Berita Madura Unitted
Madura United Sentil Suporternya yang Hanya Ramai di Medsos, Minta Dukung Langsung ke Stadion
Manajemen Madura sentil suporternya yang hanya ramai di media sosial saat tim sedang dalam situasi sulit.
Penulis: Khairul Amin | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Khairul Amin
TRIBUNJATIM.COM, MADURA - Manajemen Madura sentil suporternya yang hanya ramai di media sosial saat tim sedang dalam situasi sulit.
Suporter Madura United ramai menghujani komentar instagram tim imbas performa minor Madura United dalam 7 laga awal Liga 1 2024/2025, dimana menjadi satu-satunya tim yang belum pernah menang.
Total 7 laga dijalani, 3 laga meraih hasil imbang, 4 laga sisanya menelan kekalahan. Bekal 3 poin hanya mengantarkan Madura United di posisi 17, atau peringkat dua terbawah.
Prestasi ini jauh dari harapan, karena Madura United musim lalu berstatus runner up Liga 1.
Zia Ulhaq Abdurrahim, salah satu direksi PT. Polana Bola Madura Bersatu (PBMB), perusahaan yang menaungi Madura United (MU) menyampaikan, seharusnya dalam situasi sulit seperti saat ini, semua elemen di tim, tidak terkecuali suporter, memberi dukungan maksimal agar tim bisa bangkit.
"Saya melihat suporter itu yang datang dan menonton di stadion. Sementara ini dalam 3 laga kandang Madura United bisa dibilang tidak ada suporternya," kata Zia Ulhaq Abdurrahim menjawab pertanyaan Tribun Jatim Network.
Berdasarkan catatan PT LIB, operator kompetisi, suporter yang hadir ke Stadion Gelora Bangkalan di tiga laga kandang Madura United sangat sedikit.
Menjamu Malut United (10/8/2024) hanya dihadiri 672 penonton. Menghadapi Persita (24/8/2024) hanya disaksikan 314 penonton. Menjamu Persib Bandung dihadiri 839 penonton.
Baca juga: Madura United Terperosok di Dasar Klasemen Liga 1, Belum Pernah Menang, Finishing Jadi Kendala
Jumlah ini cukup jauh dari kapasitas Stadion Gelora Bangkalan yang mencapai 13.500 orang.
"Jangan bicara suporter meminta atau memohon manajemen (perbaikan tim ini dan itu) kalau tidak datang ke stadion," tegas Zia Ulhaq.
"Jadi siapapun berhak menuntut banyak, namun selain menuntut juga harus memberi dukungan di stadion," tambahnya.
Manajemen Madura United sudah melakukan upaya perbaikan performa tim, salah satunya memutus kontrak pelatih kepala, Widodo Cahyono Putro yang dinilai gagal memimpin tim empat laga awal.
Tiga laga terakhir, Madura United dipimpin pelatih karteker, Rachmad Basuki. Pelatih asli Madura itu sejatinya diinginkan menjadi pelatih kepala, namun terganjal lisensi kepelatihan.
Manajemen Madura United saat ini berupaya ekstra mendatangkan pelatih baru. Kabar yang beredar, pelatih tersebut merupakan pelatih asing asal Eropa.
"Kami manajemen sudah menentukan beberapa kandidat 1-3 orang pelatih. Sudah kami hubungi pelatih-pelatih tersebut, kami interview ajak diskusi, bagaimana pola ke depan dalam menentukan perjalanan Madura United, itu sudah kami lakukan," kata Zia Ulhaq.
"Lihatlah nanti perkembangannya. Yang jelas ini pelatih yang cukup bagus," pungkasnya
Fakta soal Guru Injak Siswa di Sekolah, Kepala SMAN Cepogo Kaget dan Bongkar Sisi Lain Pelaku |
![]() |
---|
Tak Cuma Prabowo, Dulu Polemik Video Jokowi Bangun Bendungan Juga Pernah Tayang di Bioskop |
![]() |
---|
Iseng Kumpulkan Koin Perak Kembalian Belanja, Sri Susanti Bawa Pulang Mobil Baru usai Nabung 3 Tahun |
![]() |
---|
Tak Kunjung Pulang hingga Petang, Balita di Sidoarjo Ditemukan Tewas Tenggelam di Sungai |
![]() |
---|
Persela Mendominasi Permainan, Aji Santoso Akui Kekalahan dari Deltras FC karena Lemahnya Finishing |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.