VIRAL TERPOPULER: Fakta Video Zahra Seafood Bakaran - Kaesang Tak Dipanggil Prabowo Masuk Kabinet

TRIBUNJATIM.COM -  Kumpulan berita peristiwa viral di media sosial tersangkum dalam berita viral terpopuler, Sabtu 19 Oktober 2024.

Berita pertama, fakta video Zahra Seafood Bakaran yang viral di media sosial.

Selanjutnya berita Kaesang Pangarep merupakan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tak dipanggil Prabowo Subianto masuk kabinetnya.

Ada juga berita Indonesia dicap tak menghargai pencipta lagu dalam forum internasional.

Berikut selengkapnya berita viral terpopuler hari ini, Sabtu (19/10/2024) di TribunJatim.com.

Baca juga: Sosok AKBP Indra, Kapolres Trenggalek Viral Wajibkan 60 Polisi Gendut Diet, Suruh Jalan Kaki 3 Km

Baca juga: Dulu Tomboy, Penampilan Baru Mita The Virgin Urai Rambut Panjang Manglingi: Biar Cepet Dapet Jodoh

Baca juga: JATIM TERPOPULER: Maling Curi Motor Dipakai Jemur Kasur - Cinta Ditolak, Pria Jember Bacok Tetangga

1. Fakta Video Zahra Seafood Bakaran Berdurasi 6 Menit 40 Detik, Bikin Warganet Bertanya-tanya

Sosok Zahra Seafood Bakaran yang viral di media sosial.

Zahra Seafood bakaran menjadi viral setelah video berdurasi 6 menit 40 detik.

Tak hanya itu, terdapat tanda pagar alias tagar #Video Zahra Seafood Bakaran yang juga menjadi sorotan di media sosial tersebut. 

Namun, banyak warganet yang mengira jika tagar tersebut merupakan video asusila yang bocor di media sosial.

Lalu bagaimana sebenarnya video itu.

Lantas siapa sosok Zahra Seafood Bakaran sebenarnya?

Isi video Zahra
#Video Zahra Seafood Bakaran 6 menit 40 detik ternyata berisi konten moment hidupnya, yakni dilamar seorang pria.

#Video Zahra Seafood Bakaran 6 menit 40 detik pertama kali diunggah akun tik-tok @captain.raff.

Usai diunggah, #Video Zahra Seafood Bakaran 6 menit 40 detik langsung memicu kehebohan dijagat maya.

Selengkapnya, dalam #Video Zahra Seafood Bakaran 6 menit 40 detik, Zahra berkata "selaramg ya yang serius" yang langsung dijawab seorang pria dengan pernyataan mengejutkan warganet.

Pria itu langsung menjawab, "oke, maukah kau menikah denganku?"

Baca selengkapnya

2. Pantas Kaesang Tak Dipanggil Prabowo Masuk ke Kabinetnya, Padahal 3 Kader PSI Jadi Calon Menteri

Kaesang Pangarep menjadi sosok ketua partai yang tak dipanggil oleh Prabowo Subianto untuk masuk ke kabinetnya.

Diketahui, Kaesang Pangarep merupakan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Padahal, ada 3 kader PSI yang sudah dipanggil oleh Prabowo ke kediamannnya di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan.

Mereka adalah Raja Juli Antoni, Giring Ganesha, dan Isyana Bagoes Oka.

Pengamat komunikasi politik, Emrus Sihombing menilai keputusan Prabowo tidak membawa masuk Kaesang ke dalam kabinetnya adalah hal yang tepat.

"Jangan lah (Prabowo panggil Kaesang), nanti persepsi publik tidak baik, bahwa wakil presidennya adalah dari keluarga mereka, lalu Kaesang dikasih jabatan itu, nanti dinasti politik diangkat lagi."

"Sangat baik untuk (Kaesang) tidak di posisi itu," ungkap Emrus dalam program talkshow Overview Tribunnews, Rabu (16/10/2024).

Selain berkaitan dengan etika yang kurang pas, Emrus juga menyinggung kegagalan Kaesang.

Tepatnya pada Pemilu 2024, di mana suami Erina Gudono itu gagal membawa PSI lolos ambang batas ke Senayan.

Baca selengkapnya

3. Indonesia Dicap Dunia ‘Tak Hargai Pencipta Lagu’, 1 Tahun Kumpulkan Royalti 55 M, LMKN: Dipermalukan

Di forum internasional, Indonesia dicap tak menghargai pencipta lagu. 

Pasalnya, dengan wilayah yang luas, royalti yang berhasil dikumpulkan hanya Rp55 miliar. 

Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) menyebutkan Indonesia dipermalukan akibat hal itu. 

Lantas, apa yang menyebabkan Indonesia sulit mengumpulkan royalti lagu? 

Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) mengungkapkan bahwa Indonesia dipermalukan dalam pertemuan Confederation of Societies of Author and Composers (CISAC), Konfederasi Pencipta Lagu dan Komposer Internasional.

Pasalnya, Indonesia hanya mampu mengumpulkan royalti sebesar Rp 55 miliar dari para pengguna atau user, jauh di bawah ekspektasi global.

“Tahun kemarin, kita hanya bisa mengumpulkan Rp 55 miliar. Jadi di seluruh dunia memalukan. Mereka tanya, 'kok Indonesia seluas itu, penduduk begitu banyak, dan menggunakan lagu begitu luas, itu kok hanya Rp 55 miliar?’” ujar Komisioner LMKN Bidang Kolektif Royalti dan Lisensi, Johnny William Maukar, di kantornya, Rabu (16/10/2024).

Johnny menambahkan, Indonesia bahkan kalah dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia.

“(Mereka bilang) 'Kalian tidak menghargai pencipta-pencipta lagu'. Itu kita dipermalukan dalam pertemuan-pertemuan dari asosiasi pencipta lagu sedunia, CISAC,” kata Johnny.

Menurut dia, masalah utama terletak pada pengguna lagu yang enggan membayar royalti.

Baca selengkapnya

---

Berita Jatim dan Berita Viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com