Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Warga Ngamuk Camat Minta Ibu-ibu Curhat Sambil Mandi, Soraki Tuntut Minta Maaf: ini Pelecehan

Pernyataan camat minta ibu-ibu curhat sambil mandi viral di media sosial. Para warga pun tak terima.

Penulis: Arie Noer Rachmawati | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.com
Pernyataan camat minta ibu-ibu curhat sambil mandi viral di media sosial. Para warga pun tak terima. Mereka menyoraki camat tersebut dan menuntut permintaan maaf. 

Teriakan warga menyoraki Edi berlangsung sekitar 10 menit, dengan tuntutan agar Edi meminta maaf.

"Ini sebuah pelecehan, seharusnya tidak ada perkataan seperti itu dari Camat. Tadi yang menyampaikan seorang perempuan, masa bilang begitu," ujar Udin, salah seorang peserta aksi.

Setelah didesak warga, Edi sempat masuk ke dalam kantor camat dan kemudian kembali untuk meminta maaf.

"Saya mohon maaf, tadi saya khilaf. Saya tidak bermaksud demikian, saya mohon maaf kepada bapak ibu semuanya," ungkap Edi.

Ia menegaskan, pernyataannya tidak bermaksud melecehkan perempuan, melainkan hanya ucapan spontan.

"Saya mohon maaf sekali lagi, saya tidak ada niat untuk bermaksud demikian," tambahnya.

Aksi demo tersebut akhirnya bubar setelah penyerahan dokumen aspirasi dari masyarakat yang diterima oleh pihak camat.

Baca juga: Berkah Pak Camat Nyambi Jadi Peternak Domba, Omzet Rp20 Juta Sebulan, Belajar Racik Pakan di YouTube

Sementara itu, nelangsa nasib pasien dijadwalkan operasi di rumah sakit malah terpaksa dibatalkan.

Pemicunya hanya karena rumah sakit kehabisan kain kasa.

Keluarga pasien pun tak terima dan ngamuk menilai rumah sakit telah lalai.

Adapun peristiwa ini terjadi di RSU MHA Thalib Sungai Penuh, Jambi.

Kasus ini viral di media sosial setelah diunggah oleh akun Facebook Firmawati pada Senin (11/11/2024).

Hingga kini, video tersebut telah ditonton ribuan kali.

Dilansir dari Tribun Jambi, dalam video viral tersebut tampak keributan terjadi setelah keluarga pasien marah besar akibat operasi yang dijadwalkan untuk anggota keluarganya terpaksa dibatalkan.

Pasien yang sudah berada dalam kondisi kritis dijadwalkan untuk menjalani operasi, namun harus menunggu karena rumah sakit kekurangan kain kasa.

Baca juga: Camat Syok Warga Pasang Spanduk Desa Rawan Tuyul karena Kesal Uang Sering Hilang: Sulit Dibuktikan

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved