Berita Viral
Nasib Guru Syahrul Akhmad Dipukuli Keluarga Murid, Sekolah sampai Libur karena Takut Diintimidasi
Tengah viral di media sosial kasus guru dianiaya keluarga murid. Guru PJOK di MTsN Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah itu bernama Moh Syahrul Akhmad.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Tengah viral di media sosial kasus guru dianiaya keluarga murid.
Guru PJOK di MTsN Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah itu bernama Moh Syahrul Akhmad.
Guru Syahrul dipukuli di sekitar halaman sekolah saat sedang mengajar.
Dilansir melalui akun X @bacottetangga__ pada Sabtu (2/11/2024) via BanjarmasinPost, aksi pemukulan tersebut dilakukan oleh warga yang merupakan kerabat siswa di sekolah tersebut.
Dalam video yang beredar tampak Moh Syahrul Akhmad yang mengenakan kaus olahraga merah sedang berdiri di tengah lapangan.
Tiba-tiba keributan pun terjadi hingga membuat para murid dan guru turun ke lapangan.
Tak berselang lama muncul beberapa pemuda yang mendatangi guru PJOK tersebut dengan penuh emosi.
Para guru pun berusaha menghalangi mereka namun aksi pemukulan itu pun tak terhindarkan.
Sejumlah pemuda yang membuat keributan di sekolah itu diketahui merupakan kerabat dari seorang siswa.
Mereka mendatangi sekolah dan melakukan tindak pemukulan lantaran tak terima terkait insiden yang terjadi dengan siswa bersangkutan.
Baca juga: Dipolisikan Wali Murid, Guru Olahraga SD Diminta Bayar Uang Damai Rp 30 Juta, Warga Serukan Donasi
Pelaku lantas masuk ke sekolah mencari guru PJOK tersebut dan terjadi pemukulan.
Informasi yang beredar MTs tersebut sudah dua hari libur karena mendapatkan intimidasi dari warga tersebut.
PGRI Kab. Buol pada Jumat 1 November 2024 mengadakan aksi damai terkait insiden penganiayaan guru di MTsN Buol tersebut.
Sementara itu sebelumnya, sebuah video yang menunjukkan seorang guru merekam para siswa saat proses belajar mengajar di kelas juga viral di media sosial.
Video yang diunggah oleh akun Instagram @undercover.id ini menampilkan sang guru yang mengungkapkan perasaan serba salah ketika melihat siswa-siswanya asyik mengobrol dan bahkan tidur saat pelajaran berlangsung.
Dalam video tersebut, terdapat keterangan yang mencerminkan kecemasan sang guru ketika hendak menegur siswa-siswanya.
Apalagi belakangan ini banyak guru yang dilaporkan ke polisi jika menegur siswa yang berkelakuan tidak baik di sekolah.
“Mau negur, takut dilaporkan polisi,” tulisnya.
Baca juga: Tak Mampu Bayar Uang Damai Rp 70 Juta, Guru Marsono Dipaksa Wali Murid Ngaku Pukuli Anaknya: Ngotot
Di dalam cuplikan video, terlihat sejumlah siswa perempuan fokus mengerjakan tugas, sementara kelompok laki-laki tampak lebih santai, asyik berbincang dan bahkan ada yang terbaring di kursi, hanya terlihat kakinya di kamera.
Meskipun demikian, beberapa murid laki-laki masih berusaha berkonsentrasi pada tugas meskipun dikelilingi oleh teman-teman yang lebih memilih bersenang-senang.
Reaksi netizen terhadap video ini cukup beragam. Banyak yang merasa prihatin sekaligus geram dengan situasi tersebut.
Beberapa di antara mereka berharap agar Ujian Nasional diadakan kembali untuk menanamkan rasa tanggung jawab pada siswa.
"Pak menteri apakah ikut andil hasilnya jd begini?," tulis warganet.
"Saya guru. Saya ingin UN dikembalikan. Setelah kelulusan kemarin ini, siswa sy yg baru lulus itu berani membuat story "jare sopo arek ndablek ndak lulus, lulus kabeh bos" Hanya bisa tersenyum walau ingin memaki. Tolong kembalikan harga diri kami," timpal yang lain.
"Tergantung wibawa gurunya... makanya kembalikan UN agar anak2 tahu bahwa perjuangan utk lulus itu berat," sahut yang lain.
Kasus Lain
Seorang guru berinisial H di salah satu SMP swasta di Bogor dinonaktifkan setelah diduga menganiaya siswa berinisial L (14).
“Pelaku mengakui. Saya sebagai kepala sekolah saya nonaktifkan sampai hari ini di rumahkan, sampai masalah ini selesai,” ujar Kepala salah satu SMP swasta di Bogor, Dede Wahyu kepada Kompas.com, Rabu (30/10/2024).
Dede menegaskan, pihak sekolah tidak menutupi kejadian tersebut. Dia meminta H bertanggung jawab atas perbuatannya.
“Pihak sekolah tidak menampik ada kejadian itu. Ke depan bapak harus menanggung segala risiko tuntutan dari keluarga,” ungkap Dede.
Namun, Dede menyarankan untuk kedua belah pihak menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan.
“Tapi, saran saya kalau masih bisa diselesaikan secara kekeluargaan, selesaikan,” ujarnya.
Sebelumnya, pelajar SMP berinisial L (14) diduga menjadi korban penganiayaan oleh wali kelasnya berinisial H di sekolah swasta di Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.
Kejadian ini dipicu karena L diduga mengobrol saat sedang di majelis, yang dianggap tidak patut sebagai seorang ketua kelas pada Senin (21/10/2024).
“Anak saya ngobrol di majelis, di belakang kursi. Karena anak saya ketua kelas dipanggil oleh wali kelasnya, sambil dijewer bilang sebagai ketua kelas harus memberikan contoh yang baik,” ucap Ayah korban, Umar (39) saat ditemui Kompas.com, Selasa (29/10/2024).
Setibanya di rumah, Umar mendapati kondisi L memar di bagian matanya. Namun, pihak sekolah awalnya menyampaikan bahwa L terjatuh di kamar mandi.
Namun, Umar mendapat informasi dari orangtua murid lain bahwa anaknya terluka karena mendapatkan kekerasan fisik hingga pingsan.
“Selasanya ada orangtua murid yang bilang anak saya bukan jatuh, tetapi dipukul sampai pingsan. Setelah pingsan ditendang,” cerita Umar.
Pada Rabu, pihak sekolah mengunjungi rumah Umar untuk menyampaikan permintaan maaf.
Pihak sekolah mengakui bahwa mereka sempat memberikan informasi yang tidak benar terkait kejadian tersebut.
“Hari Rabunya pihak sekolah datang dan minta maaf karena memberikan berita bukan yg sebenarnya,” ujarnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
kasus guru dianiaya keluarga murid
Sulawesi Tengah
viral di media sosial
berita viral
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Didemo Masyarakat, Puan Maharani Jawab Tak Ada Pembatalan Tunjangan Rumah DPR: Kan Sudah Disampaikan |
![]() |
---|
Peneliti BRIN Singgung Kualitas Anggota DPR, Sebut Maaf Saja Belum Cukup |
![]() |
---|
Spesifikasi Mobil Mewah Ahmad Sahroni yang Hancur usai Rumahnya Dijarah Massa, Harga Rp 1,8 Miliar |
![]() |
---|
Rekam Jejak Ahmad Sahroni, Tukang Semir Sepatu Menjelma Jadi Crazy Rich, Kini Rumahnya Dijarah |
![]() |
---|
Kesaksian di Balik Jendela Lantai 30 saat Demo di Surabaya, Kini Nasib Gedung Grahadi Membara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.