Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Temuan Wanita Tewas di Rumah Surabaya

Update Temuan Wanita Tewas di Surabaya, si Tuan Rumah Jadi Tersangka, Polisi Beber Motifnya

Pria berinisial AN (51) si tuan rumah tempat penemuan wanita LN (55) bersimbah darah dengan luka kepala.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/LUHUR PAMBUDI
Kondisi rumah di Jalan Ngaglik II, Surabaya, jadi lokasi penemuan jasad wanita bersimbah darah, Senin (18/11/2024) 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pria berinisial AN (51) si tuan rumah tempat penemuan wanita LN (55) bersimbah darah dengan luka kepala, Jalan Ngaglik II, Genteng, Surabaya, pada Minggu (17/11/2024) malam, telah resmi berstatus tersangka. 

Kapolsek Genteng Polrestabes Surabaya Kompol Bayu Halim Nugroho mengatakan, tuan rumah AN yang sempat menjadi saksi dalam laporan temuan jasad wanita tersebut, kini resmi berstatus tersangka.

Tersangka AN dikenakan konstruksi pasal tentang tindak pidana pembunuhan. Penetapan status hukum terhadap AN, didasarkan pada hasil gelar perkara yang menimbang sejumlah alat bukti. 

Mulai dari hasil olah TKP di rumah lokasi kejadian, dengan menyita sejumlah barang bukti.

Baca juga: Update Temuan Wanita Tewas di Rumah Teman Pria di Surabaya, Ada Hubungan Khusus, Sering Pergi Bareng

Kemudian, hasil autopsi dan visum terhadap jenazah korban. 

Hingga keterangan dari AN selama menjalani penyidikan, dan beberapa orang saksi. 

"Kami sudah tetapkan AN sebagai tersangka," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, Rabu (20/11/2024). 

Disinggung mengenai motif. Bayu tak menampik insiden pembunuhan tersebut masih berkaitan dengan motif asmara

Namun, ia akan melansir secara lengkap penjelasan atas kasus tersebut setelah penyidikan terhadap Tersangka AN rampung, dalam waktu dekat. 

"Sementara ini dugaan awal karena motif asmara. Tapi kami akan update lagi kalau sudah rampung semua ya," pungkasnya. 

Sebelumnya, Kakak kandung AN, berinisial SS mengungkap kondisi hubungan korban dan adiknya.

Baca juga: Geger Penemuan Wanita Tewas di Rumah di Surabaya, Polisi Periksa si Pemilik Rumah, Dibunuh?

Bahwa sosok L kerap mendatangi adiknya AN di rumah ibundanya di lokasi tempat kejadian tersebut. 

Setahu dia, kunjungan yang dilakukan Korban L ke rumah ibundanya untuk menemui AN, tidak terjadi sekali dalam sepekan. 

Biasanya setelah berkunjung, Korban L bersama adiknya AN mengajak ibundanya bepergian keluar rumah. 

Tapi, Saksi SS tidak mengetahui pasti agenda acara atau kegiatan yang dilaksanakan oleh mereka. 

Biasanya, mereka pulang pada malam hari, antara pukul 22.00-23.00 WIB. Mungkin, perkiraannya, mereka baru saja bepergian ke mal atau rumah kerabat yang lain. 

"Bisa seminggu sekali ada. Kalau hubungan mereka enggak jelas. Kalau mereka pergi selalu sama mama saya. Enggak tahu kemana. Pulang jam 22.00-23.00 WIB," ujarnya saat ditemui TribunJatim.com di kediamannya, pada Senin (18/11/2024). 

Saksi SS mengaku, tidak mengetahui sejak kapan adiknya memiliki hubungan dengan Korban L. 

Selama ini dirinya tidak pernah menanyakan hal tersebut. Entah itu kepada AN sendiri atau ibundanya. 

Ia sengaja tidak menggali informasi tersebut, karena takut malah disalahartikan dan menyinggung mereka. 

"Saya enggak mau tanya hubungan mereka. Takut ngamuk. Karena sama tuanya, malah tersinggung," katanya. 

Mengenai kehidupan pribadi sang adik, Saksi SS tak menampik kalau adiknya pernah memiliki istri dan telah dikaruniai tiga anak. 

Namun, sejak tiga tahun belakangan, mereka berpisah.

Adiknya AN kembali tinggal di rumah ibundanya. 

Sedangkan, istri dan ketiga anaknya, tinggal di Kawasan Kenjeran, Surabaya

Tapi ia tidak mengetahui pasti, sejak kapan mereka secara sah bercerai. 

"Sudah cerai. Sekitar 3 tahunan, yang sudah enggak tinggal di sini. Kalau surat cerai keluar kapan, itu enggak jelas. Sejak zaman covid," jelasnya. 

Terlepas dari itu, Saksi SS mengatakan, hubungan keluarga besarnya dengan pihak mantan istri dari adiknya AN, masih baik-baik saja. 

Setiap ulang tahun ibundanya, mantan istri adiknya selalu datang untuk turut merayakan dengan membawa kue. 

Bahkan, saat dirinya menikahkan salah satu anaknya. Mantan istri adiknya itu, juga turut hadir memenuhi undangan. 

"Tapi masih nongol kalau ada apa-apa masih datang. Orangtua saya ultah, dia datang bawa roti, sejam pulang. Iya masih ada komunikasi. Tahun lalu, anak saya nikah, dia saya undang, ya datang," terangnya. 

Mengenai sifat asli keseharian dari sang adik. Saksi SS mengungkapkan, adiknya itu terbilang memiliki kepribadian yang penyabar. 

Bahkan, saat terlibat insiden kecelakaan di jalanan; pemotor lain secara tak sengaja menyenggol motor adiknya hingga tergores. Sang adik juga tidak marah. 

"Dia sabar, pernah ada kejadian motor ditabrak orang, enggak minta ganti dia. Kalau saya mengalami itu, ya ngamuk. Maka tipikal saya dengan dia berbeda," ungkapnya. 

Oleh karena itu, Saksi SS mengaku bertanya-tanya dan merasa kebingungan dengan keterlibatan adiknya AN dalam insiden penemuan mayat Korban L bersimbah darah di dekat kamar mandi. 

"Makanya kok bisa jadi begitu (peristiwa tewasnya L)," jelasnya. 

Kemudian, Berdasarkan informasi yang didengar Saksi SS dari beberapa anggota kepolisian di lokasi. 

Meninggalnya korban diduga akibat adanya aksi penganiayaan berupa pemukulan yang dilakukan AN. 

Namun, berdasarkan cerita dari anak Korban L yang sempat didengarnya langsung. 

Saksi SS mengungkapkan, anak korban menerima telepon dari AN bahwa ibundanya terjatuh di kamar mandi dan mengalami pendarahan. 

"Gak jelas. Menurut versi Polisi sebelum police line ditutup, katanya terjadi pemukulan, gitu. Tapi kalau kata AN ke anak korban; jatuh terus pendarahan," jelasnya. 

Setelah tiba dan menyaksikan kondisi korban di dalam rumah yang menjadi lokasi kejadian, anak korban L lantas berinisiatif menelepon petugas kepolisian dan pihak kedaruratan. 

Maka, pada momen itulah, akhirnya petugas kepolisian mengetahui adanya kejadian penemuan wanita bersimbah darah di dalam rumah beralamat tersebut. 

"Nah, kalau versi anak korban, AN ini telpon ke anak korban; mamamu jatuh di kamar mandi. Lalu dia datang kok pendarahan. Kok gak bernyawa, maka lapor polisi. Itu saya diceritain anaknya," pungkasnya. 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved