Berita Viral
Norma Kaget Rumah Kayunya Dipindah Paksa Pemilik Lahan karena Beda Pilihan Cabup, Tersinggung Ucapan
Aksi pemilik lahan paksa pindahkan rumah warga viral di media sosial. Pemilik rumahpun kaget tak menyangka tuan tanah tega.
Penulis: Arie Noer Rachmawati | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Aksi pemilik lahan paksa pindahkan rumah warga viral di media sosial.
Pemilik rumahpun kaget tak menyangka tuan tanah tega.
Pemicu perkara itu diduga karena beda pilihan calon bupati di Pilkada 2024.
Kasus ini terjadi di Lojie, Desa Bojo, Kecamatan Malusetasi, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan.
Pemilik rumah yang dipaksa pindah itu bernama Norma.
Sementara pemilik lahan ialah Santi.
Adapun momen warga gotong royong pindahkan rumah Norma inipun terekam hingga viral di media sosial.
Satu di antaranya dibagikan akun X @bacot pada Minggu (3/11/2024) sekitar pukul 14.43 WIB.
"AGAK LAEN. Dua rumah warga Lojie, Desa Bojo, Kecamatan Malusetasi, Kabupaten Barru, Sulsel dipindahkan paksa lantaran beda pandangan politik dengan orang yang dipercaya pemlik lahan, Jumat (1/11/2024)," tulis akun tersebut.
"Pemilik Lahan mengusung calon No 2. Pemilik Rumah mengusung calon No 3."
Terlihat dalam video tersebut, puluhan warga beramai-ramai menggotong sebuah rumah kayu.
Sementara di bagian depan rumah tersebut terlihat banner pasangan Calon Bupati Barru, Sulawesi Selatan.
Pada bagian tengah video, tertulis caption "Beda pilihan Calon Bupati Barru, Rumah warga dipindahkan paksa".
Setelah viral di media sosial, video itu menuai beragam komentar dari warganet.
Baca juga: Rumah 2x3 Meter Sumpek Ditinggali 14 Orang, Sekeluarga Bergantian Tidur di Balai RW Beralas Terpal

"Santay dulu gak sihh ..Yang punya rumah masih bobo siang di dalem. Buka pintu.. auto terkejut," tulis akun @bebeb.
"Selalu ya pemilihan gini membawa perpecahan diantara warga," akun @gardenia menambahkan.
"Ga usah sampe gitu, kita sakit atau matipun sekalian yg nolong tetangga bukan org lain."
"Inget manusia saling membutuhkan satu dgn yg lain," akun @yudiguntara ikut mengomentari.
Norma menjelaskan, peristiwa tersebut bermula pada saat orang yang dipercaya pemlik lahan (Santi) melihat baliho paslon nomor 3, Andi Ina-Abustan di tempel di dinding rumahnya bagian depan.
"Sehingga santi menghampiri rumah saya, sudah dua kali Santi ke rumah saya," ujarnya saat ditemui Tribun Timur, dikutip dari Tribun Bengkulu.
"Tapi tidak ada saya waktu Santi datang pertama kalinya. Dan yang kedua kalinya Santi ketemu dengan sepupu saya dan meminta untuk mencopot baliho nomor 3 yang ditempel di rumahnya," kata Norma.
"Karena Santi mendukung nomor 2, Ulfa Nurul Huda-Mudassir Hasri Gani, sementara kami di nomor 3" bebernya.
Baca juga: Pemilik Toko Emas Syok Rugi Rp21 Juta usai Pembelinya Jual Kalung Palsu 30 Gram, Tersadar Warna Beda
Setelah itu, Norma mengungkapkan mendapat telepon dari Santi dan menyinggung terkait tanah yang ditempati rumahnya.
"Sehingga saya langsung cari tukang untuk memindahkan rumahku," tandasnya.
Ia akui tersinggung dengan ucapan Santi.
Terutama ucapannya bahwa itu yang besar balihonya bisa memang dipindah rumahnya.
"Beda dengan rumah yang sebelahnya, kecil saja balihonya bisa dibuka saja," tambahnya.
"Cuma karena kami berkeluarga sehingga kami memilih untuk sama-sama pindah dan tidak mungkin satu rumah saja yang pindah pasti kita sama-sama pindah rumah," ungkapnya.
"Tanpa disuruh pindah, dari awal saya memang mau pindah karena sudah ada tanahku sendiri," tutupnya.
Kedua rumah panggung tersebut dipindahkan secara gotong royong bersama warga setempat dan bersama ratusan pendukung paslon nomor 3.
Rumah tersebut dipindah ke tanah pribadinya masing-masing yang lokasinya hanya berjarak sekitar 100 meter.
Baca juga: Pemilik Warung Kesal Pencuri Maling Uang Tokonya Rp10 Juta Dikembalikan Cuma 50 Ribu: Saya Gak Usil
Terkait Pilkada 2024, belakangan viral juga aksi calon bupati ngamuk ke warga karena mengacungkan simbol dua jari.
Bahkan calon bupati tersebut juga menegaskan dirinya adalah anak dari sosok penting.
Calon bupati itu diketahui bernama Nina Agustina.
Nina merupakan Calon Bupati Indramayu nomor urut 3.
Nina Agustina terlibat konflik dengan warga di sebuah desa di Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Kejadian tersebut terjadi saat Nina sedang melintas bersama rombongan patroli.
Ia merasa dihalangi oleh sejumlah warga.
Dalam video tersebut, tampak Nina marah kepada seorang warga karena merasa terganggu.
Ia juga diadang oleh warga yang mengacungkan simbol dua jari.
“Saya lewat baik-baik, kenapa kamu mencegat saya? Tadi semuanya mengacungkan jari angka dua, untuk apa?” kata Nina kepada warga dengan nada emosi.
Suasana semakin memanas ketika pengawal Nina yang berbadan tegap mengelilingi salah satu warga, nyaris memicu bentrokan fisik.
Nina kemudian menegaskan jika ada yang merasa keberatan terhadap kepemimpinannya, dia bertanggung jawab.
Nina juga mengancam akan melaporkan kejadian itu pada kapolres dengan menyebut dirinya diadang pendukung Lucky Hakim.
Pada potongan video lainnya, terlihat rombongan SUV Nina Agustina disambut beberapa warga yang mengacungkan simbol dua jari, yang diduga sebagai pendukung lawan politik.
Merasa mendapat perlakuan tak menyenangkan, Nina, putri mantan Kapolri Jenderal Pol (Purn) Da’i Bachtiar ini mengatakan akan membawa masalah ini ke jalur hukum.
Nina juga meminta warga tersebut untuk menunjukkan KTP mereka, sambil menegaskan dia adalah anak Da’i Bachtiar.
"Saya anak Da'i Bachtiar," ujar Nina dengan suara tinggi.
Adegan saat Nina memarahi warga dan teriak dengan menyebutkan nama orang tuanya tersebut lantas menjadi sorotan
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com
pemilik lahan paksa pindahkan rumah warga
viral di media sosial
Pilkada 2024
rumah
Sulawesi Selatan
Norma
Tribun Jatim
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
berita viral
Nadiem Makarim Kini Jadi Tersangka Kasus Chromebook, Sosok Ayah dan Ibunya Figur Anti Korupsi Viral |
![]() |
---|
Pengakuan Pria Jarah Rumah Uya Kuya karena 'Bayar Pajak', Kini Kembalikan Kasur yang Diambil: Takut |
![]() |
---|
Rincian Gaji dan Tunjangan DPR RI setelah Tunjangan Rumah Rp50 Juta Disetop |
![]() |
---|
Pilu Ibu dan 2 Anak Ditemukan Meninggal di Rumah, Ada Surat Wasiat untuk Suami: Saya Tidak Kuat |
![]() |
---|
Sosok Agus Setiawan, Mahasiswa Dikecam Gegara Temui Pimpinan DPR RI, Disebut Ketua BEM UI 'Ungu' |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.