Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Debat Pilgub Jatim 2024

Kritik Proyek Pesisir Surabaya pada Debat Ketiga Pilgub Jatim 2024, Luluk: Gubernurnya Diam Saja

Kritik proyek pesisir Surabaya pada debat ketiga Pilgub Jatim 2024, Cagub Luluk: Gubernur petahana diam saja.

Penulis: Fikri Firmansyah | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Habibur Rohman
Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim saat debat ketiga yang digelar KPU Jawa Timur di Grand City Convention Center Surabaya, Senin (18/11/2024). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Fikri Firmansyah

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Calon Gubernur Jawa Timur, Luluk Nur Hamidah, melontarkan kritik tajam kepada Gubernur Jatim terkait salah satu proyek di pesisir Surabaya yang dinilai menghalangi proses integrasi tata ruang wilayah.

"Ironisnya, tata ruang ditabrak oleh proyek di pesisir Surabaya, dan gubernur petahana diam saja," kata Luluk dalam debat ketiga Pilgub Jatim 2024 di Grand City Surabaya, Senin (18/11/2024).

Luluk menyoroti pentingnya perencanaan tata ruang yang terintegrasi guna mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

Ia mengungkapkan, proyek pesisir yang dibiarkan begitu saja menunjukkan lemahnya pengawasan dari gubernur saat ini.

"Yang perlu kita lakukan adalah memetakan wilayah dan potensi-potensi lokal di masing-masing daerah, sehingga ketika ada Perpres Nomor 80 Tahun 2019 terkait Kawasan Ekonomi di Jawa Timur, kita semua bergerak menuju arah yang sama," tegas Luluk.

Ia mencontohkan beberapa wilayah yang memiliki potensi besar namun belum dimanfaatkan secara optimal akibat masalah integrasi tata ruang.

Di Ngawi, misalnya, Luluk menekankan pentingnya menjadikan wilayah tersebut sebagai pusat agroindustri dan agroforestri, sejalan dengan perannya sebagai pusat pertanian.

Baca juga: Cagub Luluk Soroti Isu Lingkungan Hidup di Jatim, Singgung Pengelolaan Sampah Sampai Kualitas Udara

Sementara itu, di Madura, ia menyoroti perlunya pengembangan ekosistem halal dan peningkatan sektor garam serta jagung, untuk menopang kedaulatan pangan di kawasan tersebut.

"Contoh lainnya adalah bagaimana memastikan Madura menjadi pusat halal, termasuk memperkuat ekosistem terkait garam dan jagung, sehingga mendukung ketahanan pangan Jawa Timur," ujar Luluk.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved