Pilgub Jabar 2024
Detik-detik Coblosan, Hasil Survei Pilgub Jabar 2024, 3 Calon Sulit Kejar Posisi 1: Selisih Tebal
Satu sosok mendominasi empat calon Gubernur Jawa Barat dalam survei elektabilitas Pilkada 2024.
TRIBUNJATIM.COM - Inilah survei elektabilitas calon Gubernur Jawa Barat 2024.
Pertarungan Pilgub Jabar 2024 ini cukup kompetitif lantaran memiliki empat pasangan calon.
Nomor urut satu adalah Acep Adang Ruhiyat-Gitalis Dwinatarina.
Kedua adalah Jeje Wiradinata-Ronal Supradja.
Ketiga adalah Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie.
Terakhir adalah Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan.
Satu dari empat paslon ini diketahui mendominasi dalam survei elektabilitas jelang pencoblosan, Rabu 27 November 2024.
Tak tanggung-tanggung, jarak di antara mereka terbilang jauh.
Seperti apa hasil survei elektabilitas Pilgub Jabar 2024?
Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com
Baca juga: Rangkuman Update Hasil Survei Pilkada 2024, Prediksi Pemenang Pilgub Jatim, DKI Jakarta, dan Sumut
Elektabilitas Pilgub Jabar 2024
Indikator
Sepekan menjelang pencoblosan Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar, pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan (Dermawan) masih unggul jauh dari pasangan lain di Pilkada Jabar 2024
Berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia, paslon Dermawan unggul 71,5 persen, berurutan diposisi kedua hingga ke empat, diisi Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie 16,4 persen, Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwi Natarina 4,4 persen, Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja 4,0 persen dan tidak tahu/tidak jawab 3,7 persen.
Survei tersebut dilakukan pada 14-20 November 2024, melibatkan 800 responden dari seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat dengan margin of error sekitar 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Dari hasil survei juga terungkap 71,9 persen responden masuk dalam kategori pemilih kuat atau strong voter.
Artinya, kecil kemungkinan pemilih itu mengubah pilihannya. Sisanya 27,3 persen pemilih lemah dan 0,8 persen sisanya tidak tahu atau tidak menjawab.
Pria yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM) ini pun unggul dari sisi popularitas dengan raihan 93 persen.
Posisi kedua ditempati Ronal Surapradja dengan 45 persen, disusul Ahmad Syaikhu 34,1 persen, Gitalis Dwi Natarina 31,7 persen, Ilham Ahmad Habibie 31 persen dan sisanya di bawah 25 persen.
Baca juga: Hasil Real Count KPU Pilgub Jatim 2024 Bisa Dicek di Platform Resmi, Simak Cara Cek Penghitungan
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengatakan, jika Pilgub Jabar diadakan ketika survei dilakukan, KDM konsisten unggul disemua simulasi pilihan calon.
“Secara spontan Dedi Mulyadi paling banyak disebut 55,3 persen, Ahmad Syaikhu 12,1 persen, sementara nama lain jauh lebih rendah,” ujar Burhanuddin, saat rilis survei secara daring, Kamis (21/11/2024).
Pada simulasi empat paslon, lagi-lagi KDM-Erwan unggul dengan selisih sangat jauh dari para pesaingnya dengan mengantongi 71,5 persen.
“Popularitas merupakan hal mendasar dalam politik elektoral, tidak mungkin dipilih jika tidak dikenal. Populer juga belum tentu dipilih jika ada calon lain yang lebih disukai. Populer saja tidak cukup, citra personal calon juga harus positif,” katanya.
Sejauh ini, kata Burhan, para pesaing paslon Dermawan belum terlihat menunjukkan peningkatan yang berarti. Dari tingkat keterkenalan oleh pemilih menunjukkan tren yang cenderung lambat, sehingga jarak elektoral tidak mengalami penurunan yang berarti.
Secara hitungan survei dan masa kampanye yang tinggal menghitung hari, masih ada 23 persen basis pemilih KDM-Erwan yang bisa mengubah pilihan atau setara 16,4 persen dari total basis total dukungan.
Jika basis itu diambil lawan, maka Dermawan masih tetap unggul bertahan dengan perolehan 55,1 persen.
“Dan kemungkinan besar hanya kejadian luar biasa yang bisa membalik situasi (kemenangan Kang Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan) di Pilgub Jabar kali ini,” ucapannya.
Litbang Kompas
Dari survei yang digelar Litbang Kompas 1-9 November 2024, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jabar nomor urut 4 Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan, mengungguli tiga pasangan calon lainnya dengan elektabilitas 65 persen.
Di urutan kedua ada cagub-cawagub Jabar nomor urut 3 Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie dengan elektabilitas 9 persen, lalu paslon nomor urut 2 Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja dengan 4,6 persen.
Di posisi terakhir ada paslon nomor urut 1 Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwinatarina yang memperoleh elektabilitas 4,1 persen.
Sementara, ada 17,3 persen responden yang menjawab tidak tahu atau belum menentukan pilihan alias undecided voters.
Peneliti senior Litbang Kompas Bestian Nainggolan menjelaskan, tingginya elektabilitas Dedi Mulyadi-Erwan dikarenakan investasi politik yang dilakukan Dedi selama beberapa tahun.
Adapun Dedi telah dikenal masyarakat sebagai Bupati Purwakarta dua periode dan juga pernah menjadi anggota DPR RI.
"Sudah sejak lama Pak Dedi, mulai jadi Bupati Purwakarta dua periode, beranjak dia jadi tokoh Golkar sekarang Gerindra.
Kemudian maju jadi calon wakil gubernur, lalu jadi anggota DPR.
Banyak sekali investasi yang dilakukan, minimal pengenalan publik terhadap yang bersangkutan itu sudah sedemikian besar," ujar Bestian saat diwawancarai dalam program Obrolan Newsroom Kompas.com, Rabu (13/11/2024).
Sementara, menurut Bestian, elektabilitas tiga kandidat lainnya rendah karena tidak terlalu dikenal publik.
Bestian menilai, hal itu karena peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 Tahun 2024 terkait ambang batas pencalonan kepala daerah.
Baca juga: Ini Lokasi TPS Emil Dardak Bersama Keluarganya Nyoblos Pilgub Jatim 2024 di Surabaya
Hal ini membuat sejumlah parpol bisa mengusung kandidatnya.
Namun, imbasnya, para calon yang diusung, memiliki keterbatasan waktu dalam memperkenalkan diri ke publik.
"Saya lihat karena keputusan ini, waktu yang dimiliki oleh para calon itu relatif sedikit untuk pengenalan," ujar Bestian.
Hal ini juga sejalan dengan hasil survei Litbang Kompas terkait pengetahuan terhadap para kandidat.
Dari hasil survei, 71,2 persen responden tidak mengetahui paslon 1 Acep-Gita, kemudian 63,5 persen tidak mengetahui paslon 2 Jeje-Ronal, dan 62,9 persen tidak mengetahui Achmad Syaikhu-Ilham Habibie.
Sementara, hanya 12,9 persen yang tidak mengetahui Dedy Mulyadi-Erwan.
"Saya pikir ketidakterkenalan ini atau ketidaktahuan para pemilih terhadap sosok para calon, mengurangi sisi ketertarikan dan memilih langsung ke para sosok.
Jadi dari ketidakkenalan lalu ketidaktahuan, beranjak pada preferensi, dan pilihan," ujar Bestian.
Metode Penelitian Survei melalui wawancara tatap muka ini diselenggarakan Litbang Kompas dari tanggal 1–9 November 2024.
Sebanyak 630 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Provinsi Jawa Barat.
Menggunakan metode ini, pada tingkat kepercayaan 95 persen, “margin of error” penelitian +/- 3,90 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.
Meskipun demikian, kesalahan di luar pemilihan sampel dimungkinkan terjadi.
Survei dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas (PT Kompas Media Nusantara)
Hasil Survei Pilkada Jabar 2024 Sebelumnya
1. Indikator Politik
Sebelumnya, Indikator juga sudah pernah merilis hasil survei elektabilitas Pilkada Jabar 2024 bulan Oktober 2024 lalu.
Inilah hasilnya:
- Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan: 75,7,persen
- Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie: 13,8 persen
- Acep Adang Ruhiyat-Gitalis Dwi Natarina: 4,2 persen
- Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja 2,7 persen
- Tidak jawab/tidak tahu 3,6 persen
Indikator Politik mengadakan survei pada periode 3-12 Oktober 2024 yang melibatkan basis 1.200 orang.
Survei dilakukan dengan metode wawancara tatap muka.
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode simple random sampling dengan toleransi kesalahan atau margin of error +- 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca juga: Lokasi TPS Luluk, Khofifah, dan Risma Mencoblos, Sosok Calon Gubernur Jatim di Pilgub Jatim 2024
2. LSI Denny JA
Survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA juga menempatkan paslon Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan di posisi pertama.
Inilah hasilnya:
- Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan: 74 persen
- Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie: 12 persen
- Acep-Gita: 6,5 persen
- Jeje-Ronal: 5,3 persen
- Swing Voter: 1,6 persen
Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA Toto Izul Fatah merilis hasil survei itu di Bandung, Jumat (9/11/2024).
3. Poltracking
Sementara itu survei yang dirilis oleh Poltracking mencatat elektabilitas Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan masih unggul.
Inilah hasilnya:
- Dedi-Erwan: 65,9 persen
- Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie: 11,8 persen
- Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwi Natarina: 5,2 persen
- Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja 2,9 persen
- Belum menentukan pilihan sebesar 14,2 persen
Mengutip poltracking.com, Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yuda menyebut survei tersebut menggunakan metode stratified multistage random sampling.
Pengambilan data lapangan dilakukan pada tanggal 8 – 14 September 2024.
Sampel pada survei ini adalah 1.200 responden dengan margin of error +/- 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Anies Dukung Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie
Nama Anies Baswedan sempat digadang-gadang maju di Pilkada Jabar 2024 setelah gagal melancalonkan diri di Pilkada Jakarta 2024.
Jumat (22/11/2024) di akun Instagram pribadinya, secara terbuka mantan Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 Anies Baswedan menyatakan dukungannya kepada pasangan calon nomor urut 03, Ahmad Syaikhu dan Ilham Akbar Habibie, di Pilkada Jabar 2024.
Anies berharap pasangan ini dapat menerima amanah sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat untuk periode 2025-2030.
Ia menjelaskan bahwa dukungan tersebut adalah tanggapannya atas banyaknya pertanyaan terkait calon yang ia dukung di Pilkada Jabar 2024.
"Saya banyak mendapatkan pertanyaan tentang Pak Syaikhu dan Kang Ilham dan saya jawab iya benar, benar saya bersyukur dan saya mendukung bahwa Pak Syaikhu dan Kang Ilham mendapatkan amanah yang penting untuk menjadi calon gubernur dan wakil gubernur di Jawa Barat," kata Anies Baswedan, dikutip dari media sosial pribadinya, Jumat (22/11/2024).
Menurut Anies, dukungannya kepada Ahmad Syaikhu berakar pada hubungan panjang mereka sebagai teman seperjuangan, termasuk dalam Pilpres 2024.
"Pak Syaikhu adalah teman seperjuangan yang selama beberapa tahun ini kita berjuang bersama melewati berbagai macam tantangan bersama-sama. Oleh karena itu saya itu bersamai perjuangan beliau di dalam menjalankan amanat sebagai calon gubernur di Jawa Barat bersama dengan Kang Ilham," ucap Anies.
Sementara itu, Ilham Akbar Habibie sebagai putra sulung Presiden ketiga RI, B.J. Habibie, dikenal sebagai tokoh teknologi yang inovatif dan seorang wirausahawan berprestasi. Warisan intelektual dan visi besar dari keluarganya diyakini dapat mendukung pembangunan Jawa Barat secara progresif.
Anies menilai pasangan yang diusung oleh koalisi PKS, NasDem, dan PPP ini sangat layak memimpin Jawa Barat, salah satu provinsi terbesar dan terkompleks di Indonesia.
"Keduanya saya tahu persis adalah pribadi yang cakap yang amanah punya kompetensi yang tinggi dan amat layak untuk memimpin Provinsi Jawa Barat yang besar dan kompleks ini," tuturnya.
Ia optimis Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibie dapat membawa perubahan signifikan melalui program-program substantif yang menyasar pemerataan kesejahteraan di seluruh wilayah Jawa Barat.
"Insyaallah mereka akan membawa perubahan menjadikan Jabar makin maju Jabar makin merata dan tak kalah penting adalah kemajuan yang merata kesejahteraan yang merata lewat program-program substantif yang bisa dirasakan oleh semua," kata Anies Baswedan.
-----
Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.com
Berita Jatim dan berita viral lainnya.
hasil survei Pilgub Jabar 2024
Pilgub Jabar 2024
Calon Gubernur Jawa Barat
Acep Adang Ruhiyat
Jeje Wiradinata
Ahmad Syaikhu
Dedi Mulyadi
Pilkada 2024
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Ditanya Sedih Tak Maju di Pilkada 2024, Mata Anies Tampak Berkaca-kaca: Tentu Cerah Terus Dong |
![]() |
---|
BREAKING NEWS : Anies Baswedan Putuskan Ogah Maju Pilgub Jabar 2024 |
![]() |
---|
Eks Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti Dilirik Maju Jadi Calon Gubernur Jawa Barat di Pilkada 2024 |
![]() |
---|
Sosok Ilham Habibie, Pakar Penerbangan Putra Presiden BJ Habibie, Akan Maju di Pilgub Jabar 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.