Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Mbah Siti Jual Kaos Kaki Demi Bayar Kontrakan dan Obat, Datangi Istana karena Ingin Ketemu Presiden

Sosok Mbah Siti penjual kaos kaki viral di media sosial. Mbah Siti diketahui berusia 83 tahun.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Instagram @wali_umat
Mbah Siti Jual Kaos Kaki Demi Bayar Kontrakan dan Obat, Datangi Istana karena Ingin Ketemu Presiden 

TRIBUNJATIM.COM - Sosok Mbah Siti penjual kaos kaki viral di media sosial.

Mbah Siti diketahui berusia 83 tahun.

Meski badannya sudah bungkuk, Mbah Siti tetap jualan demi bayar kontrakan dan berobat.

Baru-baru ini ia mengungkap keinginannya untuk bertemu Presiden Prabowo Subianto.

Sosok Mbah Siti viral setelah videonya dibagikan akun Instagram @wali_umat, Selasa (22/10/2024).

Dalam video tersebut memperlihatkan seorang nenek renta tubuh bungkuk sedang berjualan.

Dengan berjalan tergopoh-gopoh ia menawarkan dagangannya ke setiap pengunjung.

Hingga akhirnya ia didatangi perekam yang merupakan seorang konten kreator.

Perekam tampak prihatin hingga bertanya nenek tersebut jualan apa.

“Bu jualan apa bu?,” tanya perekam, melansir dari TribunJabar.

Baca juga: Meski Sesak Napas, Dedi Tiap Hari Jalan Kaki Jual Kayu Bakar Rp 15 Ribu, Tinggal di Rumah yang Rubuh

Kemudian, sembari mengajak mengobrol, perekam meminta agar sang nenek duduk terlebih dahulu.

Hingga akhirnya sang nenek mengungkap bahwa dirinya jualan kaos kaki.

“Jualan kaos kaki,” ucapnya dengan suara gemetar.

Rupanya sang nenek berjualan kaos kaki seharga Rp 15 ribu per pcs.

Ia mengaku mengambil barang koas kaki tersebut dari Jatinegara, Jakarta.

Diketahui nenek penjual kaos kaki itu bernama Mbah Siti.

Usinya 83 tahun, namun ia terpaksa tetap mencari nafkah demi bertahan hidup.

Baca juga: Tiap Hari Dapat Rp20 Ribu Dari Sol Sepatu Buat Bayar Kontrakan, Mbah Komar Nangis di Pinggir Jalan

Sang perekam penasaran alasan Mbah Siti masih berjualan di usianya yang sudah renta.

“Kok ibu masih jualan kaos kaki, kan ibu sudah capek bu?,” 

“Emang anak-anak ibu pada ke mana?” tanya perekam.

Ternyata Mbah Siti terpaksa masih mencari nafkah karena ia hidup sebatang kara.

Mbah Siti, mengaku dirinya tak mempunyai anak dan suami.

Ia mengaku masih mempunyai keluarga, namun sama-sama dalam kondisi miskin.

Mendapati kisah pilu Mbah Siti tersebut, perekam tampak prihatin.

Ia menyarankan agar Mbah Siti istirahat di rumah.

Namun, Mbah Siti langsung berseloroh, jika ia tak jualan dirinya tak akan mempunyai uang.

Hal itu lantaran ia pun menanggung biaya kehidupannya sehari-hari.

Selain memenuhi kebutuhan sehari-hari, Mbah Siti juga membayar kontrakan dan biaya berobatnya.

“Kalo gak jualan gak punya uang, kan bayar itu, bayar kontrakan, bayar obat,” ujarnya.

Di usianya yang sudah lansia, Mbah Siti hanya bisa menahan sakit di punggungnya yang sudah renta.

Bahkan ia pun berjalan sambil berjualan dengan kondisi tubuhnya yang sudah bungkung.

Di tengah perjuangannya itu, ternyata Mbah Siti menyimpan harapan.

Ia mengaku ingin bertemu dengan presiden terpilih atau presiden baru Indonesia yakni Prabowo Subianto.

Baca juga: Tiap Hari Rais Bocah SD Keliling Jualan Jajan Meski Tak Punya Tangan, Hanya Hidup Bersama Neneknya

Mbah Siti mengaku sampai ke istana negara demi ingin bertemu dengan Presiden RI periode 2024-2029 tersebut.

Namun, ia mengaku ditemui sekuriti yang menyebut pertemuannya itu akan sulit 

“Kemarin saya ke sana (Istana Negara) tapi kata sekuriti-nya susah,” ungkapnya.

Mbah Siti berharap kedatangannya menemui Prabowo presiden baru Indonesia itu untuk meminta tolong.

Kini, video kisah pilu Mbah Siti nenek 83 tahun ikhtiar jualan kaos kaki demi berobat dan bayar kontrakan hingga ingin bertemu Prabowo itu viral dan jadi sorotan warganet.

Sejumlah warganet prihatin dan menyarankan agar Mbah Siti difasilitasi tinggal di Dinsos.

“Bantu bawa ke Dinsos untuk difasilitasi masuk panti lansia dibawah pembinaan Dinsos”

“Viralkan teman2...sp tau bs ketemu pak Prabowo”

“Semoga Allah jaga kesehatan nya lapangkan dan luaskan rezeki ibu nya”

“Semoga sehat selalu dan selalu dilindungi oleh Allah SWT dikelilingi oleh orang2 baik, gak tega liat”

Baca juga: Tiap Hari Jalan Kaki, Pria Diam-diam Jualan Balon karena Malu Usahanya Bangkrut, Keluarga Tak Tahu

Sebelumnya, kisah Mbah Puji penjual kerupuk juga viral di media sosial.

Di usianya yang senja, Mbah Puji jualan kerupuk karena dirinya sebatang kara dan tinggal di sebuah gubuk.

Perjuangannya viral setelah diunggah akun Instagram @gerakmenebarkebaikan, Minggu (29/9/2024).

"Kaki lumpuh dan mati rasa sejak kecil, Kakek Puji berjualan Kerupuk Sambil Merangkak," tulis pengunggah, Senin (30/9/2024).

Dalam video yang diunggah, Mbah Puji terlihat tengah beristirahat.

Namun tempat istirahat sekaligus untuk tidurnya tersebut begitu tidak layak.

Mbah Puji tidur dengan alas kardus seadanya.

Kondisi kaki Mbah Puji pun memilukan, kedua kakinya tampak bengkok.

Di gubuk yang sudah tidak layak, Mbah Puji hanya tinggal sendiri.

Ia kini hidup sebatang kara.

Meski kondisinya memprihatinkan, Mbah Puji disebut tidak pernah mengeluh.

"Inilah kisah haru Mbah Puji, hidup sebatang kara di dalam gubuk kecil beralaskan tanah, dengan keterbatasan fisik.

Mbah Puji tak pernah sedikitpun mengeluh dan menuntut kepada sang pencipta.

Bagi Mbah Puji apa yang ia alami saat ini merupakan hadiah terindah dari tuhan untuk dirinya," lanjut pengunggah.

Di tengah keterbatasan fisik, Mbah Puji tetap berjualan kerupuk di pinggir jalan.

Kerupuk yang dijualnya diambil dari pemasok di dekat rumahnya. 

Namun keuntungan yang didapatnya hanya Rp10.000 per hari, itupun jika kerupuknya habis.

"Setiap hari, Mbah Puji beradu Nasib, di terpa panas juga hujan berjualan kerupuk di pinggir jalan demi mendapatkan sesuap nasi.

Kerupuk yang ia jual pun bukan ia buat sendiri, melainkan dari pemasok yang berada di dekat rumahnya.

Keuntungan yang di dapat Mbah Puji hanyalah 10 ribu perhari, itupun jika kerupuknya habis," sambungnya.

Baca juga: Jariyah Resah Rekening di ATM Tinggal Rp 4000, Ternyata Ulah Tetangga untuk Main Judi Online

Dari kejauhan, Mbah Puji terlihat seperti orang berjualan yang duduk di tanah.

Namun saat didekati, ternyata ia berjualan sambil merangkap dengan kerupuk yang tergantung di lehernya.

Tangannya kerap kali terluka karena tergores aspal atau bebatuan karena dijadikan tumpuan saat ia berjalan.

Yang memilukan, ia terkadang terserempet motor atau mobil yang melintas.

"Ya enggak apa-apa mungkin mereka enggak kelihatan, mau gimana lagi, kan saya jualannya di bawah."

"Enggak heran kalau mereka enggak lihat saya," ujar Mbah Puji sambil tersenyum. 

Meski hidup dengan kondisi keterbatasan fisik, Mbah Puji masih tetap berbagi kepada sesama.

"Tetapi Di balik keadaanya yang sulit, Mbah Puji juga sering berbagi dengan anak anak pengamen di jalan, memberi air minum atau sekedar kerupuk dagangannya," pungkas pengunggah.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved