Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Babysitter Cekoki Obat Anak Majikan

Motif dan Kronologi Lengkap Babysitter Viral di Surabaya yang Mencekoki Obat Keras ke Anak Majikan

Motif dan kronologi lengkap babysitter viral di Surabaya yang mencekoki obat keras ke anak majikan yang berusia 2 tahun. Bayi sampai lemas.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Dwi Prastika
TribunJatim.com/Luhur Pambudi
Direkrut Ditreskrimum Polda Jatim, Kombes Pol Farman jelaskan perkembangan kasus babysitter di Surabaya yang viral karena mencekoki anak majikannya berusia dua tahun, dengan obat keras khusus dewasa, Senin (14/10/2024).  

Selama ini, KL mengira bahwa kondisi wajah sang bayi yang tembam dan tubuh yang cenderung 'gemoy', merupakan pertanda dari sehatnya tubuh sang bayi. 

Kondisi bayinya yang tampak menggemaskan selama kurun waktu setahun belakangan ini, bukan karena sang bayi lahap mengudap makanan. 

Ternyata, sang bayi sudah dicekoki pil obat-obatan bukan peruntukannya secara diam-diam karena kelakuan durjana si babysitter. 

"Setiap ke dokter selama 1 tahun itu juga selalu dikomplain berat terlalu overweight. Harus diet, makan udah dikurangin. Susu sudah dikurangi. Tapi aku juga bingung kenapa masih besar badannya. Benar-benar gak notice," tulis KL melalui stiker pada foto bayi EL yang tampak berdiri menatap dengan polosnya. 

Meskipun mendapati fakta tersebut, perasaan KL masih sama saja gamang berkelindan dengan rasa khawatir. 

Pasalnya, ia tidak benar-benar merasa tenang karena belum mengetahui dampak dari penggunaan obat itu terhadap bagian organ dalam tubuh sang anak. 

Hingga akhirnya, KL makin dibuat khawatir saat kondisi kesehatan bayi EL yang mendadak ngedrop pada hari ke sembilan, setelah kasus cekok paksa obat berbahaya yang dilakukan babysitter terbongkar, dan kebiasaan pemberian obat aneh itu, dihentikan. 

Pada hari itu, bayi EL tak lagi energik dan ceria seperti biasanya.

Tubuhnya lemas, lunglai, lebih sering tidur, serta enggan makan dan minum. 

Tak ingin terlambat, KL bersama sang suami, bergegas membawa bayinya itu ke rumah sakit terdekat untuk menjalani perawatan medis. 

"Langsung aku bawa ke UGD. Dan yes harus segera di-opname. Dan memang kata dokter; EL gak kuat untuk bergerak karena tidak memiliki hormon kortisol. Sehingga kita harus segera menyuntikkan hormon tersebut," tulis KL melalui stiker pada foto bayi EL yang tampak tertidur memeluk guling dengan kondisi tangan kiri terinfus, di atas kasur perawatan medis rumah sakit. 

"Gilaaa gak. Bayangin gara-gara pemakaian obat deksa selama 1 tahun itu yang menekan andrenocorticotropic hormon anakku sehingga tidak bisa menghasilkan hormon kortisol tersebut," tambahnya. 

Hasilnya, satu hari setelah menjalani perawatan medis, KL mengulas kondisi anaknya mulai membaik.

Meskipun kondisi moodnya masih gampang berubah. Kadang ceria, lalu beberapa menit kemudian, berubah merengek-rengek. 

"1 hari setelah diinjeksi. Puji Tuhan sudah mulai bisa beraktivitas lagi. Tapi memang lambungnya juga jadi bermasalah gara-gara kena obat deksa itu. Jadi dia benar-benar trauma makan. Gara-gara setiap makan langsung lambungnya gak bisa terima dan muntah. Duh dampaknya buanyak pol kena obat ini," tulis KL melalui stiker pada foto bayi EL yang tampak duduk di atas kasur perawatan medis rumah sakit. 

Melalui unggahannya itu, KL memberikan klarifikasi mengenai lamanya kasus tersebut terbongkar, hingga akhirnya dirinya bersama sang suami bersepakat untuk mempublikasikan pengalamannya itu di medsos pribadi. 

Bahwa selama kurun waktu beberapa bulan itu, KL berusaha menata hati, pikiran dan mempersiapkan tenaga untuk menghadapi kenyataan tersebut. 

Apalagi, KL juga berusaha membagi tenaga untuk merawat anak bungsunya berusia empat bulan yang masih membutuhkan air susu ibu (ASI). 

"Jujur 1 bulan kemarin benar-benar masa struggle aku. Aku harus fokus cari pengobatan buat anakku. Dan lagi aku satu sisi juga punya baby 4 bulan yang masih ASI. Jadi benar-benar perjuangan sebagai ibu diuji," ungkapnya. 

Selain itu, KL juga ingin memberikan penjelasan, mengapa dirinya tidak mencurigai kelakuan si babysitter, sejak awal. 

Karena, ia baru mendapati gejala keanehan perilaku bayi EL yang susah makan dan sering kali muntah, pada bulan Agustus 2023 silam. 

Atas kondisi tersebut, ia berinisiatif melakukan terapi kepada bayi EL. 

Dari proses terapi itu, KL mengira seperti tampak berhasil karena bayi EL kembali tampak makan dan cenderung lebih tenang. 

"Kalau ada yang heran. Kenapa aku seorang ibu gak ada curiga. Blaasss banget gak ada. Karena memang Agustus-September 2023 itu aku sempat terapiin anakku karena sering muntah dan susah makannya. Jadi aku pikir, terapiku itu berhasil," terangnya. 

Ternyata, perkiraannya salah.

KL mengungkapkan, selama ini si babysitter diam-diam memasukkan obat-obatan tersebut ke makanan dan minuman bayi EL, tanpa sepengetahuannya. 

"Ternyata diam-diam di waktu bersamaan suster itu juga memasukan obat deksa tersebut. Motifnya apa? Ya mungkin dia gak mau repot kalau harus ndulang (menyuapi) lama-lama," tambahnya. 

Tak ingin perbuatan si babysitter menguap tanpa penebusan dosa, KL akhirnya melibatkan proses hukum sebagai upaya lanjutan agar kejadian yang dialaminya anaknya, tidak menimpa orang lain. 

KL telah melaporkan si babysitter ke SPKT Mapolda Jatim. Dan kabarnya, proses hukum terhadap si babysitter, mulai bergulir. Kabar tersebut disampaikannya kembali melalui unggahan terbaru di medsosnya.

"Pelaku sudah ditangkap!!! Keadilan ini bukan untuk saya saja. Tapi untuk semua ibu-ibu yang memiliki hati nurani, yang tahu bagimana sakitnya ketika anaknya disakiti oleh orang lain," tulis KL, dalam unggahan IG-nya, Selasa (8/10/2024). 

Di lain sisi, kepada TribunJatim.com, LK mengungkapkan, sosok babysitter-nya si terduga pelaku, adalah wanita berinisial NR (37) warga Kabupaten Ngawi.

NR sudah bekerja kepada dirinya selama dua tahun atau sejak bayi EL baru dilahirkan. 

Saat diinterogasi, ternyata NR memperoleh pasokan obat-obatan tersebut dengan cara membeli melalui marketplace atau toko online. 

Kemudian, puluhan pil tersebut akan diwadahi ulang menggunakan toples warna putih yang disimpan dalam laci lemari kamar mandi di ruang kamar anaknya. 

"Lama kerja (si NR) sudah 2 tahun. Dia membeli lewat marketplace. Menyimpan obat-obatan itu laci westafel kamar mandi anak saya," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, Sabtu (12/10/2024). 

LK mengungkapkan, terduga pelaku NR memberikan obat-obatan tersebut kepada anaknya saat momen sang anaknya memasuki waktu makan siang. 

Dan, yang bikin LK geleng-geleng kepala, proses pencekokan obat-obatan tersebut dilakukan NR setiap hari dan berlangsung selama setahun. 

"Momennya tuh hampir tiap hari. Kebanyakan siang hari setelah makan siang. Tujuannya supaya anaknya mau makan dan cepat makannya," pungkasnya. 

Kemudian, akun milik LK juga mengunggah potongan video berdurasi 31 detik yang merekam momen babysitter NR diinterogasi oleh beberapa orang pria.

NR mengaku memberikan obat tersebut saat bayi EL susah untuk makan. Dan proses pemberian obat itu, dilakukan saat siang hari. 

"Sejak tahun 2023. Pemakaian pas tidak mau makan. Siang aja, satu kali, satu kali. Digerus saja, langsung dikasih," ujar NR yang berdaster warna cokelat dalam video tersebut. 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved