Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pilkada Bojonegoro 2024

Paslon Setyo Wahono-Nurul Azizah Usung Konsep Pemerintahan Akomodatif untuk Majukan Bojonegoro

Paslon Setyo Wahono-Nurul Azizah mengusung konsep pemerintahan yang akomodatif untuk memajukan Bojonegoro ke depan.

Editor: Dwi Prastika
Istimewa
Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro nomor urut 2, Setyo Wahono-Nurul Azizah menegaskan komitmennnya untuk mengusung konsep pemerintahan akomodatif, Jumat (8/11/2024). 

TRIBUNJATIM.COM, BOJONEGORO - Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro nomor urut 2, Setyo Wahono-Nurul Azizah menegaskan komitmennnya untuk mengusung konsep pemerintahan akomodatif.

Jika diberikan amanah menjadi pemimpin di Bojonegoro, keduanya akan menciptakan pemerintahan lebih terbuka yang dapat mengakomodasi berbagai kepentingan masyarakat.

Cabup Bojonegoro, Setyo Wahono menyampaikan, konsep ini bertujuan untuk menciptakan pemerintahan yang lebih inklusif dan responsif terhadap berbagai aspirasi masyarakat.

Ia berkomitmen untuk melibatkan seluruh elemen daerah dalam proses pembangunan dalam memimpin Kabupaten Bojonegoro lima tahun ke depan.

“Konsep ke depan kami pemerintahan itu akomodatif, agar ruang publik dan masyarakat itu bisa menyalurkan aspirasinya,” kata Setyo Wahono, Jumat (8/11/2024).

Lebih lanjut, Wahono menyatakan, pembangunan yang berkelanjutan harus melibatkan semua pihak, baik masyarakat, sektor swasta, maupun lembaga sosial.

Menurutnya, pendekatan akomodatif ini diperlukan untuk mereduksi kesenjangan sosial dan ekonomi yang masih ada di Bojonegoro.

“Sehingga nanti masyarakat di seluruh Bojonegoro, khususnya pemuda-pemuda dapat terdeteksi kemampuan dan kekurangannya dari masing masing desa,” paparnya.

Baca juga: Pasangan Setyo Wahono-Nurul Azizah Siap Lanjutkan Pembangunan Kerakyatan di Bojonegoro

Selain itu, Setyo Wahono juga mengusung program Saluran Aspirasi dan Pengaduan untuk Bupati (SapaBupati) dalam salah satu program unggulannya.

Program SapaBupati merupakan medium pengaduan atau aspirasi publik agar tercipta komunikasi dua arah antara masyrakat dan pemerintah daerah.

Program SapaBupati ini diintegrasikan dengan perencanaan pembangunan daerah, sehingga perencanaan dilakukan berbasis aspirasi dan pengaduan warga.

SapaBupati juga didukung mekanisme penanganan pengaduan jelas dan terukur, serta adanya Tim Respons Cepat Tanggap.

“Ini agar bupati bisa berkomunikasi langsung dengan masyarakat. Kami akan membangun Bojonegoro itu tidak hanya untuk hari ini, tapi juga untuk masa depan generasi penerus,” pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved