Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Jualan Kaos Kaki Belum Laku, Siti Terpaksa Makan Nasi Basi, Nangis Dagangan Diborong Dapat Rp2 Juta

Hidup Siti nelangsa makan nasi basi karena jualan kaos kakinya belum laku. Ia ingin pulang kampung merasa capek.

Penulis: Arie Noer Rachmawati | Editor: Mujib Anwar
TikTok
Hidup Siti nelangsa makan nasi basi karena jualan kaos kakinya belum laku. Ia ingin pulang kampung merasa capek. 

TRIBUNJATIM.COM - Pilu nasib Siti penjual kaos kaki.

Ia harus gigit jari lantaran dagangannya tak kunjung laku.

Hidupnya pun nelangsa.

Ia terpaksa makan nasi basi lantaran tak ada uang.

Kisah nenek penjual kaos kaki ini belakangan disoroti hingga viral di media sosial.

Siti viral karena keinginannya bertemu Presiden Prabowo.

Siti ingin bertemu Prabowo untuk meminta bantuan berobat.

Diketahui keadaan Siti sudah sakit-sakitan di usianya yang senja.

Jalanpun, badan Siti membungkuk.

Namun ia harus tetap berjuang mencari nafkah tanpa suami dan anak.

Siti hidup sendiri di Jakarta.

Bahkan rumahnya yang ada di kawasan Cipinang, Jakarta Timur jauh dari kata layak.

Dalam postingan TikTok Donny Ramadhan, dikutip dari Tribun Bengkulu pada Selasa (29/10/2024), Siti mengaku hanya menempati rumah petak milik orang lain.

Setiap bulan, ia harus membayar sekitar Rp 1 juta untuk biaya air, listrik hingga keamanan.

Mbah Siti Jual Kaos Kaki Demi Bayar Kontrakan dan Obat, Datangi Istana karena Ingin Ketemu Presiden
Mbah Siti Jual Kaos Kaki Demi Bayar Kontrakan dan Obat, Datangi Istana karena Ingin Ketemu Presiden (Instagram @wali_umat)

Sementara harga kaos kaki yang dijualnya hanya Rp 15 ribu per pasangnya.

Di balik keuntungan yang tak seberapa, Siti terkadang harus gigit jari karena barang dagangan yang dibelinya dari Jatinegara itu tak habis terjual.

Kendati demikian, kini Siti rela makan nasi basi lantaran tak ada uang lagi.

Kondisinya yang sudah sakit-sakitan juga membuat jualannya tak tentu.

Sama seperti hari itu.

Siti sedang tak berjualan karena sakitnya kambuh.

Punggungnya memang kerap sakit di usianya kini.

Hal ini jugalah yang menjadi alasannya ingin kembali ke tempat kelahirannya di Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung.

Baca juga: Perjuangan Ainun Siswi SD di Bandung Jualan Permen Jahe Ditangkap Satpol PP, Bantu Bayar Kontrakan

"Nenek sudah capek, bisa ga ya nenek pulang kampung," ucapnya dikutip dari Instagram sayaphati, Selasa (29/10/2024).

Kini warganet berduyun-duyun membantu donasi untuk Siti agar bisa pulang kampung.

Nantinya, bila donasi terkumpul, Siti akan didampingi oleh tim sayaphati menuju ke Pangkal Pinang.

Sebelumnya, Siti mengaku usahanya untuk bisa mendapatkan kehidupan lebih baik, tak hanya dengan mendatangi rumah Prabowo Subianto.

Ia mengatakan, sudah beberapa kali meminta bantuan ke Dinas Sosial DKI Jakarta.

Namun hingga saat ini hasilnya masih nihil.

Siti tetap harus berkeliling jualan kaos kaki demi bisa makan.

"Dinas sosial saya sudah ngajuin berapa kali. Udah diurus juga sama RT tapi sampai sekarang belum juga," ujar Siti.

Mbah Siti penjual kaos kaki hidup sebatang kara, datangi Presiden Prabowo demi dapat bantuan
Mbah Siti penjual kaos kaki hidup sebatang kara, datangi Presiden Prabowo demi dapat bantuan (Tangkapan layar)

Di sisi lain, Siti mengaku tak pernah sekalipun dibenaknya terlintas untuk mengemis.

Ia lebih memilih berjualan meski untuk berjalan aja dirinya sudah kesusahan.

"Saya enggak mau minta-minta, malu," kata Siti.

"Saya sudah jualan kaos kaki sudah 20 tahun," imbuhnya.

Donny kemudian memborong semua kaos kaki milik Siti.

Ia memberikan Siti uang sebesar Rp2 juta.

Menerima uang tersebut, mata Siti berbinar-binar.

"Beneran ini mas? Ya Allah mas terima kasih," ucap Siti.

Warganet yang melihat perjuangan Siti, merasa iba sekaligus miris.

Mereka berharap pemerintah lebih memperhatikan nasib rakyat kecil seperti Siti.

"Hallo DINSOS....? Kerjaan Kalian Ngapain...? Pengajuan Sdh berkali-kali kok tidak ditanggapi...?"

"Ibunya ingin berharap langsung kepda presiden yang dia pilih untuk membantunya, tapi kmungkinannya sulit"

"Ayo nih presiden terpilih lht gak nih ...butuh dibantu"

"Pak @prabowo tolonglah ibu ini..beliau sampai ke rumah bapak loh pak.."

Baca juga: 15 Tahun Jualan Kue Rangi Meski Kaki Tak Sempurna, Aki Uyung Nangis Dapat Rp 2 Juta: Orang Kampung

Kisah serupa, seorang kakek penjual pisang di Bogor di usianya yang sudah renta, mencari nafkah demi keluarganya di rumah.

Bahkan demi berjuang mencari nafkah, sang kakek bernama Abah Iman ini rela memikul dua keranjang pisang.

Perjuangan Abah Iman yang tetap semangat mencari nafkah demi bisa tetap bertahan hidup inipun viral.

Diketahui, Abah Iman setiap harinya harus berjalan berkilo-kilometer sambil memikul dua keranjang berisi pisang.

Pilunya, ia kuat berjalan tanpa alas kaki sembari berjualan.

Momen saat Abah Iman jualan ini direkam dan diunggah oleh akun Instagram @silihasahsilihasihsilihasuh pada Senin, 21 Oktober 2024.

Kakek penjual pisang tersebut tampak sedang keliling berjalan kaki di kawasan Jalan Merdeka, Kota Bogor.

"Dari kejauhan abah keliatan bingung karena hari sudah sore tapi pisang jualannya masih dua keranjang penuh," tulis narasi dalam video tersebut.

Saat ditemui, ternyata buah pisang yang dibawa Abah Iman masih utuh, belum ada yang membelinya sejak pagi hingga sore.

"Karena tak kunjung ada yang beli abah mencoba keliling lagi tanpa menggunakan alas kaki," kata dia.

Baca juga: Nasib Derlin Dulu Viral Bangun Jam 1 Pagi Buat Jualan Kue, Kini Sukses Bisa Umrah, Ibu sampai Nangis

Pengunggah pun kemudian sempat sedikit berbincang dan membeli buah pisang yang dijual Abah Iman.

"Abah tak berhenti berdoa karena kami membeli dagangannya," sambungnya.

Semangat kakek penjual pisang ini nampak tak pernah luntur.

Peci hitam yang warnanya sudah mulai pudah, menjadi pelindung kepala Abah Iman dari terik panas dan hujan.

Dari wajahnya, nampak tergambar jika ia merupakan sosok yang tegar dalam menjalani kehidupan.

Panasnya aspal jalanan, batu kerikil, hingga tajamnya duri, bukan menjadi penghalang Abah Iman dalam mencari nafkah dengan pikulan keranjang pisangnya.

Telapak kakinya seolah sudah tak lagi rasa sakit demi berjuang mencari nafkah untuk keluarganya di rumah.

Ia pun kembali melanjutkan memikul keranjang pisangnya untuk berkeliling dengan harapan pulang membawa uang hasil jualannya.

"Diwaktu sudah soire hari abah masih harus berjalan kaki mencari rezeki tanpa alas kaki," lanjut keterangan, melansir Tribun Bogor.

Dalam captionnya dituliskan jika pisang yang dijual Abah Iman merupakan milik orang lain.

"Pisang yang abah jual adalah milik orang lain, abah hanya bekerja dan mendapatkan sedikit keuntungan untuk menyambung hidupnya," tulis caption akun @silihasahsilihasihsilihasuh.

Menurutnya, keuntungan dari hasil penjualan pisang tersebut yang hanya Rp3 ribu dari perikat pisang yang terjual.

Pendapatan ini tentu tidak sepadan dengan beban berat yang Abah Iman pikul setiap harinya.

"Sepertinya jika pakai gerobak perjuangan mencari nafkah abah akan sedikit teringankan. Namun apa daya, kata abah penghasilannya bisa cukup untuk makan pun sudah Alhamdulillah," tutupnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved