Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Untung Engkos dan Istrinya Selamat dari Maut karena Ibadah Malam, Syok Rumah Hancur karena Longsor

Pasangan suami istri atau pasutri ini selamat dari maut karena ibadah malam. Pasutri lanjut usia itu bernama Engkos (75) dan Ocoh (70).

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
DOK P2BK NAGRAK MIKY
Untung Engkos dan Istrinya Selamat dari Maut karena Ibadah Malam, Syok Rumah Hancur karena Longsor 

TRIBUNJATIM.COM - Pasangan suami istri atau pasutri ini selamat dari maut karena ibadah malam.

Pasutri lanjut usia itu bernama Engkos (75) dan Ocoh (70).

Engkos dan istrinya selamat dari bencana tanah longsor yang terjadi di Kampung Cijulang RT 004 RW 004, Desa Darmareja, Kecamatan Nabrak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Sabtu (23/11/2024) pukul 01.15 WIB.

Padahal rumah mereka hancur.

Melansir dari Kompas.com, longsor pada dini hari tersebut hampir menghancurkan seluruh bangunan rumah mereka yang terletak hanya beberapa puluh meter dari dasar tebing setinggi 15 meter.

Winda Tri Sutrisno, petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Nagrak, mengatakan, saat kejadian, pasangan lansia tersebut masih terbangun karena sedang menunaikan ibadah malam.

"Alhamdulillah saat longsor menerjang rumah, pasutri lansia dalam kondisi tidak tidur, karena setiap tengah malamnya tidak ketinggalan untuk beribadah," ujar Miky, sapaan akrab Winda, saat dihubungi Kompas.com, pada Sabtu pagi.

Miky menambahkan, sebelum tanah longsor terjadi, Engkos dan Ocoh mendengar suara gemertak dan gemuruh di sekitar rumah mereka.

"Mendengar suara-suara itu, keduanya langsung keluar dari rumah menyelamatkan diri," lanjut dia.

Baca juga: 3 Rumah Warga Ponorogo Rusak Tertimpa Tanah Longsor, Tembok Sampai Jebol

Tebing yang longsor memiliki tinggi sekitar 15 meter dan lebar sekitar 10 meter, sementara material longsoran menjangkau lahan di sekitarnya hingga 50 meter.

Akibat bencana ini, rumah mereka mengalami kerusakan berat.

Selain itu, dua unit rumah lainnya milik warga setempat, Duduh dan Ujang, juga terancam, yang dihuni oleh total tujuh jiwa.

"Sejak kejadian, pasutri lansia sudah mengungsi di rumah keluarga, begitu juga dengan warga yang terancam," ungkap Miky.

Ia juga menyampaikan bahwa kebutuhan mendesak bagi para korban bencana meliputi evakuasi aset yang tersisa di dalam bangunan, serta penyediaan makanan, minuman, material bangunan, dan tenda gulung atau terpal.

Miky telah melakukan asesmen di lokasi kejadian dan berkoordinasi dengan Pemerintah Desa Darmareja, Unit Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (URC PB) Desa Darmareja, serta pengurus lingkungan setempat.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved