Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sosok Yoka Penjual Kain Kafan Live di TikTok Jadi Sorotan, Mengaku Tak Pernah Dapat Komplain

Penjual kain kafan live TikTok yang diketahui berasal dari Bandung inipun mendadak viral di media sosial.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TikTok/kafani.id
Penjual kain kafan siaran live di TikTok 

TRIBUNJATIM.COM - Jualan kain kafan lewat live TikTok, aksi pria ini menarik perhatian netizen karena dinilai unik.

Penjual kain kafan yang diketahui berasal dari Bandung inipun mendadak viral di media sosial.

Penjualan kain kafan tersebut menarik perhatian karena gaya marketing sang penjual.

Baca juga: Penemuan Bayi Terbungkus Kain di Kursi Rumah Warga Pagak Malang, Berawal Dengar Suara Tangisan

Sang penjual menyarankan agar pembeli melakukan check out sebelum meninggal.

"Di-CO (check out) sekarang sebelum meninggal kak," ucap penjual kain kafan tersebut.

Selain itu, sang penjual kain kafan juga menampilkan contoh seorang pria menjadi dibalut kain kafan bak sesosok jenazah.

Belakangan video aksi penjual kain kafan ini viral dibagikan akun TikTok @akunlucuucul.

Dalam video tersebut memperlihatkan tiga pria yang sedang melakukan siaran live TikTok.

Satu dari ketiga pria tersebut menjadi host untuk mempromosikan dan melayani customer.

Sedangkan dua pria lainnya cosplay menjadi manekin atau model.

Kedua pria tersebut sengaja memakai kain kafan bak sesosok jenazah.

Di sana juga terdapat sejumlah produk kain kafan yang dipajang penjual tersebut.

Hal yang menariknya lagi, gaya marketing dilakukan host penjual kain kafan ini jadi sorotan.

Ia sempat menayarankan agar pembeli segera check out sebelum meninggal yang tentuĀ menarik perhatianĀ netizen.

Viral sosok penjual kain kafan di Bandung, live di TikTok
Viral sosok penjual kain kafan di Bandung, live di TikTok (TikTok/kafani.id)

Setelah diusut Tribun Jabar, diketahui aksi penjual kain kafan ini dilakukan oleh akun TikTok @kafani.id.

Diketahui akun TikTok @kafani.id memang menjual kain kafan dan keperluan jenazah.

Toko tersebut sudah mulai buka sejak bulan Maret 2024.

Sebenarnya toko kain kafan ini juga bukan secara offline.

Mereka memiliki toko di kawasan Arcamanik, Bandung, Jawa Barat.

Adapun sosok CEO @kafani.id tersebut bernama Yoka.

Yoka sering menjadi host saat live jualan kain kafan.

Banyak komentar menggelitik dari netizen.

Yoka pun menanggapinya secara santai hingga live menjadi menarik dan banyak penontonnya.

Ternyata ada kisah unik di balik aksi Yoka menjual produk kain kafannya lewat live TikTok.

Baca juga: Kompol Bambang Janjikan Rp5 Juta ke Sopir Taksi Online yang Dipukulnya, Ternyata Cuma Kasih Rp2 Juta

Biasanya jika jualan secara online, pembeli selalu melihat testimoni dari yang sudah pernah beli, mulai dari kenyamanan, bahan, kualitas barang, dan lainnya.

Netizen yang menonton live jualan inipun penasaran dengan kualitas kain kafan yang dijual Yoka.

"Bahannya panas gak bang?" tanya netizen.

"Bahannya enggak tahu, belum pernah dapat kabar dari yang udah makai," ujar Yoka.

Yoka pun menanyakan pada model yang memakai kain kafan tersebut.

"Panas ya? Baru contoh, apalagi kalau udah dipakai beneran ya," kata Yoka.

Ternyata Yoko mengaku belum mendapatkan komplain dari para pembelinya.

Yoka mengatakan, sejak bulan Maret 2024 berjualan kain kafan, dia juga belum pernah menerima testimoni dari pembelinya.

"Testimoni pengguna belum pernah ada ya, kita juga nungguin, tapi belum pernah ada yang kasih kabar," ucap Yoka.

Baca juga: Bupati Konawe Selatan Murka Supriyani Cabut Surat Damai & Mengaku Tertekan, Layangkan Somasi

Ia menerangkan. jualan kain kafan termasuk usaha yang aman.

Hingga kini Yoka mengaku belum pernah menerima komplain dari yang memakain kain kafannya.

"Jadi ini termasuk usaha yang aman ya karena enggak ada komplain," ujar Yoka.

Bahkan saat live, ada netizen yang menanyakan motif lain dari kain kafan yang dijual Yoka.

Padahal diketahui bersama bahwa semua kain kafan dimanapun penjualnya hanya ada warna putih saja.

"Motif naga ada gak bang ?" tanya netizen.

"Enggak ada abang, susu yang ada tuh beruang," jawab Yoka.

Di sisi lain, video yang menunjukkan para pengamen melakukan live streaming di kawasan Titik Nol Kilometer Kota Yogyakarta menjadi viral di media sosial.

Rupanya, fenomena ngamen online kini merambah ke Kota Yogyakarta.

Hal ini pun membuat Satpol PP patroli di media sosial.

Plt Kepala Satpol PP DIY, Noviar Rahmad, mengkonfirmasi bahwa pihaknya telah menerima laporan terkait fenomena ini.

"Betul (sudah dapat laporan). Ya, kemarin sudah kita tertibkan, pas hari Sabtu dicek di sana kosong," kata Noviar pada Senin (4/11/2024).

Noviar menambahkan, pihaknya juga berkoordinasi dengan Satpol PP Kota Yogyakarta untuk melakukan razia dan patroli.

"Hari ini nanti juga kita cek lagi, malamnya ada atau tidak," tuturnya.

Diketahui, para pengamen online ini melakukan aksinya di trotoar.

Noviar mengatakan, aktivitas tersebut dilarang karena dapat mengganggu pejalan kaki.

"Iya. Di trotoar tidak boleh ada aktivitas ngamen seperti itu, karena mengganggu pejalan kaki," jelas Noviar.

Noviar menjelaskan bahwa pengamen online di Yogyakarta merupakan fenomena baru yang memanfaatkan teknologi digital.

Namun hal ini tidak diimbangi dengan kemajuan aturan yang signifikan.

"Iya baru itu. Kan ini kemajuan digital kadang-kadang tidak sejalan dengan kemajuan aturan," kata dia.

Belakangan ini memang marak terjadi ngamen online di wilayah tersebut.

Baca juga: Istri & Anak Syok Gunawan Sadbor Ditangkap Kasus Judi Online, Pilu Kini Tak Ada Nafkah & Kurung Diri

Ia juga menekankan bahwa di Titik Nol, yang merupakan area steril, tidak diperkenankan ada kegiatan.

Kecuali jika ada pemberitahuan resmi untuk pertunjukan seni di tempat yang telah ditentukan.

"Bukan (ngamen) di trotoar," tegasnya.

Satpol PP Kota Yogyakarta sendiri berhasil mengamankan satu pengamen online di Jalan Margo Utomo, dekat kawasan Tugu Pal Putih, pada Minggu (3/11/2024).

Penertiban ini merupakan bagian dari upaya untuk mengatasi fenomena ngamen online yang merebak.

Kepala Bidang Penegakan Peraturan Perundang-undangan Satpol PP Kota Yogyakarta, Dodi Kurnianto menjelaskan bahwa fenomena ini tidak hanya terjadi di sekitar Titik Nol Kilometer, tetapi juga merambah ke Jalan Mangkubumi.

"Kemarin (Minggu 3/11/2024) satu orang di Jalan Mangkubumi terjaring razia. Kami sudah memberikan teguran lisan untuk menghentikan aktivitasnya."

"Sudah kami tertibkan, yang dua hari lalu mau kami tertibkan ternyata sudah ditertibkan oleh hujan deras," ungkap Dodi saat dihubungi, Senin (4/11/2024).

Tangkapan layar fenomena ngamen online di sepanjang jalan Malioboro
Tangkapan layar fenomena ngamen online di sepanjang Jalan Malioboro (X/The Bourne Post)

Dodi menambahkan bahwa para pengamen online ini bekerja secara perorangan dan tidak hanya beroperasi di Titik Nol, tetapi juga di Jalan Mangkubumi.

Saat ditanya tentang pendapatan yang diterima oleh pengamen online, Dodi menyatakan bahwa Satpol PP Kota Yogyakarta belum mendapatkan informasi terkait hal tersebut.

"Belum tahu sampai detail, yang jelas aktivitas kami hentikan karena mengganggu fungsi trotoar."

"Kami memberikan teguran, dan jika diulangi lagi, bisa sampai ke sanksi yustisi," jelasnya.

"Sesuai dengan Perda Nomor 7 tahun 2024, ada sanksi yustisi jika diulangi," tambah Dodi.

Ia juga menyampaikan bahwa fenomena ngamen online ini baru terjadi selama tiga hingga empat hari terakhir di Kota Yogyakarta.

Sebelumnya, fenomena ini ramai di media sosial setelah video para pengamen melakukan live streaming di kawasan Titik Nol Kilometer.

Fenomena ngamen online yang semakin marak di Kota Yogyakarta inipun memicu Satpol PP untuk melakukan patroli di platform TikTok.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Penegakan Peraturan Perundang-undangan Satpol PP Kota Yogyakarta, Dodi Kurnianto, pada Senin (4/11/2024).

"Betul (memantau TikTok), kami juga memantau di medsos lain," ujar Dodi.

Ia menjelaskan bahwa selain memantau media sosial, Satpol PP juga menanggapi aduan yang masuk melalui kanal aduan di Pemkot Yogyakarta.

"Betul (memantau TikTok), kami juga memantau di medsos lain," tambahnya.

Dodi mengungkapkan bahwa tindakan terhadap para pengamen dilakukan.

Pasalnya mereka melanggar aturan penggunaan trotoar yang seharusnya diperuntukkan bagi pejalan kaki.

"Kita juga tahu ada aktivitas jualan oleh PKL di trotoar, itupun dalam konteks sudah diizinkan oleh pihak yang berwenang memberikan izin," jelasnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved