Transisi Kepemimpinan Dinilai Efektif, PAN Jatim Yakin Prabowo-Gibran Langsung Gaspol Usai Dilantik

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Partai Amanat Nasional (PAN) Jawa Timur sangat yakin Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan langsung tancap gas menjalankan berbagai program unggulan ke depan, begitu dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI, pada 20 Oktober 2024 mendatang.

Keyakinan itu salah satunya lantaran proses transisi kepemimpinan yang dinilai akan berjalan efektif. 

Wakil Ketua DPW PAN Jatim, Windiarto Kardono menjelaskan, transisi kepemimpinan yang mulus dari Joko Widodo itu menjadi penting, agar Presiden dan Wakil Presiden RI baru nantinya bisa langsung bekerja.

Sehingga tidak lagi dipusingkan urusan konsolidasi.

Penjelasan itu dia ulas dalam Talkshow Politik Tribun Series bertema 'Harapan Baru Pemerintahan Prabowo-Gibran,' Rabu (16/10/2024). 

"Ini proses transisi pemerintahan yang tidak kita temui pada periode-periode sebelumnya. Ini salah satu hal baik. Alhamdulillah pak Jokowi (Joko Widodo) dengan pak Prabowo bisa melakukan itu dengan baik," kata Windi, sapaan akrab Windiarto Kardono di Studio Tribun Jatim Network di Surabaya, dalam talkshow yang dipandu oleh Manajer Editor Online Tribun Jatim - Kompas Gramedia, Mujib Anwar tersebut.

Ada sejumlah program Prabowo-Gibran yang bisa langsung dieksekusi begitu nantinya dilantik.

Terdapat delapan program yang dikategorikan cepat dilakukan.

Satu di antara program andalan misalnya adalah makan bergizi gratis. Program yang dicanangkan itu bertujuan agar generasi ke depan tidak kekurangan gizi.

Baca juga: Prabowo Panggil Calon Menteri Kabinetnya Sebelum Dilantik, Ternyata Beda Cara dengan Era Jokowi

Menurut Windi, program itu nantinya bisa dieksekusi dengan cepat, apalagi berbagai uji coba telah dilakukan.

"Program makan bergizi gratis itu akan dieksekusi Januari 2025. Artinya, dua bulan setelah pelantikan akan dieksekusi. Uji coba sudah dilakukan hari ini. Ini tidak mungkin jika pak Jokowi tidak menghantarkan dengan baik (transisi kepemimpinan)," terang Windi yang membidangi Litbang di DPW PAN Jatim.