Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Berkah Guru Honorer usai 36 Tahun Jadi Pemulung, Kini Punya Warung dan akan Umrah: Ngajar yang Baik

Terungkap kabar terbaru guru honorer yang 36 tahun jadi pemulung usai mengajar. Sosoknya yang bernama Alvi Noviardi (57) belakangan viral lagi

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.com/RIKI ACHMAD SAEPULLOH - TikTok
Berkah Guru Honorer usai 36 Tahun Jadi Pemulung, Kini Punya Warung dan akan Umrah: Ngajar yang Baik 

TRIBUNJATIM.COM - Terungkap kabar terbaru guru honorer yang 36 tahun jadi pemulung usai mengajar.

Sosoknya yang bernama Alvi Noviardi (57) kembali viral baru-baru ini.

Guru Alvi berasal dari Kampung Bantar Muncang, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Pria paruh baya ini telah mengabdikan diri di dunia pendidikan selama 38 tahun sebagai guru honorer.

Alvi saat ini mengajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di sebuah madrasah tsanawiyah (MTS) di Mangkalaya, Cisaat, Kabupaten Sukabumi.

Selama berpuluh-puluh tahun, Alvi telah berpindah-pindah dari satu sekolah ke sekolah lain untuk mencerdaskan anak-anak bangsa.

Ia tak pernah menyangka video dirinya sedang mengumpulkan barang bekas untuk menambah penghasilan akan kembali viral.

Seusai mengajar, Alvi seringkali membawa karung untuk mengumpulkan barang bekas seperti botol plastik, kardus, besi, hingga tembaga.

Pekerjaan ini telah ia lakukan sejak masa kuliah sebagai tambahan penghasilan untuk mencukupi kebutuhan hidup.

Namun, sejak viral pada awal 2024, Alvi mendapat banyak bantuan dari para dermawan.

Salah satunya adalah sebuah yayasan yang membuatkan warung kecil di dekat rumahnya pada Juli lalu.

Baca juga: Sosok Bu Guru Wiga Ikhlas Digaji Rp200 Ribu Per Bulan Mengajar di SMP Swasta, SPP Murid Rp5 Ribu

Sejak memiliki warung tersebut, Alvi sudah tidak lagi bekerja sebagai pemulung.

Ia kini lebih fokus membantu menjaga warung selepas mengajar.

"Video viral (saat memulung) itu sebenarnya video lama. Saya tidak tahu siapa yang menyebarkannya lagi," kata Alvi ketika ditemui di rumahnya, Kamis (10/10/2024) petang, melansir dari Kompas.com.

Berkat video yang kembali viral, Alvi baru-baru ini bertemu dengan Kapolres Cimahi pada Senin (7/10/2024).

Dalam pertemuan tersebut, ia diberi hadiah umrah yang akan dilaksanakan pada awal November 2024.

"Kapolres juga menambah modal untuk warung saya, terus saya dikasih hadiah umrah, berangkatnya awal November," ujar Alvi dengan penuh rasa syukur.

Baca juga: Perjalanan Karier Bu Guru Wiga Ikhlas Digaji Rp 200 Ribu Per Bulan, SPP Murid Semampunya Rp 5 Ribu

Alvi merasa campur aduk antara sedih dan bahagia, karena akhirnya ia bisa melaksanakan rukun Islam yang kelima.

Ia pun berpesan kepada rekan-rekan sesama guru honorer untuk selalu memberikan yang terbaik dalam mengajar, serta meyakini bahwa Allah akan selalu melihat usaha mereka.

"Jalani saja tugas mengajar dengan baik. Terima apa adanya dan kerjakan apa pun yang positif," pungkas Alvi.

Kini, setiap bel pulang sekolah berbunyi, Alvi segera bergegas menuju rumahnya yang berada di Kampung Bantar Muncang, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Ditemani dua buah hatinya, Alvi tampak semangat menjalani aktivitas barunya sebagai pemilik warung.

Kini, ia tinggal berdua dengan anak-anaknya setelah sang istri meninggal dunia.

Berita Tentang Guru Honorer Lainnya

Para guru sekolah swasta di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, kecewa dengan rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Pemkab Bojonegoro 2024.

Mereka menilai, Pemkab Bojonegoro mendiskriminasi mereka dalam rekrutmen tersebut.

Sebab, Pemkab Bojonegoro tak menerima pendaftar yang bekerja di luar instansi Pemkab Bojonegoro.

Sebagai wujud kekecewaan, ratusan guru swasta menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Pemkab Bojonegoro serta DPRD Bojonegoro, Selasa (8/10/2024).

Lely Setyorini, koordinator aksi unjuk rasa itu mengungkapkan, 4.001 formasi PPPK Pemkab Bojonegoro 2024 nyatanya hanya memberi peluang bagi para honorer instansi Pemkab Bojonegoro.

"Untuk kami yang guru swasta dan tidak di instansi Pemkab Bojonegoro, tidak ada peluang sama sekali," ujarnya, Rabu (9/10/2024) siang.

Hal itu, lanjut Lely sapaannya, merupakan bentuk diskriminasi yang terang.

Para guru swasta pun tak punya kesempatan untuk 'naik kelas' melalui rekrukmen PPPK 2024 tersebut.

"Padahal, kontribusi kami untuk mencerdaskan anak-anak di Kabupaten Bojonegoro selama ini tak perlu diragukan,” imbuhnya.

Padahal juga, lanjut dia, Pemkab Bojonegoro pernah berjanji akan menjalankan Keputusan BKN (Pemerintah Pusat) yang mengakomodir guru swasta dalam rekrutmen PPPK.

"Namun, janji itu ternyata toh diingkari Pemkab Bojonegoro. Bagaimana kami tidak kecewa," keluh Lely.

Pj Bupati Bojonegoro, Adriyanto mengatakan, pihaknya belum tahu persis bagaimana skema mengakomodir guru swasta dalam rekrumten PPPK 2024 ini. Untuk itu, dia akan ke Jakata.

"Minggu depan saya akan ke Jakarta. Konsultasi dengan KemenPAN-RB terkait hal ini," tuturnya.

Dia meminta, guru swasta yang tersandung masalah dalam rekrutmen PPPK 2024 ini bersabar. Dia berjanji akan memperjuangkan solusinya secara baik dan sesuai regulasi.

Baca juga: Nasib Guru Sartika Dinonaktifkan saat Masih Mengajar di Sekolah, Kepsek Bingung: Saya Tak Terlibat

Ketua Komisi C DPRD Bojonegoro, Ahmad Supriyanto mengatakan hal serupa.

Dia mengaku akan berjuang agar para guru swasta itu terakomodir di rekrutmen PPPK Pemkab Bojonegoro 2024 ini.

"Kami juga akan ke Jakarta, menemui KemenPAN-RB tertakit persoalan guru swasta ini," tuturnya.

Terpisah, Calon Bupati Bojonegoro 2024-2029 Setyo Wahono mengklaim pihaknya akan mengatensi kesejahteraan seluruh guru swasta di Kabupaten Bojonegoro.

Ketika dia dan Nurul Azizah terpilih menjadi Bupati-Wakil Bupati Bojonegoro 2024-2029, dia dan Nurul Azizah punya program memperbaiki kesejahteraan para guru swasta. Namanya Kartu Guru.

"Dalam program itu, para guru swasta akan menerima Kartu Guru. Termasuk guru TPQ, Madin, dan Paud," jelasnya.

Para guru swasta yang menerima kartu itu, lanjut Wahono sapaannya, akan mendapat penambahan insentif per bulan dan mendapat jaminan BPJS Ketenagakerjaan secara gratis.

"Menurut kami, penambahan insentif dan jaminan BPJS Ketenagakerjaan untuk para guru swasta itu penting. Insyaalah membantu," pungkasnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved