Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Trenggalek

Mas Ipin Pastikan Makan Siang Bergizi Tetap Berjalan di Trenggalek, Meski Tak Dianggarkan APBD 2025

Bupati Mas Ipin memastikan program makan siang bergizi tetap berjalan di Trenggalek, meski tak dianggarkan dalam APBD 2025.

istimewa
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin meninjau uji coba makan siang bergizi di SDN 2 Sumbergedong, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek, Selasa (17/9/2024). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif

TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Pemerintah Kabupaten Trenggalek berkomitmen untuk menjalankan program makan siang bergizi untuk mensukseskan Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto, dan Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka.

Kendati tidak dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2025, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, memastikan program makan siang bergizi tersebut tetap bisa dijalankan di Trenggalek.

"(Tidak kita anggarkan) Karena petunjuk teknis yang keluar baru terkait dengan pelaksanaan dan semua kepala daerah mungkin juga masih wait and see (menunggu dan melihat), kita juga masih ada pilkada dan lainnya," kata Mas Ipin, sapaan akrab Mochamad Nur Arifin, Senin (25/11/2024).

Mas Ipin menyebutkan, dalam juknis yang ada, belum dijelaskan sumber anggaran program tersebut dari mana, melainkan hanya disebutkan siapa saja yang bisa menjalankan program tersebut dan harga maksimal setiap porsinya.

"Jadi dana (makan siang bergizi) kita cadangkan dulu ke biaya tak terduga (BTT) kemudian kalau bisa (dianggarkan) di perubahan anggaran keuangan (PAK). Jadi PAK-nya akan dimajukan setelah juknisnya sudah keluar," lanjutnya.

Ketua DPC PDI Perjuangan Trenggalek tersebut mengakui, anggaran yang dibutuhkan untuk menjalankan program makan siang bergizi cukup besar.

Dari hitungan sementara, anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp 60 miliar.

Baca juga: Pelaku Koperasi di Jawa Timur Dukung Program Makan Bergizi Gratis Presiden Prabowo Subianto

"Uang segitu uangnya siapa, anggaran untuk infrastruktur kita saja Rp 90 miliar," tegas Mas Ipin.

Lulusan Magister Manajemen Sumber Daya Manusia Universitas Airlangga Surabaya tersebut juga menyiapkan sejumlah skema jika anggaran yang tersedia untuk program makan siang bergizi tersebut tidak bisa mengcover seluruh siswa di Trenggalek.

"Kalau tidak bisa secara keseluruhan di Trenggalek, maka sekolah mana dulu yang diprioritaskan, itu yang harus kita pilih secara berkeadilan," tegasnya.

Mas Ipin mengaku sudah menyampaikan ke DPRD Kabupaten Trenggalek jika dalam pelaksanaannya nanti akan memprioritaskan SD satu atap yang ada di pelosok-pelosok.

"Karena SD satu atap itu cari siswa saja susah, ekonominya (wali murid) juga minim, infrastruktur dan aksesibilitas juga pasti susah," ucapnya.

Prioritas kedua yang akan menjadi perhatian Mas Ipin adalah sekolah inklusif yang mana di sekolah tersebut mempunyai siswa difabel atau berkebutuhan khusus.

"Maka dari itu, saat uji coba (makan siang bergizi) kita pilih di SDN 2 Sumbergedong karena sekolah tersebut juga sekolah inklusif," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved