Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Petugas Syok 13 Pasien RSJ Dikira Salat Tahajud Ternyata Kabur Lewat Pintu Musala, CCTV Rusak

Aksi pasien rehabilitasi narkoba kabur lewat pintu belakang musala viral di media sosial.

via Tribun Jambi
Ilustrasi CCTV. Aksi pasien rehabilitasi narkoba kabur lewat pintu belakang musala viral di media sosial. 

TRIBUNJATIM.COM - Aksi pasien rehabilitasi narkoba kabur lewat pintu belakang musala viral di media sosial.

Tak tanggung-tanggung, jumlah pasien yang kabur sebanyak 13 orang.

Petugas RSJ sempat mengira mereka salat tahajud.

Namun tak disangka justru mereka kabur.

Adapun 13 pasien itu merupakan pasien rehabilitasi narkoba Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Kolonel H M Syukur Jambi.

Mereka kabur dari ruang perawatan di Gedung Lambda pada Selasa (10/12/2024) dini hari.  

Baca juga: Ria Dokter Palsu Raup Rp85 Juta Sekali Gosok Wajah Bopeng Pasien, Ternyata Lulusan Sarjana Perikanan

Pihak rumah sakit menuturkan peristiwa tersebut diketahui sekira pukul 02.00 WIB.

Kala itu saat petugas sedang beristirahat.  

Kepala Bidang Pelayanan Medis RSJD Jambi, dr. Zakaria Saleh, menduga pelarian itu telah direncanakan secara matang. 

Para pasien kabur melalui musala di Gedung Lambda.  

Untuk kabur, mereka berbagi tugas dan peran.

"Ada yang mengamati situasi dan menunggu waktu aman. Ketika dirasa memungkinkan, mereka keluar satu per satu melalui pintu belakang mushola," ungkap Zakaria pada Jumat (13/12/2024), dikutip dari Tribun Jambi.

Ilustrasi CCTV,
Ilustrasi CCTV, (via Tribun Jambi)

Awalnya, para petugas menduga para pasien sedang melakukan salat tahajud. 

Namun, setelah diperiksa, mereka mendapati bahwa para pasien telah membuka gembok pintu belakang musala dan melarikan diri. 

Investigasi awal menunjukkan rekaman CCTV yang seharusnya memantau aktivitas di area musala tidak berfungsi.

CCTV rusak akibat sambaran petir beberapa waktu sebelumnya. 

Kondisi ini mempersulit identifikasi detail pelarian. 

Menurut dr Zakaria, rata-rata pasien yang kabur telah menjalani rehabilitasi selama sekitar tiga bulan. 

Rumah sakit kini bekerja sama dengan aparat keamanan untuk melacak keberadaan mereka.  

Baca juga: Pasien Kritis Meninggal Gegara Mobil Ambulans Dihadang Sopir Truk, Keluarga Tak Terima: Viralkan

Belum ada informasi lebih lanjut mengenai keberhasilan pencarian para pasien tersebut. 

Para pasien yang kabur rata-rata telah menjalani rehabilitasi selama sekitar tiga bulan. 

Pihak rumah sakit berkoordinasi dengan aparat terkait untuk melacak keberadaan mereka.

Diberitakan sebelumnya, kaburnya pasien RSJ Jambi ini menyoroti tantangan pengelolaan keamanan di fasilitas rehabilitasi.  

Faktor-faktor seperti minimnya pengawasan pada waktu tertentu, kerusakan infrastruktur seperti CCTV, serta perencanaan pelarian oleh pasien menjadi masalah yang perlu segera diatasi untuk mencegah insiden serupa di masa depan. 

Saat ini RSJD Kolonel HM Syukur berencana meningkatkan pengamanan di area rehabilitasi.

Termasuk memperbaiki infrastruktur pengawasan seperti CCTV, menambah jumlah petugas keamanan, dan memperketat pengawasan terhadap aktivitas pasien. 

Baca juga: Dokter Kaget Perut Pasien 18 Tahun Keras Bak Papan, Ternyata Rahim Robek karena Pijat Gugurkan Bayi

Sementara itu, dua narapidana kabur dari Lapas Kelas II B Sumedang.

Mereka kabur menaiki benteng setinggi 6 meter.

Mereka turun di warung tempat pelajar nongkrong sepulang sekolah.

Namun para pelajar itu tak menaruh curiga menyaksikan para napi turun.

Napi kasus pencurian dengan pemberatan itu kabur pada Selasa (3/12/2024) siang, menjelang pukul 12.00. 

Mereka menuruni benteng itu dengan 'tali' yang dibuat dari sarung yang disambung-sambung.

Ujung setiap sarung ditalikan dengan ujung yang lain sehingga panjang.

Dengan untaian sarung itulah mereka turun dari lantai dua Lapas Kelas II B Sumedang. 

Baca juga: Sosok Bidan Eni, Kisah Heroiknya Bantu Kelahiran di Tengah Laut dan Evakuasi Pasien dengan Sarung

Lokasi mereka turun adalah warung tempat para pelajar nongkrong sepulang sekolah.

Para pelajar setingkat SMA menyaksikan napi itu turun. 

Namun, petugas lapas sudah mengetahui aksi napi sebelum pelajar itu melapor.

Fatur Wahab Nursyam (17) melihat ada seorang pria berbaju biasa menenteng tas menuruni tali sarung itu.

Fatur dan teman-temannya mengira, orang itu sedang membersihkan atas lapas. 

"Sebelum azan, mereka turun dari atas, dari benteng itu, dua orang. Kebetulan lagi pada di sini. Ada sarung disambung-sambung, dikira bukan napi, pakai baju biasa, pakai tas," katanya. 

Ketika melihat orang kedua turun, pelajar mulai curiga bahwa adalah napi kabur.

Penyebabnya, napi kedua ini mengenakan pakaian oranye khas napi.

"Di sana kan ada petugas, langsung turun, dilihat. Satu tertangkap di sini satu lagi di Golkar. Lumayan sudah berumur keduanya," katanya. 

Satu napi ditangkap saat turun dari benteng Lapas Kelasa II B, atau di sekitar mes pengadilan.

Satu orang lagi, diduga yang pertama menuruni benteng, tertangkap ketika sudah lari agak jauh. 

"Alhamdulillah, satu orang lagi berhasil ditangkap di kawasan Gedung Golkar, di Pasanggrahan Baru, Sumedang Selatan," kata Kepala Lapas Kelas II B Sumedang, Ratri Handoyo.

Dia menyebutkan, kedua narapidana yang kabur merupakan terpidana kasus pencurian dengan pemberatan. 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved