Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Ibu Ryanto Syok Anak Tewas Ditembak Sesama Polisi, Tak Tahu Tugas di Solok, AKP Dadang Bakal Dipecat

Ibu AKP Ryanto syok usai mendengar anaknya tewas di tangan rekan sesama polisi. Keluarga tak tahu korban bertugas di Solok Selatan, Sumatera Barat.

Penulis: Arie Noer Rachmawati | Editor: Mujib Anwar
Kolase Tribun Timur dan Tribun Padang
Ibu AKP Ryanto syok usai mendengar anaknya tewas di tangan rekan sesama polisi. Keluarga tak tahu korban bertugas di Solok Selatan, Sumatera Barat. 

TRIBUNJATIM.COM - Kasus polisi tembak polisi di Solok Selatan, Sumatera Barat menjadi perbincangan hingga viral di media sosial.

Korban diketahui bernama AKP Ryanto Ulil Anshar, Kasat Reskrim Polres Solok Selatan.

Sementara pelaku ialah AKP Dadang Iskandar yang merupakan Kabag Ops Polres Solok Selatan.

Ryanto tewas ditembak Dadang di parkiran Polres Solok Selatan, Sumatera Barat, Jumat (22/11/2024) dini hari.

Ibu korban pun syok mendengar kabar anaknya tewas di tangan rekan seprofesinya.

Chirtina Yun Abu Bakar, ibunda korban hingga kini masih belum bisa berkomunikasi atas nasib anaknya yang kini tewas ditembak.

Sebelum meninggal, Ryanto sendiri sempat berkomunikasi dengan ibunya. 

"Dia (almarhum AKP Ryanto Anshar) komunikasi terakhir sama ibunya," kata Joni Mangin, paman korban saat ditemui di rumah duka, Jumat (22/11/2024), dikutip dari Tribun Timur.

Meski demikian, belum diketahui tentang apa komunikasi terakhir antara Ryanto dengan ibunya.

Mengingat kondisi sang ibu syok setelah mendengar putranya tewas tertembak.

"Mamanya masih syok, belum bisa diajak komunikasi," ucapnya.

Joni mengaku jarang berkomunikasi dengan AKP Ryanto.

Setahu dia, AKP Ryanto Ulil Anshar bertugas di Jawa Tengah. 

Dia baru mengetahui AKP Ryanto bertugas di Sumatera setelah mendapat kabar duka ini.

Suasana rumah duka Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar di Kompleks Antang Jaya, Kecamatan Manggala Kota Makassar, Jumat (22/11/2024).
Suasana rumah duka Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar di Kompleks Antang Jaya, Kecamatan Manggala Kota Makassar, Jumat (22/11/2024). (Tribun Timur/Istimewa)

"Saya jarang komunikasi, yang saya tahu ini anak tugas di Jawa Tengah. Nanti setelah peristiwa ini baru kami tahu kalau di Sumatera," jelasnya.

Di mata keluarga, AKP Ryanto Ulil dikenal sebagai sosok yang sangat peduli terhadap keluarganya.

"Anak ini (almarhum AKP Ulil Ryanto Anshar) sangat baik," kata Joni.

AKP Ryanto Ulil merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.

Ia merupakan anak laki-laki satu-satunya, sehingga keberadaannya menjadi tulang punggung keluarga. 

Selain itu, almarhum AKP Ulil Ryanto juga dikenal kerap bergaul secara baik di lingkungannya.

"Sangat peduli dengan keluarga, familiar bergaulnya juga baik," ucapnya.

Kabar duka ini diketahui pihak keluarga pada subuh tadi dari Kapolsek Panakkukang yang merupakan leting Akpol 2012.

Adapun peristiwa ini berawal saat Sat Reskrim mengamankan pelaku tambang galian C.

Saat menuju Polres, AKP Ryanto Ulil Anshar menerima telepon dari AKP Dadang Iskandar terkait adanya penangkapan terhadap pelaku tambang galian C.

Baca juga: Awal Mula Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Kabag Ops Menyerahkan Diri Usai Kasat Reskrim Tewas

Tersangka yang ditangkap langsung diamankan di ruang Reskrim Polres Solok Selatan untuk dilakukan pemeriksaan.

Saat polisi berada di dalam ruangan, terdengar bunyi tembakan dari luar.

Saat diperiksa, Kasat Reskrim sudah terkena tembakan dan tidak bergerak.

Sementara Kabag Ops langsung meninggalkan TKP menggunakan mobil dinas Isuzu Dmax dengan nomor plat 3-46.

Kasat Reskrim terkena dua tembakan di bagian kepala (pelipis sebelah kanan dan pipi kanan).

Diduga Kabag Ops melakukan penembakan menggunakan senjata api pendek jenis pistol HS : 260139.

Motif penembakan diduga karena tidak senang dengan penangkapan yang dilakukan oleh Sat Reskrim Polres Solok Selatan.

Sementara itu, AKP Dadang Iskandar dipastikan bakal dipecat sebagai anggota polisi usai menembak AKP Ryanto hingga tewas.

Pelepasan jenazah Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ulil Ryanto Anshari yang tewas ditembak rekannya sendiri yakni Kabag Ops Polres Solok Selatan, Dadang Iskandar. Gladiresik digelar di RS Bhayangkara Padang, Jumat (22/11/2024).
Pelepasan jenazah Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ulil Ryanto Anshari yang tewas ditembak rekannya sendiri yakni Kabag Ops Polres Solok Selatan, Dadang Iskandar. Gladiresik digelar di RS Bhayangkara Padang, Jumat (22/11/2024). (Tribun Padang/Rezi Azwar)

AKP Dadang saat ini sudah menyerahkan diri dan diamankan Polda Sumatera Barat (Sumbar).

Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono mengatakan, dalam minggu ini akan melakukan penindakan berupa pemberhentian secara tidak hormat kepada tersangka AKP Dadang Iskandar.

"Pastinya tindakannya tegas, dalam minggu ini kami upayakan sudah ada proses PTDH," kata Irjen Pol Suharyono, dikutip dari Tribun Padang.

Dikatakannya, hasil sidang etik tersebut akan langsung dilaporkan kepada pimpinan Polri.

"Dalam minggu ini, setidak-tidaknya dalam tujuh hari ke depan, saya sudah melaporkan ke pimpinan Polri dan juga dari pusat juga," ujarnya.

Pihaknya akan memberikan tindakan yang tegas, kepada siapa pun yang menghalang-halangi penegakan hukum terkait tambang ilegal jenis galian C.

Sampai saat ini, pihaknya masih melakukan pendalaman terkait penembakan tersebut.

Polda Sumbar masih mendalami motif di balik AKP Dadang Iskandar tega menghabisi nyawa rekannya sendiri sesama anggota Polri.

Baca juga: Penjelasan Polisi Soal Carok di Sampang Madura, Sosok Kiai yang Terlibat hingga Jumlah Tersangka

"Kita belum bisa melaporkan menginformasikan secara utuh, kecuali nanti sudah dikumpulkan keterangan saksi baik dari yang terduga tersangka," ujarnya. 

Terkait kasus tersebut, Polda Sumbar telah memeriksa lima orang saksi.

Irjen Suharyono menyebutkan dua dari lima saksi yang diperiksa adalah orang yang ada bersama dengan korban pada Jumat dini hari.

"Untuk saksi yang telah diperiksa ada sebanyak lima orang yang terdiri dari dua orang yang ada bersama dengan Kasat Reskrim Polres Solok Selatan (korban) dini hari, saat itu bersama-sama memproses dugaan adanya tambang ilegal jenis galian C itu," ujar Irjen Pol Suharyono.

Untuk saksi lainnya adalah terduga pelaku AKP Dadang Iskandar yang menjabat sebagai Kabag Ops Polres Solok Selatan, Kapolres Solok Selatan, dan lainnya.

Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono.
Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono. (Tribun Padang/Rezi Azwar)

"Nantinya akan berkembang untuk saksi, mungkin dari teman-temannya yang ada selama ini dalam penegakan hukum terkait tambang ilegal jenis galian C di lokasi kejadian. Itu pasti akan mintai keterangan," ujarnya.

Terkait apakah terduga pelaku membekingi tambang ilegal belum dapat dipastikan.

Irjen Suharyono menyebutkan terlalu prematur untuk menyampaikan keterkaitannya dalam penegakan hukum tersebut.

Saat ini Polda Sumbar tengah fokus untuk melakukan pendalaman seperti apa hubungan antara kedua perwira tersebut selama ini, sehingga Kapolres Solok Selatan AKBP Arief Mukti juga akan dimintai keterangannya.

"Karena yang sebagai komandannya langsung di Polres Solok Selatan pastinya akan mengetahui persis bagaimana setiap staff dan anggotanya, apakah kinerjanya, prestasinya, apakah ada konflik tertentu. Oleh karena itu, kami butuh waktu untuk mendalaminya," ujarnya. 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved