Pilkada Batu 2024
Dicurhati Soal Komoditas Apel di Batu yang Berkurang, Firhando Gumelar Beber 2 Program yang Diusung
Dicurhati soal komoditas apel di Kota Batu yang semakin berkurang, Firhando Gumelar beber dua program yang diusung.
Penulis: Dya Ayu | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Dya Ayu
TRIBUNJATIM.COM, BATU - Buah apel merupakan ikon Kota Batu, karena dulu, Batu menjadi salah satu penghasil apel terbesar di Indonesia.
Sayangnya, kini apel di Kota Batu pamornya sudah tak sekuat dulu.
Hal ini karena para petani memilih untuk beralih ke buah dan tanaman lainnya untuk terbebas dari kerugian yang diderita karena menanam apel.
Bahkan pemilik Pabrik Apel Celup di Kota Batu, Alfredo Dhilan mengakui jika petani apel di Kota Batu mulai berkurang banyak.
“Saya terkadang gemas oleh narasi yang dibangun pemerintah saat ini yang mengatakan bagaimana caranya mempertahankan apel. Karena narasi yang pas bukan mempertahankan, tapi mengembangkan pertanian apel dan olahan buah yang seharusnya menjadi keunggulan Kota Batu,” kata Alfredo, Senin (4/11/2024).
Menurutnya, pemerintah harus membuka mata terhadap dunia pertanian saat ini, yang sudah selayaknya dipandang sebagai industri.
Sehingga ketika bicara soal industri, para petani di Batu harus belajar tentang masalah HPP atau harga pokok produksi. Hingga turunan dari buah apel itu sendiri.
Lantaran sudah menjadi industri, ada beberapa faktor yang mempengaruhi. Misalnya sarana dan prasarana (sarpras), lebih spesifik soal infrastruktur.
Sedangkan kenyataannya di Kota Batu masih banyak jalan-jalan ke kebun-kebun yang masih tanah.
Dengan kondisi akses menuju dan dari kebun masih seperti itu, menurut Alfredo, itu menjadi biaya tersendiri bagi petani, sebab untuk proses panen misalnya, akses ke dan dari kebun butuh kendaraan untuk mengangkutnya, atau tenaga manusia untuk membawanya ke bawah.
Baca juga: Banyak Petani Beralih Tanam Jeruk, Ini Upaya Pemkot Jaga Eksistensi Buah Apel Kota Batu
“Kalau hujan mobil tidak bisa lewat karena becek. Sehingga ketika panen, para petani harus memanggul dari kebun ke bawah. Itu kan cost buat petani. Ironisnya, kondisi ini bukan hanya di kebun saya, tapi juga terjadi di banyak lokasi kebun lainnya. Saya berharap Wali Kota Batu baru bisa memahami ini,” ujar politikus Partai Golkar Batu itu.
Sementara itu, menanggapi persoalan ini, Calon Wali Kota Batu nomor urut 2, Firhando Gumelar mengaku sejak awal ia sudah memetakan masalah pertanian di Kota Batu, khususnya komoditas apel.
Satu di antara programnya adalah meningkatkan hasil produksi para petani apel, sehingga nilai jual apel dari Kota Batu bisa meningkat.
Dengan adanya curhatan dari Alfredo terkait petani dan komoditas apel, ia yakin jika ada niat yang benar, maka pertanian di Kota Batu bisa dikelola dengan baik, ditata dengan benar, diatur dengan regulasi yang sesuai, dan dipastikan hasil bumi Kota Batu akan naik harga jualnya.
Kota Batu
Alfredo Dhilan
buah apel
Firhando Gumelar
TribunJatim.com
berita Kota Batu terkini
Tribun Jatim
berita Jatim terkini
Persiapan Wali Kota Batu Terpilih sebelum Dilantik di Istana Negara dan Ikuti Retreat di Magelang |
![]() |
---|
Hasil Real Count Pilkada Batu 2024, Nurochman-Heli Unggul Telak di TPS Firhando Gumelar |
![]() |
---|
Tak Bisa Nyoblos di Batu, Kris Dayanti Antar Anak ke Bandara dan Pantau Hasil Penghitungan Suara |
![]() |
---|
Bersama Keluarga dan Tetangga, Cawali Kota Batu Nurochman Jalan Kaki ke TPS untuk Salurkan Hak Pilih |
![]() |
---|
Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai Cek Logistik Pilkada Serentak 2024 Jelang Pencoblosan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.