Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Nganjuk

Relawan Gemparr Jatim Minta Maaf Buntut 7 Siswa SD di Nganjuk Keracunan Hidangan Makan Siang Gratis

Buntut 7 siswa SD di Nganjuk diduga keracunan usai cicipi hidangan uji coba program makan siang gratis, Relawan Gemparr Jatim minta maaf.

Penulis: Danendra Kusuma | Editor: Dwi Prastika
istimewa
Personel Polres Nganjuk tengah berkoordinasi dengan Puskesmas Kertosono usai insiden siswa SDN Banaran 1 Nganjuk diduga keracunan makanan, Jumat (4/10/2024). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Danendra Kusuma

TRIBUNJATIM.COM, NGANJUK - Relawan Gerakan Masif Prabowo-Gibran Rakabuming Raka (Gemparr) Jawa Timur meminta maaf terkait kejadian tujuh siswa SDN Banaran 1, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, mengalami gejala keracunan, diduga usai mencicipi hidangan uji coba program makan siang gratis. 

"Kami menyayangkan dan meminta maaf atas kejadian di SDN Banaran 1 yang tidak kami sengaja. Kami meminta maaf ke korban beserta keluarga, Kepala SDN Banaran 1, dan Korwil Pendidikan Kecamatan Kertosono," kata Ketua Relawan Gemparr DPW Jawa Timur, Sony Setyaji, kepada Tribun Jatim Network melalui apilikasi pesan singkat, Sabtu (5/10/2024). 

Sony mengaku, setelah peristiwa itu, pihaknya juga akan melakukan koreksi maupun evaluasi. 

Tujuannya, agar insiden serupa tak kembali terulang. 

"Atas kejadian ini, kami bakal melakukan evaluasi total demi meningkatkan kualitas gizi anak," terangnya. 

Ia menjelaskan, uji coba program makan siang gratis digelar atas kemauan pihaknya sendiri. 

Artinya, tak ada arahan dari Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih, Probowo-Gibran. 

"Yang melaksanakan Relawan Gemparr Jatim. Kegiatan ini adalah inisiatif Relawan Gemparr," ujarnya. 

Baca juga: 7 Siswa SD di Nganjuk Diduga Keracunan Usai Cicipi Hidangan Uji Coba Program Makan Siang Gratis

Menurut dia, hidangan uji coba program makan siang gratis, dipesan Relawan Gemparr di salah satu usaha katering wilayah Kabupaten Nganjuk

Makanan itu dipesan dengan dana yang bersumber dari kocek relawan. 

Biasanya, lanjut Sony, pihak katering mengirim sampel makanan ke kantor relawan sebelum diberikan ke para siswa.

Di kantor, relawan akan mengetes kelayakannya. 

"Tapi pada waktu kejadian di SDN Banaran 1, pihak katering tidak mengirimkan sampel ke kantor relawan. Sekali lagi, kami minta maaf dan akan melaksanakan evaluasi," ungkapnya. 

Diberitakan sebelumnya, sebanyak tujuh siswa SDN Banaran 1, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk, mengalami gejala keracunan. 

Mereka mengeluhkan mengalami mual, nyeri perut, hingga muntah. 

Diduga gejala keracunan muncul usai mereka mencicipi hidangan uji coba program makan siang gratis yang diusung Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih, Prabowo-Gibran, Rabu (2/10/2024).

Karena kondisi itu, enam dari tujuh siswa bahkan sempat dilarikan ke Puskesmas Kertosono guna mendapat penanganan.

Satu siswa tak dilarikan ke puskesmas lantaran tak menunjukkan gejala signifikan. 

Kini, kondisi mereka sudah berangsur membaik dan menjalani rawat jalan.

Santapan uji coba program makan gratis dibagikan ke seluruh siswa SDN Banaran 1. Totalnya, ada 366 siswa. 

Sebelum memakan hidangan itu, para guru dan siswa mengecek kondisi makanan. 

Seketika itu, ada guru dan siswa yang menyadari bila lauk makanan basi. 

Para guru lantas berupaya menarik makanan itu dari siswa. 

Tapi, tampaknya, ada siswa yang terlanjut mencoba sedikit makanan itu, hingga akhirnya ada siswa yang diduga mengalami keracunan. 

Isi di dalam kotak makanan terdiri dari nasi, ayam bumbu bali, tahu goreng, dan sayur sop.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved