Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Malam Pertama Mbah Ngatimin dan Mbah Satinem Beda Usia 25 Tahun, Kisah Cintanya Tak Terduga

Kisah cinta Mbah Ngatimin dan Mbah Satinem yang akhirnya berakhir di pelaminan itupun belum selesai, malam pertamanya kini dapat sorotan.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Tribunnews.com
Kisah cinta Mbah Ngatimin dan Satinem yang ternyata unik, keduanya kini jadi suami istri setelah menjalani masa pacaran selama 2 tahun. 

TRIBUNJATIM.COM - Kisah cinta Mbah Ngatimin dan Mbah Satinem baru-baru ini menjadi sorotan.

Mbah Ngatimin dan Mbah Satinem adalah dua orang lansia yang sedang dimabuk asmara.

Pasalnya, keduanya resmi melangsungkan pernikahan setelah hubungan terjalin selama 2 tahun.

Mbah Ngatimin dan Mbah Satinem memiliki jarak usia yang cukup jauh.

Mbah Satinem sang istri memiliki usia jauh lebih tua dari suami barunya, Ngatimin.

Kisah cinta keduanya cukup mencuri perhatian.

Termasuk rasa penasaran terkait malam pertama setelah mereka resmi menjadi sepasang suami istri.

Keduanya merupakan warga Wonogiri, Jawa Tengah. 

Pernikahan viral dialami oleh kakek bernama Ngatimin (64) dan nenek bernama Satinem (89).

Seperti diketahui, pernikahan lansia itu digelar di Wonogiri, Kabupaten Jawa Tengah.

Baca juga: Dapat Rezeki usai Jasa Bersih-bersih Keliling Tak Laku, Mbah Maman Ikhlas Bagi-bagi ke Pemulung

Keduanya terpaut usia 25 tahun.

Meski usia sudah lanjut usia tak mengurungkan niat mereka untuk hidup bersama.

Namun ternyata sebelum hubungan ke jenjang pelaminan, mereka memiliki kisah cinta yang unik.

Banyak yang penasaran seperti apa malam pertama keduanya setelah menikah.

VIRAL TERPOPULER: Pedagang Pentol Dicekoki Miras - Mbah Ngatimin Nikahi Satinem Mahar Rp500 Ribu
VIRAL TERPOPULER: Pedagang Pentol Dicekoki Miras - Mbah Ngatimin Nikahi Satinem Mahar Rp500 Ribu (Kolase Tribun Jatim)

Belakangan Ngatimin dan Satinem membocorkan kegiatan mereka saat malam pertama.

Setelah menikah, mereka menghabiskan malam pertamanya hanya untuk mengobrol.

 "Malam pertama menikah cuma jagongan (ngobrol) biasa," kata Ngatimin, Sabtu (7/12/2024) seperti dikutip TribunJatim.com dari TribunnewsMaker.com.

Seperti pasangan muda pada umumnya, mereka juga memiliki kisah cinta tak terduga.

Mbah Ngatimin (64) dan Mbah Satinem (89) menikah pada Selasa, 31 Januari 2024 lalu.

Pernikahan mereka digelar sederhana di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Giritontro, Wonogiri.

Baca juga: Kisah Mbah Ngatimin Nikahi Satinem Berusia 89 Tahun Pakai Mahar Rp500 Ribu, Jatuh Cinta di Sawah

Akan tetapi, belakangan pernikahan lansia kakek 64 tahun dengan nenek 89 tahun tersebut baru viral di media sosial.

Tampak dalam video yang beredar memperlihatkan 

Ternyata kisah cinta mereka mulai tumbuh setelah pandangan pertama.

Mereka pertama kali bertemu sekitar dua tahun lalu atau sekira tahun 2022.

Mbah Ngatimin yang merupakan warga Jatirejo, Kecamatan Eromoko.

Sedangkan Mbah Satinem adalah warga Dusun Sawit Lor, Desa Pucanganom, Kecamatan Giritontro.

Saat itu Mbah Ngatimin bekerja di ladang milik orang lain yang berlokasi dekat rumah Satinem.

Pernikahan Mbah Ngatimin dan Satinem
Pernikahan Mbah Ngatimin dan Satinem (Instagram)

Mbah Ngatimin sering melihat Mbah Satinem mencari rumput untuk pakan kambing.

Ia merasa kasihan dengan kondisi Mbah Satinem saat membawa rumput.

"Saben dinten deyak-deyek pados pakan (Setiap hari mencari rumput gendongi pakan kambing). Pikiran kula boten tekan (pikiran saya kasihan)" tuturnya.

Berawal dari rasa iba, kemudian Mbah Ngatimin mulai berkenalan.

Mbah Ngatimin pun menjadi sering membantu Satinem mencari pakan kambing yang ia pelihara.

Setelah saling mengenal selama dua tahun, akhirnya keduanya memutuskan untuk menikah.

"Angsal kulo kenal (saya kenal) sudah dua tahun," katanya.

Mbah Ngatimin mengaku tidak memiliki rencana khusus setelah menikah.

"Malam pertama menikah cuma jagongan (ngobrol) biasa," jelasnya.

Ternyata awalnya alasan Mbah Ngatimin menikahi wanita yang kini jadi istrinya itu berasal dari rasa iba hingga tumbuh menjadi cinta.

Apalagi kondisi Satinem yang ternyata pilu hidup sebatang kara di masa tua.

Dengan pernikahannya itu ia berharap tak lagi kesepian dengan kehadirannya suami.

"Sakit malam-malam mboten enten tiang (kalau sakit tidak ada orang yang mengurus). Sareng ngoten (oleh karena begitu), saya nikah," ujar Satinem.

Di balik kisah cintanya itu, ternyata keduanya sempat kebingungan mencari biaya pernikahan.

Mereka pun terpaksa meminjam uang dari tetangga untuk mencukupi kebutuhan pernikahan.

Mbah Ngatimin menikahi Satinem dengan mahar uang tunai Rp500 ribu.
 
Setelah menikah, Satinem merasa lebih tenang karena kini sudah memiliki suami.

"Raos kulo (rasa saya setelah menikah) pun enten kanca (sudah ada teman). Pikiran sudah lumayan," ungkap Satinem.
 
Kini video Mbah Ngatimin ketika menikahi Satinem pun viral di media sosial TikTok dan Instagram setelah diunggah akun @repostwonogiri, beberapa hari lalu.

Sejumlah netizen pun membanjiri unggahan tersebut.
 
Mereka turut mengucapkan selamat atas pernikahan Ngatimin dan Satinem.

Kisah cinta Mbah Ngatimin dan Satinem yang ternyata unik, keduanya kini jadi suami istri setelah menjalani masa pacaran selama 2 tahun.
Kisah cinta Mbah Ngatimin dan Satinem yang ternyata unik, keduanya kini jadi suami istri setelah menjalani masa pacaran selama 2 tahun. (Tribunnews.com)

Ketua RW setempat, Sito, mengungkapkan fakta di balik video viral tersebut.

Ia mengungkap pernikahan lansia tersebut berlangsung pada Selasa (3/12/2024) lalu.

Acara ijab kabul dilakukan di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Giritontro.

"Mbah Satinem asli sini (Giritontro), kalau Mbah Ngatimin dari Kecamatan Eromoko. Kemarin ijab kabul di KUA," jelasnya, Sabtu (7/12/2024).

Sito menyebut jika Satinem telah menjanda sekitar 45 tahun.

Selama ini, Satinem hanya tinggal sebatang kara.

Satinem sudah tidak mempunyai anak, saudara, dan orang tua.

"Dulu sudah menikah, suaminya meninggal dunia. Punya anak tiga, tapi saat kecil sudah meninggal," jelasnya.

Sementara itu, sang pengantin pria Ngatimin sudah menduda kurang lebih 25 tahun.

Ngatimin sebelumnya sudah menikah dua kali.

Acara pernikahan Satinem-Ngatimin tak hanya dilakukan di kantor KUA, melainkan juga menggelar hajatan di rumah Satinem.

"Senin (2/12/2024) itu hajatan, sudah menerima tamu undangan. Rumah juga dikasih tenda," ungkap Sito.

Ia mengungkap saat itu tamu yang hadir dalam acara pernikahan Satinem-Ngatimin sekitar 200 orang.

Sementara itu saat resepsi dari pihak laki-laki membawa 100 orang.

Menurutnya, yang berinisiatif menggelar pesta pernikahan tersebut adalah pengantin perempuan yakni Satinem.

Selama ini, kata dia, Satinem juga membantu tetangga yang punya hajat.

"Yang inisiatif menggelar acara itu ya Mbah Satinem. Karena selama ini sudah rukun tetangga saat punya hajat, sekarang gantian."

"Acaranya masih pakai adat Jawa. Cari hari pernikahan dan jam grubyukan (besanan) juga," kata Sito.

Adapun sebelum melaksanakan ijab kabul, kedua mempelai juga melakukan prosesi tunangan dan saling tukar cincin emas masing-masing dua gram.

"Kalau pas menikah maharnya uang Rp500.000," pungkasnya.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved