Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden

Dukung Komitmen Prabowo Berantas Korupsi, Pengamat Hukum Ingatkan Pentingnya Reformasi Birokrasi

Pengamat hukum sekaligus aktivis antikorupsi, Hardjuno Wiwoho, mendukung penuh komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam memberantas korupsi di Indones

Editor: Ndaru Wijayanto
Istimewa
Pakar hukum yang juga pegiat anti-korupsi, Hardjuno Wiwoho dalam artikel berjudul "Dukung Komitmen Prabowo Berantas Korupsi, Pengamat Hukum Ingatkan Pentingnya Reformasi Birokrasi" 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Pengamat hukum sekaligus aktivis antikorupsi, Hardjuno Wiwoho, mendukung penuh komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam berantas korupsi di Indonesia. 

Menurut Hardjuno, korupsi di negeri ini tidak hanya bersumber dari perilaku individu, tetapi juga cerminan lemahnya sistem dan minimnya keteladanan dari para pemimpin.

Dalam pidato pelantikannya sebagai Presiden Republik Indonesia periode 2024-2029, Prabowo mengutip pepatah “ikan busuk dari kepala.” Hardjuno menilai pernyataan tersebut sangat relevan dalam konteks pemberantasan korupsi

“Jika ada kerusakan dalam suatu sistem, maka sering kali kerusakan tersebut bermula dari pimpinannya,” ujar Hardjuno di Surabaya, Selasa (22/10/2024). 

Hardjuno juga menyoroti bahwa banyak pemimpin Indonesia yang terjerat kasus korupsi, mencerminkan kurangnya integritas di kalangan elite. Meski begitu, ia tidak menafikan adanya pemimpin yang bersih dan berintegritas. 

“Bukan hanya satu atau dua kasus, tetapi kita bisa melihat banyak mantan menteri, kepala daerah, hingga pejabat tinggi lainnya ditangkap oleh KPK,” tegasnya.

Baca juga: Wujudkan Indonesia Tanpa Korupsi, Hardjuno Wiwoho Soroti Sistem Penegakan Hukum

Lebih lanjut, Hardjuno menyatakan bahwa korupsi yang meluas di Indonesia juga dipicu oleh lemahnya sistem serta keteladanan yang minim dari para pemimpin. Menurutnya, jika pemimpin tidak tegas dan berintegritas, dampaknya akan merembes hingga ke bawah, mempengaruhi seluruh aparat negara. 

“Inilah yang dimaksud dengan ‘ikan busuk dari kepala,’” tambahnya.

Selain menegaskan pentingnya penegakan hukum yang tegas, Hardjuno juga menekankan pentingnya reformasi birokrasi yang dimulai dari pucuk pimpinan. 

“Jika pemimpinnya berani bertindak tegas terhadap korupsi, ini akan menjadi sinyal kuat bagi seluruh aparat di bawahnya. Namun jika sebaliknya, maka harapan untuk perubahan sistem sangat kecil,” jelasnya.

Baca juga: Hardjuno Wiwoho Ingatkan Prabowo-Gibran Pentingnya Pengesahan UU Perampasan Aset: Tumpas Korupsi

Hardjuno pun mendukung pernyataan Prabowo yang menyerukan pentingnya pejabat negara hidup bersih dan menjadi teladan bagi rakyat. Ia menilai seruan tersebut sangat tepat di tengah menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap para pemimpin. 

“Pidato Prabowo adalah pengingat keras bahwa pemimpin bukan hanya pengambil kebijakan, tetapi juga contoh moral dan etika,” katanya.

Dalam menutup pernyataannya, Hardjuno menegaskan bahwa penguatan penegakan hukum independen dan pembangunan budaya integritas sejak dini merupakan langkah krusial untuk menciptakan pemimpin yang lebih baik di masa depan. 

“Hanya dengan cara ini, kita bisa menciptakan generasi pemimpin yang lebih berintegritas dan bertanggung jawab,” pungkasnya

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved