Berita Viral
Dipaksa Turuti Nafsu Selebgram Beristri, Gadis Kini Kena Kanker Disuruh Minum Obat Hormon & Aborsi
Dipaksa turuti nafsu sosok influencer beristri, gadis berusia 23 tahun kini menderita kanker.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Dipaksa turuti nafsu sosok influencer beristri, gadis berusia 23 tahun melapor ke polisi.
Ia mengaku dirudapaksa oleh sosok influencer asal Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Kini ia kena kanker dan menderita kelainan hormon.
Baca juga: Heboh Rekaman Video Asusila Lagi Viral di Medsos, Pelaku Diduga dari Blitar, Polisi Turun Tangan
Gadis berinisial AY ini memang sebelumnya menjalin hubungan tanpa status dengan seorang influencer berinisial YD (38).
Hal itu seperti disampaikan penasihat hukum AY, Esa Caesar Farandi Angesti.
Ia mengatakan, awalnya AY menjalin hubungan tanpa status dengan YD sejak November 2022.
"Mereka menjalin hubungan tanpa status," kata Esa kepada wartawan, Sabtu (26/10/2024).
AY mengaku, awalnya YD mengaku seorang lajang.
Sehingga mereka menjalin cinta dan sempat berhubungan intim.
Namun saat tahu YD ternyata pria beristri, AY kemudian menjauh dan ingin menyudahi hubungannya.
"Awalnya YD mengaku bujangan, namun ketika mengetahui YD telah beristri, hubungan mereka mulai merenggang," lanjut Esa.
Meski demikian, ternyata YD diam-diam merekam hubungan intim dengan AY sebelumnya.
Rekaman tersebut kemudian digunakan sebagai alat untuk mengancam AY jika tak mau lagi memuaskan hawa nafsu YD.
Singkat cerita, pada tanggal 9 Juli 2024, YD kembali mengajak AY ke sebuah hotel.
Namun AY menolak diajak berhubungan intim.
"Klien saya sebetulnya sudah tidak mau ketika diajak pergi."
"Klien saya dirayu, diajak makan, jalan-jalan, kemudian ke hotel untuk istirahat saja."
"Tapi di hotel terjadi pemaksaan untuk melakukan hubungan seksual," ungkap Esa lagi, melansir Kompas.com.
Esa mengatakan, selama menjalin hubungan tersebut, YD kerap mengancam akan menyebarkan video asusila keduanya apabila AY menolak berhubungan intim.
"Selama berhubungan (badan), YD selalu merekam dan disimpan."
"Itu yang dipakai untuk mengancam, ketika tidak mau (berhubungan badan) maka video tersebut akan disebar," kata Esa.
Baca juga: Pemuda Nekat Sebarkan Video Asusila di Kamar Kos dengan Mantan Pacar Akibat Putus Cinta
Ancaman tersebut ternyata menjadi kenyataan.
Menurut Esa, sedikitnya ada lima potongan video dan tangkapan layar hubungan badan keduanya yang tersebar melalui WhatsApp dan Instagram.
Lebih lanjut Esa mengatakan, selama menjalin hubungan tersebut, AY juga dipaksa mengkonsumsi obat hormon agar tidak hamil.
Sehingga diduga mengakibatkan korban kini menderita kanker payudara stadium 2.
"AY terkena kanker payudara stadium 2 akibat mengkonsumsi obat hormon dalam jangka waktu panjang dan tidak beraturan."
"AY juga mengalami kelainan hormon permanen," ujar Esa.
Baca juga: Tunggu Suami Berangkat Kerja, Ibu Bikin Video Asusila Sama Anaknya, Minta Keponakannya Rekam
Bahkan selama menjalin hubungan dengan DY, AY juga telah melakukan aborsi janin hasil hubungannya sebanyak dua kali.
Esa mengatakan, kasus tersebut baru dilaporkan ke polisi karena selama ini AY ketakutan.
"Selama ini AY tidak berani speak up karena YD dianggap memiliki peranan yang kuat di Banyumas, karena merupakan pemilik akun Instagram besar," kata Esa.
Selain dua perkara di atas, kata Esa, pihaknya juga melaporkan YD atas dugaan perusakan beberapa barang milik AY.
Ketika dikonfirmasi, Kasat Reskrim Polresta Banyumas, Kompol Andryansyah Rithas Hasibuan mengatakan, polisi masih mendalami kasus tersebut.
"Kami masih mendalami kasus tersebut dengan meminta keterangan saksi-saksi, termasuk pelapor. Untuk terlapor belum kami mintai keterangan," jelas Andryansyah.
Sementara itu, kakak beradik korban rudapaksa 13 pria di Purworejo, Jawa Tengah, mencari keadilan dengan mendatangi pengacara kondang Hotman Paris Hutapea.
Kedua korban, K (16) dan A (14), didampingi oleh bibinya saat menemui tim Hotman Paris di Kopi Gemoy, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Sabtu (19/10/2024).
Mereka datang ke Hotman Paris untuk meminta bantuan hukum atas kasus yang hingga kini mandek.
Mereka berharap, bantuan dari tim Hotman Paris dapat mempercepat proses hukum dan memastikan Polres Purworejo segera menetapkan para tersangka.
Apalagi selama ini keduanya tak mendapatkan perlindungan dari orang tua.
"Hari ini dua korban pemerkosaan dari Purworejo datang ke Hotman 911 bersama pengasuh mereka," kata Hotman Paris.
"Ayahnya sudah meninggal, dan ibunya mengalami ketergantungan atau keterbelakangan mental, jadi mereka tidak mendapat perlindungan yang layak," lanjut dia.
Hotman Paris mengatakan, kedua korban mengalami rudapaksa selama setahun lalu yaitu pada 2023.
Secara biadab, para pelaku melakukan rudapaksa ke korban di bawah umur.
Kedua korban dicekoki pelaku dengan minuman keras.
Saat melakukan aksinya, pelaku bahkan merekam aksinya diam-diam.
Pelaku juga mengancam akan menyebarkan video rudapaksa mereka.
"Kedua korban dirudapaksa oleh 13 orang secara bergantian, hampir tiap bulan mengalami kekerasan."
"Bahkan ada satu pelaku yang tega memperkosa kedua korban dalam hari yang sama," beber Hotman Paris.
Baca juga: Kini Mau Tanggung Jawab, Guru Pemeran Video Asusila Siswi SMA Ternyata Ingkari 1 Janji ke Kepsek
Bahkan akibat pemerkosaan ini, korban A sampai hamil dan melahirkan seorang bayi.
Korban A juga dipaksa untuk menikah siri dengan salah satu pelaku pemerkosaan.
Sebelum akhirnya pelaku tak bertanggung jawab menafkahi anak yang dilahirkan korban.
Menurut Hotman Paris, kasus ini sudah dilaporkan ke Polres Purworejo sejak Juni 2024.
Namun hingga kini belum ada kemajuan signifikan.
Sebab, diduga ada upaya menutupi kasus yang dilakukan oleh perangkat desa tempat tinggal korban.
Kedua korban sebelumnya diminta untuk berdamai dengan iming-iming uang Rp5 juta dari salah satu pelaku.
Namun uang tersebut ternyata diambil oleh perangkat desa setempat.
Ia pun mendesak Polres Purworejo segera menangkap dan menetapkan tersangka terhadap para pelaku.
"Ini sudah berbulan-bulan, tapi prosesnya jalan di tempat. Sampai sekarang belum ada penetapan tersangka," ucapnya.
"Kami memohon perhatian seluruh aparat hukum negeri ini, termasuk Bapak Prabowo sebagai presiden terpilih, Bapak Kapolri, Bapak Kapolda Jawa Tengah, Bapak Kabid Propam Jawa Tengah, dan Kapolres Purworejo."
"Mohon segera ditindaklanjuti," tegas Hotman Paris, dikutip dari Tribun Jakarta.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com
| Boim Bisa Dapat Rp400 Ribu Sehari Lewat Jasa Suruh, Pernah Diminta Pelanggan Jadi Intel Dadakan |
|
|---|
| Mobil Innova Lindas Sekumpulan Anak Kecil yang Main Sambil Jongkok, Pengakuan Sopir Terungkap |
|
|---|
| Tak Terima Disalahkan usai Laporkan 2 Guru Gegara Uang Rp20 Ribu, Faisal Tanjung LSM: Saya Ditantang |
|
|---|
| Rizki Dapat Tawaran Direkrut SSB, Kiper Muda itu Malah Terdampar di Kamboja, Keluarga Khawatir |
|
|---|
| Awalnya Warga Curiga Lihat Truk Parkir di SPBU yang Tutup, Ternyata Diam-diam Isi Solar ke Tangki |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/pesta-seks-remaja-kekerasan-seksual-depresi.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.