Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

6 Fakta Kandang Penangkaran Buaya di Cianjur Jebol, Puluhan Ekor Lepas ke Sungai, BBKSDA Buka Suara

Puluhan ekor buaya diperkirakan lepas ke sungai setelah tembok kandang penangkaran ambruk.

Editor: Olga Mardianita
TribunJabar.id/Fauzi Noviandi
Kandang penangkaran buaya di Cianjur jebol, Rabu (2/10/2024). 

TRIBUNJATIM.COM - Kandang penangkaran buaya di Kabupaten Cianjur jebol, Rabu (2/10/2024).

Tembok pembatas ambruk setelah hujan deras.

Kini puluhan ekor buaya diperkirakan lepas ke Sungai Cianjur.

Pencarian buaya pun dilakukan lantaran membuat warga sekitar cemas.

Simak fakta jebolnya kandang penangkaran buaya di Cianjur di bawah ini.

Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

Baca juga: Nasib Warga setelah 80 Ekor Buaya Titipan BKSDA Lepas dari Penangkaran, Nuyan si Pemilik: Sejak 2016

6 fakta kandang penangkaran buaya di Cianjur jebol

1. Detik-Detik Jebolnya Tembok Penangkaran Buaya 

Diketahui, Sungai Cianjur meluap saat diguyur hujan deras pada Rabu kemarin. 

Setelah itu, tembok penahan tempat penangkaran buaya di Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur, pun jebol.

Akibatnya, buaya dalam penangkaran lepas, masuk ke sejumlah perkampungan warga yang berada di sepanjang aliran Sungai Cianjur, Kamis (3/10/2024).

Sebanyak 25 petugas animal rescue Damkar Cianjur dan relawan diturunkan untuk melakukan penyisiran buaya penangkaran. 

Baca juga: Polisi Trenggalek Pastikan Anak Buaya di Sungai Ngasinan Hewan Peliharaan: Tak Ada Induknya

2. Buaya Lepas Jenis Buaya Muara, 2 di Antaranya Berbobot 200 KG

Masih mengutip Tribun Jabar, buaya yang lepas berjenis buaya muara.

Bahkan, dua buaya muara yang telah ditangkap warga berukuran besar. 

Panjangnya mencapai 5 meter dengan berat lebih dari 200 kilogram.

Saking beratnya, warga tak bisa mengangkut buaya tersebut, sehingga membutuhkan alat berat.

Hal tersebut, diceritakan salah satu warga yang ikut menangkap buaya, Daman (45).

Daman merupakan warga Kampung Gunung Calung RT02/14, Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur.

Ia dan sejumlah warga buaya sepanjang 5 meter dengan berat sekitar 200 kilogram lebih, menggunakan alat seadanya.

Sebelum mengetahui penangkaran buaya jebol, Daman berada di rumah karena pada Rabu (2/10/2023) malam, tengah hujan deras.

"Ketika diberitahu pak lurah, saya bersama warga mengerahkan pemuda karang taruna untuk menyisir aliran Sungai Margaluyu. Namun tidak membuahkan hasil."

"Tapi baru tertangkap di sekitar penangkaran ada dua ekor," kata Daman, Kamis.

Keesokan harinya, seorang warga hendak pulang melalui area sawah melihat ada dua ekor buaya berukuran besar dan sedang.

Warga yang mengetahui buaya di area sawah, lantas berteriak kepada warga lainnya.

"Akhirnya saya dan warga mendatangi lokasi dua ekor tersebut berada untuk menangkapnya," ceritanya. 

Dua ekor buaya berbeda ukuran tersebut, tengah terdiam lemas.

"Satu ekor buaya itu panjangnya hampir 3 meter dan beratnya sekitar 200 kilogram lebih, dan satu lainnya berukuran 5 meter dengan berat lebih dari 200 kilogram," ucap Daman.

Baca juga: Rasa Khawatir Warga Desa di Madiun 3 Pekan Diteror Buaya, BBKSDA Lamban Lakukan Penyisiran?

Sejumlah petugas animal Rescue saat melakukan penyisiran sebagai upaya pencarian buaya penangkaran yang lepas di Kampung Gunungjati, Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Kamis (3/10/2024).
Sejumlah petugas animal Rescue saat melakukan penyisiran sebagai upaya pencarian buaya penangkaran yang lepas di Kampung Gunungjati, Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Kamis (3/10/2024). (Tribun Jabar/ Fauzi Noviandi)

3. Proses Penangkapan Buaya Muara

Lebih lanjut, Daman menceritakan, ia dan warga menangkap dua ekor buaya menggunakan alat seadanya, seperti tambang, kain bekas dan lakban.

Tak mudah baginya menangkap buaya tersebut, meski buaya terlihat lemas dan seperti mati. 

Sebab, buaya itu, sempat melawan ketika akan diamankan warga.

"Bahkan tali untuk mengikat mulutnya pun sempat putus beberapa kali," cerita Daman.

Setelah hampir dua jam lebih, warga berhasil mengikatkan tali tambang ke moncong dua ekor buaya.

Kemudian, buaya diikat menggunakan lakban.

"Karena ukuran sangat besar, dan panjang juga, akhirnya warga beramai-ramai menarik dan menggusur dua ekor buaya itu ke tempat yang lebih luas. Buaya itu cukup beras, bahkan digusur dengan 25 orang dewasa pun tidak kuat menggusurnya," ungkapnya. 

Akhirnya dua buaya tersebut, diangkut menggunakan alat berat untuk dievakuasi ke tempat penangkaran semula.

4. Lima Ekor Ditangkap 

Ketua Tim Animal Rescue Damkar Cianjur, Daryana, sebanyak 25 personel gabungan itu, dibagi menjadi tiga kelompok.

"Kelompok pertama dan dua melakukan penyisiran ke area semak-semak sejauh satu kilometer ke arah utara, dan kelompok ketiga menyisir di sepanjang aliran Sungai Margaluyu sejauh 1 kilometer ke arah timur," ucapnya. 

Lebih lanjut, Daryana, selama tiga jam petugas tidak menemukan jejak atau buaya yang lepas.

Upaya pencarian hingga sejauh radius 1 kilometer.

Daryana menyebut, dari sejumlah buaya yang lepas, baru sebanyak 5 ekor sudah dievakuasi warga dan langsung dievakuasi ke penangkaran.

5. Jumlah Buaya Masih Belum Pasti

Mengenai jumlah buaya yang lepas, Camat Cianjur, Tomtom Dani Gardiat, mengaku tidak mengetahui pasti. 

Namun, berdasarkan Berita Acara (BA) yang didapat dari pemilik lahan penangkaran, ada 80 ekor buaya di penangkaran.

Sebanyak 80 ekor buaya disebut milik Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah I Bogor.

"Berdasarkan BA titipan satwa liar dilindungin dari BKSDA jumlah buaya muara tersebut tercatat ada sebanyak 80 ekor," katanya. 

Namun, sejauh ini, yang sudah berhasil ditangkap oleh warga sebanyak 5 ekor dan langsung dievakuasi.

Lebih lanjut, Tomtom Dani mendesak pihak pengelola penangkaran untuk segera memperbaiki tembok pembatas.

"Kami juga sudah memerintahkan pak lurah untuk mengimbau warga agar menjauhi area sungai, dan apabila menemukan buaya diharapkan untuk segera melapor ke aparat setempat," ucapnya.

Baca juga: Penjelasan Dinas Perikanan soal Ikan Berkepala Buaya di Musi, Berawal Tersangkut, Merusak Ekosistem

6. Kata Pemilik Penangkaran dan BBKSDA

Pemilik penangkaran, Nuyan (75), menyampaikan sebanyak 80 ekor buaya dititipkan BKSDA sejak 2016 lalu. 

Setelah tembok pembatas jebol, Nuyan mengaku, tidak dapat memastikan jumlah buaya yang lepas.

"Kalau buaya yang lepas tidak tahu berapa, saat ini kami fokus untuk memperbaiki tembok pembatas agar buaya yang berada di dalam penangkaran tidak kembali lepas," terangnya.

Sementara itu, Humas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat, Erry Mildranaya, mengatakan pihaknya telah menurunkan tim Wild Life Rescue Unit (WRU) BBKSDA Jabar dan tim Taman Safari Indonesia (TSI) ke lokasi buaya lepas.

"Saat ini tim WRU masih dalam proses penanganan. Selebihnya nanti kami akan sampaikan setelah mendapat informasi lanjutan," keterangan singkat Erry.

----- 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Berita Jatim dan berita viral lainnya.

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved