Berita Trenggalek
98 Jemaah Pengajian di Trenggalek Diduga Keracunan, 8 Orang Dirawat, 1 Pasien Meninggal
Sebanyak 98 jemaah pengajian di Trenggalek diduga keracunan makanan, 8 orang dirawat, 1 di antaranya meninggal dunia.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif
TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Trenggalek menindaklanjuti dugaan keracunan jemaah pengajian di Kelurahan Ngantru, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.
Insiden dugaan keracunan itu menyebabkan seorang warga berinisial N, perempuan berusia 47 tahun meninggal dunia.
Kadinkes Dalduk KB Trenggalek, Sunarto mengatakan, acara keagamaan tersebut diselenggarakan di salah satu rumah warga dengan jumlah mencapai 130 orang, pada Rabu (9/10/2024).
"Ada beberapa yang mengalami gejala (keracunan), yang terdata di kami ada 98 orang, di mana ada delapan orang yang rawat inap di rumah sakit. Satu anak usia 11 tahun, lainnya dewasa," kata Sunarto, Selasa (15/10/2024).
Dalam pengajian tersebut, jemaah mendapatkan makanan berupa nasi kotak yang berisi nasi, kering tempe, telur balado, dan mi.
Selain itu, jemaah mendapatkan makanan ringan berupa roti isi ayam, kemudian roti bolu dan air mineral.
"Keesokan paginya kita mendapat laporan dari salah satu warga yang kebetulan warga tersebut adalah juga bekerja di puskesmas (tentang dugaan keracunan). Kemudian kita segera turun ke sana untuk investigasi ke lokasi," jelasnya.
Dari situ ada 43 warga yang mengeluh demam, muntah, hingga diare, lalu seiring pendataan yang dilakukan, ditemukan 98 pasien dengan gejala yang sama.
Mereka berobat ke sejumlah fasilitas kesehatan dan 8 orang di antaranya harus mendapatkan perawatan di RSUD dr Soedomo Trenggalek.
Baca juga: Ayah Meninggal Keracunan, Esa Siswa SMA Nangis Minta Diantar Polisi Pergi Les, Ibu Tak Tahu Dimana
"Dari situ kemudian kita lakukan pengamanan sampel makanan, kita masukkan sesuai dengan prosedur dan disimpan di suhu 2 sampai dengan 8 derajat celsius," lanjut Sunarto
Sampel makanan tersebut telah dikirimkan ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat (BBLK) Surabaya dengan pengawasan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.
"Kita masih nunggu nanti hasil laboratorium sampel makanan itu, mudah-mudahan hasilnya bisa segera keluar, tapi rata-rata butuh waktu 2 sampai 3 minggu," jelasnya.
Sunarto memastikan dari 8 orang yang dirawat di RSUD dr Soedomo Trenggalek, 6 orang sudah sembuh, 1 pasien meninggal dunia, dan 1 pasien dijadwalkan pulang pada Selasa (15/10/2024).
Kelurahan Ngantru
Trenggalek
keracunan massal
Sunarto
RSUD dr Soedomo
TribunJatim.com
berita Trenggalek terkini
Tribun Jatim
berita Jatim terkini
Kisah Warga Trenggalek Bangun Kedai Healthy Food dari Modal Rp 200 Ribu, Kini Jadi Langganan Bupati |
![]() |
---|
Sapi Potong Sehat Jadi Prioritas Vaksinasi PMK di Trenggalek, Dinas Peternakan: Bisa Vaksin Mandiri |
![]() |
---|
Modus Penipuan Jual Beli Emas Rp 27 Juta, Pelaku Hanya Bermodal HP, Wanita Trenggalek Jadi Korban |
![]() |
---|
Masa Pendaftaran Seleksi PPPK Gelombang Kedua Trenggalek Diperpanjang, Terakhir 20 Januari 2025 |
![]() |
---|
Brak, Pohon Tumbang Timpa Warung di Desa Kedunglurah Trenggalek, Sempat Ganggu Arus Lalin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.