Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Kasus Polisi Tembak Siswa SMK, Analisa Pakar Psikologi Forensik Sebut ada Unsur Pembunuhan Berencana

Personel Polrestabes Semarang, Aipda Robig Zaenudin (RZ) yang menembak siswa SMKN 4 Semarang, Gamma Rizkynata Oktafandy. 

Editor: Torik Aqua
Kolase Istimewa/TribunJatim.com
Gamma Rizkynata Oktafandy atau GRO (16), pelajar berprestasi dari SMKN 4 Semarang tewas ditembak. Kasusnya viral di media sosial, pelaku diduga polisi. 

TRIBUNJATIM.COM - Kasus polisi tembak siswa SMK kini berbuntut panjang.

Diketahui, kasus tersebut melibatkan personel Polrestabes Semarang, Aipda Robig Zaenudin (RZ) yang menembak siswa SMKN 4 Semarang, Gamma Rizkynata Oktafandy

Bahkan, disebut ada unsur pembunuhan berencana dalam kasus tersebut.

Menurut Reza Indragiri Amriel yang merupakan pakar psikologi forensik menyebut ada sejumlah unsur yang harus terpenuhi.

Baca juga: Polisi Tak Konsisten Beri Keterangan Terkait Kasus Penembakan Gamma, Polda: Ralat Kan Boleh Saja

Reza mengatakan ada empat unsur yang terpenuhi sehingga penembakan Robig terhadap Gamma masuk dalam kategori di atas.

Adapun analisis Reza ini mengacu dari pernyataan Kabid Propam Polda Jateng, Kombes Aris Supriyono yang menyebut pemicu Aipda Robig menembak Gamma bukan untuk membubarkan tawuran.

Namun, kata Aris, penembakan terjadi karena Aipda Robig dipepet oleh anggota gangster yang tengah kejar-kejaran.

Pernyataan Aris ini disampaikannya saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR pada Selasa (3/12/2024) lalu.

Mulanya, Reza mengatakan jika benar kronologi peristiwa seperti yang disampaikan Kombes Aris, maka penembakan Aipda Robig terhadap Gamma bukan bertujuan untuk penegakan hukum.

Dia menjelaskan bahwa peristiwa tersebut merupakan road rage atau kemarahan yang ditunjukkan oleh pengendara di jalan raya.

"Apa alasan personel Polrestabes meletuskan senjata apinya? Bukan untuk tujuan penegakan hukum karena tidak ada peristiwa pidana."

"Tapi ini yang barangkali diistilahkan dalam psikologi forensik sebagai road rage atau amarah di balik kemudi," kata Reza dalam video yang diterima Tribunnews.com, Sabtu (7/12/2024).

Reza lantas memaparkan kebiasaan perilaku pengendara di Indonesia saat melampiaskan kekesalannya dalam berkendara di jalan.

Misalnya, ada supir angkot yang menggeber gas saat tidak terima di jalanan, lalu ada pengemudi yang membunyikan klakson berulang kali untuk melampiaskan amarahnya.

Namun, Reza juga menyebut ada pengendara yang melampiaskan amarahnya dengan menodongkan pistol ke pengemudi lainnya.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved