Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Aktivitas Terbaru Akun Kaskus Fufufafa Dikuak Pakar Telematika, ada Upaya Bersih-bersih Kata Kunci

Pakar telematika, Roy Suryo mengungkap adanya kegiatan aktivitas terbaru dari akun Fufufafa tersebut.

Editor: Torik Aqua
Tribunnews.com
Potret Roy Suryo, Pakar Telematika yang menguak aktivitas terbaru fufufafa 

"Nah itu yang dia lakukan sekarang di akun fufufafa di Kaskus untuk menghilangkan jejak, misalnya kata-kata Pak Jokowi tadi (dihilangkan)," katanya. 

"Jadi misalnya ada 500 kata di statusnya, tapi sempat dihapus jadi 400 kata. Ada sekitar berapa kata yang dihapus gitu. Jadi kayak buku tadi, dia enggak menghilangkan halamannya tapi yang dihilangkan hanya kata-kata dalam bukunya dia hapus. Itu licik," ujarnya.

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga tersebut bahkan mengatakan upaya penghapusan jejak digital di akun tersebut kali ini licik. 

"Hari-hari ini pun sebenarnya tindakan jahatnya itu masih tetap jalan, jadi dia sekarang menghapus kata-kata penting yang bisa mengkaitkan fufufafa itu dengan dia (Gibran) atau dengan ayahnya (Jokowi)," ucapnya.

"Jadi, kata-kata yang memuat nama Pak Jokowi itu mulai dihapus dan dia sekarang menghapusnya mungkin pakai konsultan juga, menghapusnya, menurut saya licik," bebernya.

Maju kena, mundur kena

Misteri di balik pemilik akun Kaskus fufufafa hingga kini masih belum terpecahkan. 

Banyak warganet menuding nama Gibran Rakabuming Raka ialah pemilik akun tersebut. 

Namun, hingga kini belum ada pernyataan resmi dari Wakil Presiden terpilih Pemilu tahun 2024 itu. 

Pengamat politik sekaligus pakar hukum tata negara, Refly Harun, menilai Gibran kini dalam posisi bak memakan buah simalakama alias serba salah.

"Memang ketika fufufafa ini bocor, itu maju kena mundur kena bagi Gibran Rakabuming Raka," ujar Refly seperti dikutip dari akun Youtubenya yang tayang pada Kamis (21/11/2024). 

Jika Gibran terus bungkam dan tak pernah memberikan klarifikasi terkait akun itu, maka publik akan menilai dia seorang pengecut. 

Namun, sebaliknya, jika Gibran mengakuinya, maka publik tak berarti akan memaafkannya. 

"Kalau dia menghindar terus sementara pembuktian makin memberikan keyakinan dan tidak bisa dibantah maka, orang mengatakan dia pengecut, tidak gentlemen, tidak mau mengakui, tapi kalau dia mengakui maka tidak berarti masyarakat segera memaafkannya," jelasnya. 

Permasalahannya sederhana, kata Refly, publik kadung mencap negatif Gibran Rakabuming Raka, terutama pasca majunya dia menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2024 silam. 

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved