - Calon Bupati (Cabup) Bojonegoro Nomor Urut 2, Setyo Wahono berkomitmen akan menuntaskan masalah kekeringan dan krisis air bersih yang kerap melanda masyarakat setiap musim kemarau.

Wahono mengatakan, selama 20 tahun ke belakang, Kabupaten Bojonegoro rutin dilanda kekeringan dan krisis air bersih bila musim kemarau.

Bahkan masih berlangsung hingga akhir September 2024 ini. Menurut data yang dihimpun dari BPBD Bojonegoro, terdapat 72 desa di 22 kecamatan yang telah mengalami kekeringan serta krisis air bersih tersebut.

Sejauh ini, bencana langganan dan musiman tersebut lebih banyak ditangani secara insidentil. Yakni, mendistribusikan bertangki-tangki air bersih ke wilayah kekeringan dan krisis air, termasuk Wahono sempat mendistribusikan bantuan air bersih kepada masyarakat Desa Jatimulyo, Kecamatan Ngraho.

Setyo Wahono mengatakan, jika masyarakat memberikan kepercayaan kepada dirinya menjadi Bupati Bojonegoro, dia akan menuntaskan masalah kekeringan tersebut hingga tidak terulang lagi pada tahun berikutnya.

Baca juga: Setyo Wahono Komitmen Wujudkan Pendidikan Gratis di Bojonegoro

"Saya pernah menyampaikan di acara konsolidasi Partai Amanat Nasional, saya akan menuntaskan masalah kekeringan pada dua tahun kepemimpinan saya," kata Wahono, Senin (30/9/2024).

Wahono menegaskan bersama pasangan wakilnya, yaitu Nurul Azizah telah menyiapkan program dan kebijakan strategis untuk mengatasi krisis air bersih jika dirinya dipercaya masyarakat memimpin Bojonegoro lima tahun ke depan. Caranya memperluas akses air bersih dan air untuk keperluan produksi dan pertanian secara merata.

Sehingga kata Wahono dapat meningkatkan kualitas kesehatan dan mengurangi beban belanja air masyarakat. Selain itu, untuk menuntaskan masalah krisis air dirinya juga akan memasifkan pembangunan embung dan waduk.

Dua infrastruktur pengairan itu akan berguna untuk menyimpan pasokan air.

“Petani pun akan mendapat manfaat ekonomi lebih, karena sawahnya bisa panen lebih sekali dalam setahun itu," paparnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved